Sabtu, 14 Desember 2019

Sejarah singkat mengenai lempar jumrah Aqabah,Wusta dan Ula


Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatu, salah satu tempat yang sangat mengandung sejarah yang sangat wajib untuk dapat Anda dikunjungi sebagai jamaah haji ialah Mina. Dimakah letak mina itu?  Mina berlokasi sejauh 5 Km dari pusat kota Makkah. Mina didatangi oleh pada jama’ah haji yaitu bertepatan pada tanggal 8 Dzulhijah ataupun pada sehari sebelum jama’ah melaksanakan wukuf di padang Arafah. Para jama’ah haji dituntut untuk dapat berada di sini selama sehari semalam guna bisa melakukan shalat Dzuhur, Ashar, Maghrib, Isya dan juga Subuh. Kemudian setelah para jama’ah melaksanakan shalat Subuh yakni pada tanggal 9 Dzulhijah,maka para jama’ah haji akan segera berangkat ke Padang Arafah.

Para jama’ah haji yang datang kembali ke Mina pada saat seusai melaksanakan kegiatan Wukuf di Arafah, sebab para jama’ah haji akan melakukan suatu rangkaian ibadah yaitu lempar jumroh. Tempat ataupun lokasi untuk melempar jumroh adalah terdapat di daerah Mina, yaitu Jumrah Aqabah, Jumrah Wusta dan juga Jumrah Ula.


Kita sebagai umat muslim haruslah mengetahui segala macam sejarah akan agama kita salah satunya seperti pada saat sekarang Anda baca ini sebuah artikel yang akan membawa Anda mengenal sejarah akan Ritual jumrah. Lempar jumrah awalnya bermula pada saat Nabi Ibrahim digoda oleh setan yang pada saat itu Nabi Ibrahim hendak melaksanakan perintah dari Allah SWT untuk dapat menyembelih Nabi Ismail (anaknya). Setan yang mana sangat bermaksud untuk dapat menggoda Nabi Ibrahim supaya menghentikan niatnya itu. Setan berusaha agar Nabi Ibrahim tidak jadi menyembelih Nabi Ismail (anaknya).

Akan tetapi, