Masih teringat dibenak kita jika beberapa
waktu yang lalu tepatnya pada awal tahun 2020, Indonesia dilanda berbagai macam
bencana yang silih berganti menghantui ibu pertiwi. Mulai dari banjir diwilayah
jabodetabek yang mencapai ketinggian kurang lebih dua meter yang menyebabkan
tenggelamnya rumah warga, hilangnya benda berharga seperti hanyutnya motor dan
mobil, atau hanyutnya dokumen penting hingga terdapat korban jiwa yang
menginggal dunia akibat bencana banjir kali ini.
Bukan hanya beberapa wilayah
jabodetabek yang terkena musibah bencana alam, akan tetapi terdapat dua belas
kabupaten atau kota yang juga menetapkan status tanggap darurat bencana setelah
wilayah mereka dilanda intensitas hujan tinggi disertai dengan angin kencang
yang berpotensi menyebabkan bencana banjir dan tanah longsor. Berdasarkan data
yang saya peroleh dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) disebutkan
bahwasannya sebanyak 74 orang meninggal dunia akibat bencana sejak awal Januari
2020 hingga saat ini. Bukan hanya itu, ratusan ribu orang lainnya juga harus
terpaksa mengungsi ke tempat pengungsian atau ketempat sanak keluarga mereka
agar merasa lebih aman dan nyaman.
BENCANA DIAWAL TAHUN
2020
Banyak pihak yang saling
menyalahkan tentang penyebab banjir, diantaranya sibuk menyalahkan pemerintah
yang dikatakan kurang berperan aktif dalam upaya pencegahan banjir . Banjir
awal tahun 2020 merupakan banjir terparah selama kurun waktu beberapa tahun kebelakang.
Banyak pula yang beranggapan bencana banjir terparah kali ini disebabkan ulah
dari manusia itu sendiri yang secara sengaja dan sering membuang sampah secara
sembarangan dan tidak pada tempatnya, misalnya membuang sampah di kali ataupun
di sungai.
Jikalau banyak sampah yang
dibuang secara sembarangan oleh masyarakat tentunya berdampak pada tersumbatnya
saluran air dan mengakibatkan banjir menjadi lebih mudah untuk terjadi. Bencana
banjir dan tanah longsor juga disebabkan kurangnya daerah resapan air,
sebagaimana kita ketahui kita hutan menjadi gundul dan kawasan terbuka hijau
kini telah bertransformasi menjadi gedung-gedung tinggi ataupun kawasan
perumahan pemukiman.
Menurut saya pribadi, jikalau kita terus menerus saling menyalahkan maka bencana pasti akan terus terjadi dan mau sampai kapan kita saling menyalahkan satu sama lain? Apakah KITA tidak mau sama-sama untuk dapat berperan aktif guna menjaga, merawat dan melestarikan bumi untuk masa depan yang lebih baik? Dulu, disaat zaman saya duduk dibangku sekolah dasar sering sekali mendengar guru saya yang mengatakan bahwa alam sangat erat kaitannya dengan alam raya yang menyajikan pepohonan hutan yang menjadi tempat bergantung hidup manusia dan seisinya dan terdiri dari flora dan fauna yang asik bercengkerama didalamnya.
Pada saat sekarang
ini jikalau berbicara soal hutan memang tidak akan pernah ada habis-habisnya.
Pembahasan hutan dan lahan pasti dipenuhi oleh orang yang pro dan kontra, ada pihak
yang setuju jika peralihan hutan dan lahan untuk pembangunan infrastruktur,
namun juga ada yang tidak setuju dan tetap menjaga hutan agar menjadi asri dan
saya setuju jika bicara soal pembangunan tidaklah perlu menjadikan alasan
dengan cara membabat hutan. Hutan adalah paru-paru dunia dan apakah kini hutan
masih layak disebut sebagai paru-paru dunia? Atau kini hutan bukan lagi
paru-paru dunia, hanya saja paru, sebab paru setengahnya sudah rusak akibat ulah
manusia. Sebutan hutan sebagai paru-paru dunia bukan tanpa alasan, hutan merupakan
kumpulan dari pohon-pohon merupakan penghasil oksigen (O2) dan penyerap karbondioksida (CO2).
PULAU KALIMANTAN
Bicara soal hutan, saya jadi
tergugah untuk membahasanya sebab saya lahir di Pulau Kalimantan atau yang
akrab disapa Borneo. Kalimantan sangat terkenal sebagai salah satu paru-paru
dunia sebab Kalimantan memiliki kawasan hutan yang sangat luas yakni mencapai
40,8 juta hektar. Pulau Kalimantan juga kaya akan Keanekaragaman hayati, disini kita akan mudah menjumpai berbagai
macam flora dan fauna endemik Kalimantan, misalnya saja burung enggang gading,
orang utan dan tumbuhan asli kalimantan.
Sedih sekali jika
membicarakan Kalimantan akhir-akhir ini sebab bukan menjadi rahasia umum lagi
jika hutan kalimantan sering dibakar oleh oknum yang tidak bertanggungjawab dan
berdampak gundulnya sebagian hutan yang ada di Kalimantan Barat. Beberapa
alasan oknum-oknum tersebut membakar hutan dan lahan adalah untuk membuka lahan
baru yang akan mereka jadikan perkebunan kelapa sawit ataupun untuk dijadikan
kawasan pemukiman, tanpa berfikir panjang akibat dari membakar hutan
mengakibatkan kabut asap dan hutan menjadi hilang serta keberlangsungan
ekosistem yang ada di bumi akan
terganggu.
Saya sangat takut jika Kalimantan nantinya terkena bencana banjir seperti jabodetabek sebab hutan memiliki peran sebagai daerah resapan air dan pencegah pemanasan global. Apa itu pemanasan global? Mungkin hampir setiap saat dan sudah tidak dapat dihitung lagi berapa kali kamu kita mlihat ataupun mendengar kalimat bahaya dari GLOBAL WARMING, namum bingung apa yang dimaksud dengan GLOBAL WARMING. Fenomena cuaca ekstrem atau yang dikenal dengan pemanasan global ternyata bukan sebatas himbauan ataupun bahan untuk menakut-nakutkan kita semua, akan tetapi ini adalah nyata dan fakta.
Amerika Serikat misalnya, negara paman
sam ini memang berada tidak jauh dari daerah kutub namun pernah merasakan panas
hingga mencapai 40 derajat celcius. Bukan hanya Amerika, Australia pernah juga
mencapai titik panas diangka 50 derajat celcius dan bahkan beberapa waktu yang
lalu kebakaran hutan hebat melanda negeri kangguru hingga menghanguskan hutan
dan hewan didalamnya.
Melihat pentingnya fungsi hutan,
tahukah kamu jikalau hutan nyatanya dapat menjadi pengatur iklim. Dengan adanya
hutan, maka kelembaban dan suhu udara bisa tetap stabil dan tetap terjaga.
Hutan memiliki peran penting sebagai penyimpan air kemudian mengatur
peredarannya dalam bentuk mata air. Hutan dapat membantu mengurangi gas
berbahaya dan memberikan suplai oksigen,dimana hal tersebut akan dapat
berguna guna menjaga kemurnian atmosfer dan mengendalikan suhu udara agar tetap
stabil.
CARA MENJAGA BUMI DAN
KEANEKARAGAMAN HAYATI
Kini kita seharusnya sadar
bahwasannya dampak dari perubahan iklim sudah nyata terjadi. Hal ini tentunya
disebabkan oleh ulah manusia yang sangat berlebihan, mulai dari pembalakan
hutan secara illegal, asap industri
pabrik yang berbahaya, asap kendaraan motor yang terbang ke angkasa, penggunaan
pupuk kimia, sampah plastik yang dibuang kemana-mana dan lain sebagainya yang
mengakibatkan tipisnya lapisan ozon. Terdapat berbagai cara untuk menjaga bumi,
salah satunya melakukan reboisasi atau penghijauan kembali dengan menanam pohon
secara diri sendiri ataupun massal. Namun bukan hanya itu terdapat pula cara sederhana
yang berdampak luar biasa untuk menjaga bumi. Penasaran apa? Berikut ini 10 upaya yang sudah saya lakukan untuk menjaga bumi dan keanekaragaman
hayati didalamnya:
1. Bergabung dalam Komunitas Pencinta Alam
Langkah pertama yang saya lakukan
dalam wujud ikut serta dalam pelestarian
lingkungan adalah bergabung dalam komunitas pencinta alam. Komunitas
pencinta alam yang saya ikut bukan komunitas yang hanya membawa embel-embel
cinta alam yang hanya pergi mengeksplore suatu daerah, namun disini saya
bersama teman-teman lainnya dapat saling diskusi untuk dapat mengembangkan ide
maupun cara untuk melestarikan alam melalui diri sendiri maupun berkelompok.
Salah satu kegiatan kami ialah dengan memberikan edukasi kepada masyarakat untuk tidak memelihara dan memburu satwa
yang tergolong punah serta melakukan kegiatan menanam pohon secara
berkelanjutan.
2. Menumbuhkan Hutan Berkawasan Ekonomi Kreatif
Cara agar pemilik lahan tidak
menjual lahan mereka kepada pembeli, lalu pembeli akan menjadikan lahan
tersebut sebagai kawasan perkebunan sawit ataupun lahan perumahan adalah dengan
cara mendukung pelestarian hutan yang ada dengan cara membeli dan mengapresiasi
hasil hutan guna mendukung ekonomi masyarakat diwilayah tersebut. Perlu
diketahui bahwasannya pemanfaatan hutan bukan hanya melalui pembalakan liar lalu
menjual kayu yang telah ditebang kepada para pengepul dan lain sebagainya, akan
tetapi agar dapat memperoleh hasil hutan yang berkesinambungan maka dari itu
solusi yang harus dilakukan adalah dengan cara memberikan edukasi kepada masyarakat setempat untuk menanam pohon ekonomi
kreatif, misalnya menanam pohon sumber serat, rotan, kelapa, nipah, dan lain
sebagainya yang bisa dimanfaatkan untuk menghasilkan ecoproduct dan meningkatkan taraf ekonomi masyarakat sekitar. Contoh foto pada saat saya menggunakan produk masyarakat pada saat berkunjung kepedalaman kalimantan.
3. Tidak Menggunakan Kantong Plastik Sekali Pakai
Tidak dapat dipungkiri lagi jika
pada saat ini plastik sekali pakai sering kali dijadikan penyebab penumpukan
sampah dan banjir. Hal ini tentunya bukan tanpa alasan sebab plastik merupakan
bahan yang sangat sulit untuk terurai bahkan memerlukan waktu hingga ratusan
tahun untuk plastik dapat terurai. Plastik sekali sangat mudah sekali
didapatkan pada saat kita pergi berbelanja diwarung ataupun di swalayan untuk
membeli suatu barang dan kantong plastik berfungsi sebagai wadah untuk membawa
barang-barang kita. Permasalahan sekarang dengan adanya plastik sekali pakai
adalah cara menangani krisis sampah plastik sekali pakai.
Perlu diingat bahwa pada
sejarahnya kantong plastik diciptakan oleh sang penemu sebagai wadah yang dapat
digunakan secara berkali-kali sebab kantong plastik yang sangat sulit untuk
terurai. Namun pada faktanya kini kita salah kaprah akan hal itu dan menganggap
jika menggunakan kantong plastik sangat merusak bumi dan lainnya. Sebenarnya
kantong plastik tidaklah salah, yang salah itu adalah kita yang hanya
menggunakan kantong plastik hanya sekali pakai saja padahal pada hakekat
fungsinya kantong plastik haruslah digunakan berulang kali.
Namun kini banyak orang-orang
yang beralih menggunakan tote-bag atau
goodie bag ini tentunya sangat bagus
juga untuk membuat penampilan agar lebih keren pada saat berbelanja dan tidak
menggunakan kantong plastik. Jadi, baik kamu menggunakan kantong plastik
ataupun tote-bag ya sah-sah saja
asalkan tepat pemakaiannya dan perlu saya ingatkan jangan sampai menggunakan
kantong plastik hanya sekali saja dan jangan pernah membuang sampah secara
sembarangan , sebab plastik sangat sulit untuk diurai dan sekarang kita sedang
krisis masalah pkastik. So, bijaklah dalam apapun itu untuk pelestarian lingkungan.
4. Selalu Membawa Tumbler dan Sedotan Stainless
Saya pernah menontoh sebuah video
yang menayangkan dilaut lepas para nelayan menemukan seekor hiu yang mati
akibat botol plastik ditemukan ditubuhnya, lalu penyu yang hidungnya tersangkut
sedotan plastik hingga ia sulit untuk bernafas. Melihat kejadian tersebut saya
berupaya untuk menjaga bumi dan keanekaragaman hayati dengan cara membawa
tumbler dan sedotan stainless kemanapun saya bepergian keluar rumah. Tumbler
merupakan wadah yang digunakan untuk menyimpan air minum, sedang sedotan
stainless merupakan pengganti sedotan plastik yang biasanya hanya digunakan
sekali pakai saja dan langsung dibuang. Alasan utama saya untuk berhenti
menggunakan botol plastik sekali pakai dan sedotan plastik adalah untuk menjaga
lingkungan. Dengan menggunakan tumbler sebagai wadah air minum dan sedotan
stainless untuk sedotan maka kita sudah menjaga bumi dan mengurangi dampak
lingkungan yang disebabkan oleh limbah gelas plastik.
5. Selalu Membawa Tempat Makan
Selama ini pada saat kita membeli
makanan, tentunya kita sangat sering menemukan para pedagang yang membungkus
makanan yang mereka jual dengan menggunakan styrofoam.
Tentunya ini bukan tanpa alasan jika para pedagang menggunakan styrofoam untuk membungkus makanan sebab
harganya yang murah dibandingkan harus menggunakan piring plastik. Namun apakah
kamu tahu jika styrofoam berbahaya
bagi kesehatan dan lingkungan? Styrofoam
merupakan plastik yang dapat menjadi penyebab masalah penyakit kanker. Bahkan
WHO yakni badan kesehatan dunia sudah lama melarang penggunaan styrofoam di
dunia. Dari segi bahaya lingkungan, Styrofoam sangat sulit terurai dan
membutuhkan waktu hingga 500 tahun, WOW! Jika sampah styrofoam terus menggunung tentunya akan mengganggu lingkungan
serta apabila dibakar dapat menyebabkan polusi udara dan jika dibuang ke sungai
atau saluran air dapat menyumbat saluran air dan mengakibatkan banjir. Melihat
dampak negatif diatas maka dari itu saya membawa tempat makan sebagai wadah
pada saat membeli makanan dengan upaya penggunaan Styrofoam dapat berkurang,
semoga kamu juga ya sekarang tidak lagi menggunakan styrofoam dan membawa tempat makan.
6. Menjadikan Barang Menjadi Lebih Bernilai
Permasalahan sampah yang tidak
pernah habis-habisnya dan sulit untuk diurai menjadikan kita berpikir untuk
menjadikan barang bekas menjadi lebih bermanfaat dan berguna. Kita dapat memanfaatkan barang-barang
bekas di sekitar kita untuk menjaga program kelestarian dan kebersihan
lingkungan. Dengan memanfaatkan
sampah plastik lalu mendaur ulang dengan menjadi sebuah kerajinan tangan yang
benilai berharga. Tujuannya
sangatlah jelas yakni membantu mengurangi jumlah sampah plastik yang ada dibumi
serta menjadikan barang yang dipandang tak lagi berguna menjadi karya yang
bernilai dan dapat menghasilkan uang.
7. Membuang Sampah Pada Tempatnya
Sampah adalah masalah hal yang harus
sama-sama untuk dibenahi. Bukan saling menyalahkan mengapa masalah sampah tidak
pernah selesai untuk diatasi. Sudah sepatutnya kita sebagai manusia yang baik
dan bijak membuang sampah pada tempatnya agar masalah sampah tidak
terus-menerus menjadi masalah yang sulit untuk diselesaikan. Memang susah-susah
gampang untuk menerapkan agar kita semua membuang sampah pada tempatnya, namun
yang perlu ditanam dalam diri kita semua adalah membuang sampah pada tempatnya
merupakan usaha untuk menjaga kelestarian bumi dan menghindari dari bencana
banjir dan lainnya.
8. Menggunakan Sepeda
Asap kendaraan bermotor berupa
karbonmonoksida (CO), sangatlah berbahaya bagi kesehatan tubuh manusia dan
seluruh isi bumi. Asap kendaraan bermotor juga berdampak negatif pada
terganggunya sistem pernapasan bagi manusia hingga semakin menipisnya lapisan ozon
di bumi. Upaya yang saya dan kamu lakukan untuk mengurangi dampak dari polusi
udara yaitu dengan cara mengurangi pemakaian kendaraan bermotor dan beralih
menggunakan sepeda. Menggunakan sepeda nyatanya dapat membuat tubuh menjadi
sehat serta menjaga bumi yang kita cintai ini. Yuk mulai dari sekarang kurangi
menggunakan kendaraan bermotor untuk bepergian dan beralih menggunakan sepeda.
9. Menjaga Kebersihan Laut
Kalimantan tidak hanya terkenal
dengan hutannya yang luas dan pohonnya yang tinggi, namun Kalimantan juga
terkenal dengan keindahan alam bawah lautnya. Upaya selanjutnya yang saya
lakukan untuk menjaga bumi dan keanekaragaman
hayati adalah pada saat berkunjung ke pantai atau pulau, kita tidak boleh
membuang sampah dipantai dan dilaut serta tidak menginjak terumbu karang sebab
terumbu karang adalah tempat tinggal habibat biota laut yang harus dijaga.
Pulau lemukutan yang terletak di Kalimantan Barat |
10. Hemat Listrik
Beberapa waktu yang lalu mata dan
pikiran kita terbuka setelah menonton sebuah film dokumenter yang berjudul Sexy
Killers yang menceritakanaktivitas pertambangan batu bara. Setelah
menonton film tersebut kita sadar bahwa fungsi dari batu bara sebagai enegi
untuk pembangkit listrik. Akan tetapi, dampak dari pertambangan tersebut adalah
banyak sekali perusahaan yang tidak memperhatikan analisis dampak lingkungan serta
setelah isi bumi dikeruk dan diambil, pihak perusahaan tidak melakukan penghijauan
dan kawasan yang sudah rusak dibiarkan begitu saja.
Pemerintah Indonesia seharusnya harus
berani mengurangi ketergantungan terhadap batu bara dengan cara mendukung
pengembangan energi terbarukan dan energi lainnya yang lebih baik. Sementara
itu, kita sebagai konsumen sudah sepatutnya menggunakan listrik dengan bijak
dan hemat sebagai wujud mencintai bumi dan menjaga keanekaragaman hayati serta
supaya penggunaan batu bara tidak mengalami kenaikan setiap tahunnnya.
Wujud MSIG Biodiversity
Berkontribusi Menjaga Bumi dan Keanekaragaman Hayati
Pada pembahasan diatas sudah
sangat sering saya mengatakan bahwa menjaga bumi beserta isinya bukan hanya
menjadi tugas pemerintah, namun tugas kita semua. Banyak yang beranggapan jika
banyak pihak yang tidak peduli dengan keadaan alam yang sekarang, namun sepertinya
pernyataan tersebut kini terpatahkan, sebab masih banyak pihak yang masih
peduli terhadap alam raya. Misalnya saja MSIG
yakni sebuah perusahaan dengan misi memberikan kontribusi bagi pengembangan
masyarakat yang dinamis dan turut serta menjaga masa depan bumi, dengan
memberikan keamanan dan ketenangan pikiran melalui usaha asuransi dan jasa
keuangan global. Melihat dari misi tersebut dapat dipastikan jika MSIG
merupakan perusahaan asuransi yang peduli dengan Keanekaragaman Hayati agar
tetap terjaga untuk generasi mendatang.
Banyak sudah aksi yang telah diselenggarakan oleh MSIG Biodiversity sebagai
upaya menjaga bumi dan keanekaragaman hayati di dalamnya yakni:
1. Memberikan Edukasi Kepada Generasi Penerus Bangsa
Asuransi MSIG Indonesia sangat sering
mengadakan kegiatan internal bagi para karyawan dalam hal pelatihan mengenai
gaya hidup ramah lingkungan untuk diterapkan dalam keseharian mereka serta
melakukan kegiatan edukasi kepada murid sekolah dasar dengan tujuan memberikan
pemahaman kepada generasi penerus bangsa untuk memupuk rasa kepedulian terhadap
lingkungan. Misalnya mendaur ulang sampah plastik dan menamam pohon. Terdapat
sekolah-sekolah yang beruntung disinggahi oleh MSIG Indonesia yakni SDN Grogol
Utara 01 Jakarta, SDN Karang Tengah 07 Bogor dan SDN Rancagong 01 Tangerang.
Sumber foto : msig.co.id |
2. Melakukan Penghijauan di Hutan Suaka Margasatwa Paliyan
Bukan hanya berperan aktif dalam
pencegahan dan pemberian edukasi tentang pentingnya menjaga bumi dan seisinya,
akan tetapi MSIG Indonesia juga berperan dalam mengembalikan fungsi hutan yang
sesungguhnya. Kita tentunya masih ingat atau pernah mendengar jika pada akhir
1990-an, hutan hujan yang berada di Yogyakarta tidak dapat berfungsi lagi
akibat ulah manusia dalam pembalakan hutan secara liar oleh penduduk lokal
selama krisis ekonomi. Sejak tahun 2005, MSIG berkomitmen bekerja sama dengan
Departemen Kehutanan di Indonesia, Asuransi Mitsui Sumitomo untuk dapat
memulihkan dan melakukan reboisasi hutan Suaka Margasatwa Paliyan.
Sumber foto: msig.co.id |
Program ini sudah berjalan selama kurang lebih lima belas tahun dan hasilnya sangat berhasil dengan total 300.000 pohon yang berada dikawasan yang dulunya dianggap mati. Bukan hanya itu, akan tetapi yang sangat mengembirakan adalah sekarang terdapat 23 spesies burung tambahan yang berhasil didokumentasikan, 9 spesies kupu-kupu tambahan yang juga berhasil didokumentasikan, 19 sekolah yang ikut serta dalam pendidikan lingkungan dan sebanyak 165 guru yang terlatih dalam hal pendidikan lingkungan serta 97.057 bibit didistribusikan. Kini, hutan Suaka Margasatwa Paliyan mampu menyerap kurang lebih 70.000 ton karbon dioksida dalam 20 tahun ke depan dan mampu mengembalikan fungsi hutan yang sesungguhnya sebagai daerah resapan air untuk mencegah bencana banjir dan tanah longsor.
