Jumat, 15 Mei 2020

Mengenal Festival Atareek di Jeddah

Hidup pada zaman sekarang ini tidak lantas akan memenjarakan orang-orang di dalamnya. Bagi banyak sekali orang, dunia hiruk pikuk dari kehidupan modern dapat diselingi jeda melalui penelusuran nilai sejarah kenangan dimasa lalu. Jeda yang diambil pun tidak perlu jauh-jauh . Bagi warga masyarakat Jeddah ataupun Jeddawi, dapat mengunjungi Festival Sejarah Atareek dapat menjadi pilihannnya.

Area kawasan sejarah Jeddah selalu menjadi atraksi utama bagi para wisatawan. Bahkan, bagi para jama’ah haji pun akan menyempatkan diri untuk dapat berkunjung ke daerah Jeddah al-Balad ataupun Kota Tua Jeddah guna menyaksikan warisan sejarah dari kota yang satu ini. Festival Atareek yang telah digelar belum lama-lama ini di wilayah Jeddah telah memberikan kesempatan kepada warga Arab Saudi dan juga kepada para pendatang untuk dapat melihat kembali nilai sejarah negeri ini, khususnya di Jeddah. Mereka akan diajak menelusuri dan belajar masa-masa kejayaan Arab Saudi.

Kata atareek itu sendiri yang memiliki arti lentera untuk dapat menerangi jalan, rumah, dan juga pertokoan. Akan tetapi, di Hijaz, atareek juga memiliki arti yaitu Kota Tua Jeddah. Sebab Festival Atareek berpasan dengan liburan memasuki musim semi, warga dari seluruh penjuru Arab Saudi dan juga Negara-Negara tetangga berkunjung ke Jeddah .

Festival Atareek ini digelar untuk dapat memperkuat posisi dari Arab Saudi sebagai sebuah sumber kultur akan budaya Islam dan juga Arab Saudi serta diharapkan dapat menjembatani sejarah masa-masa lalu dengan kehidupan pada saat sekarang ini. Festival yang satu ini juga bertujuan untuk dapat memperkenalkan akan situs-situs bersejarah kepada para wisatawan dan juga menghidupkan nilai yang tersirat di dalamnya kepada warga setempat .

 

Festival Atareek pertama kali digelar pada tiga tahun yang lalu yaitu pada tahun 2014 dan juga merupakan festival yang tergolong pertama di Negara Saudi yang tergolong berhasil menarik dari para pengunjung dengan menembus angka lebih dari 3 juta orang. Bagi warga yang berdatangan, festival Atareek ini menjadi sebuah nuansa nostalgia akan nilai sejarah yang ada. Mereka bisa mengingat kembali akan wajah-wajah lama dari Kota Jeddah sebelum gedung-gedung pencakar langit berdirian dan bermunculan .

Menurut Dewan Pariwisata dan Warisan Budaya Nasional Saudi (SCTH), Kota Tua Jeddah memiliki sebuah cerita sejarah yang sangat amat panjang, bahkan pada saat sebelum Agama Islam datang. Akan tetapi, titik balik dari kota yang satu ini terjadi pada era Khalifah Utsman bin Affan pada tahun 647 M. Ketikat itu, Utsman memerintahkan agar Jeddah menjadi gerbang dan juga wilayah pelabuhan dari Kota Mekah supaya alur barang dan juga jasa bagi para jama’ah haji akan mengalami kelancaran .

Jeddah al-Balad memilki banyak sekali monumen-monumen dan juga bangunan -bangunan yang bernilai sejarah dan menarik secara arkeologinya . Bangunan dan juga monumen ini tersebar serta berhadapan dengan bangunan-bangunan modern pada saat sekarang ini, termasuk pada Dinding Kota Tua Jeddah beserta area-area terbukanya, seperti halnya al-Yemen ,al-Mazloom, al-Sham, dan al-Bahr Haras. Terdapat juga masjid-masjid yang bernilao sejarah serta pasar-pasar lama yang masih beroperasi menjajakan komoditas khas dari Jeddah.

Hal yang tergolong penting dari festival yang satu ini ialah gelaran makanan, baik itu makanan tradisional Hijaz ataupun non-Hijaz. Sahutan penjual susu segar dapat didengar di tiap blok di tempat festival ini diberlangsungkan. Jika Anda tertarik, terdapat juga bazar pakaian, aksesori hingga perkakas rumah tangga .

Festival Atareek digelar dalam kurun waktu 10 hari serta kegiatannya dibagi berdasarkan kategori-kategori yakni sejarah, budaya, dan juga hiburan. Area dari Kota Tua Jeddah yang dijadikan lokasi acara membuat pengunjung seolah-olah akan dibawa berada di era Arab Saudi 80 tahun silam. Para pengunjung yang datang  ke Jeddah al-Balad disarankan untuk dapat melihat pameran bangunan yang berusia 200 tahun yang ditutupi dengan pembungkus khusus. Bangunan yang telah berusia 200 tahun lebih ini telah pernah menjadi rumah dari perlindungan bagi kaum wanita pada  abad ke-19.

Pameran Atareek memiliki semacam pesan tegas supaya warga setempat dapat menjaga bangunan-bangunan yang terkategori lama dan juga tak meninggalkannya hilang ditelan jaman. Festival Atareek tidak hanya menarik bagi para wisatawan domestik dari Negara Arab Saudi, akan tetapi juga menarik para wisatawan asing untuk dapat berkunjung ke acara ini . Bagi warga asing yang sempat dan juga masih berada di Jeddah, Jeddah al-Balad seperti buku yang taidak habis dibaca sekali duduk.

Itu dia sedikit cerita mengenai festival Atareek yang ada di Jeddah yang sangat kental dengan unsur sejarah akan masa lalunya. Semoga dengan membaca artikel kali ini mampu menambah wawasan Anda.


0 comments:

Posting Komentar