3. Memberikan Bibit Tumbuhan Kepada Masyarakat
Tentunya kejadian buruk yang
dilakukan oleh masyarakat puluhan tahun lalu dengan membabat hutan hujan Yogyakarta jangan sampai terjadi lagi. Oleh
sebab itu, MSIG sangat sering memberikan informasi kepada masyarakat setempat tentang
pentingnya hutan hujan dan memberikan pemahaman kepada masyarakat bahwa mereka
sebenarnya dapat merasakan hasil hutan bukan hanya melalui penebangan pohon
akan tetapi melalui sektor pertanian. MSIG bukan hanya memberikan teori kepada
masyarakat, akan tetapi juga berperan memberikan pohon dan bibit agar
masyarakat bisa menjadikan sektor pertanian sebagai mata pencaharian dan
pendapatan mereka. Sekarang total 97.057 benih didistribusikan untuk mendorong
penghijauan masyarakat setempat dan total 185 rumah tangga diberi pelatihan
tentang metode penanaman yang baik dan benar serta ramah lingkungan.
Asuransi Terpercaya di
Indonesia
Secara geografis, Indonesia
merupakan negara yang terletak di antara dua benua dan dua samudera serta
terletak di antara lempeng Australia, Eurasia dan Pasifik. Indonesia juga berada di jalur gempa
teraktif dunia karena dikelilingi oleh cincin api Pasifik. Kondisi geografis
inilah yang menjadikan Indonesia sebagai negara yang rawan bencana gunung
meletus, gempa bumi dan tsunami. Ditambah lagi hutan Indonesia yang lambat laun
gundul mengakibatkan bencana banjir dan tanah longsor sangat rentan terjadi.
Mengingat bencana bisa terjadi kapanpun dan dimanapun, maka dari itu sudah sepatutunya kita mendaftarkan diri untuk menjadi member asuransi. Untuk kamu yang belum menjadi member asuransi dan bingung mencari asuransi yang terpercaya maka PT Asuransi MSIG Indonesia adalah jawabannya. PT Asuransi MSIG Indonesia merupakan bagian dari MS & AD Insurance Group yaitu salah satu perusahaan asuransi umum (asuransi umum adalah asuransi yang memberikan ganti rugi kepada tertanggung atas kerusakan atau kerugian harta benda) yang terpercaya di Indonesia yang juga bekontribusi untuk menjaga bumi dan keanekaragaman hayati.
KESIMPULAN
Indonesia merupakan negara yang masuk peringkat tiga besar dalam hal biodiversitas di daratan dan apabila disatukan antara biodiversitas di daratan dan di lautan, Indonesia menjadi negara nomor satu terkaya di dunia dalam hal keanekaragaman hayati. Akan tetapi, kabar buruknya Indonesia menjadi negara keenam dengan tingkat kepunahan bidoversitas alam terbanyak di dunia. Maka dari itu menjaga, merawat dan melestarikan keanekaragaman hayati supaya tetap terjaga sudah menjadi tugas kita semua agar ekosistem dan rantai kehidupan dapat berjalan sebagaimana mestinya. MSIG biodiversity merupakan aksi nyata bahwa menjaga bumi dan keanekaragaman hayati merupakan tugas kita bersama, jangan saling menyalahkan dan jangan tanya apa yang sudah bumi berikan padamu, tapi tanyakan, apa yang sudah kamu beri untuk bumimu. Ayo lestari KEANEKARAGAMAN HAYATI INDONESIA, untuk masa depan yang lebih baik.
Tulisan ini diikutsertakan dalam
Kompetisi Penulisan Blog Kampanye Keanekaragaman Hayati MSIG Indonesia, yang
diselenggarakan oleh PT. Asuransi MSIG Indonesia.
#SaveOurEarth
#SaveOurBiodiversity #MSIGCintaBumi
Yuk ikutan lomba ini, untuk informasi lebih lanjut bisa cek
di :
- Web MSIG Indonesia : msig.co.id
- Instagram : msig_id
- Twitter : msig_id
- Facebook fan page : msigid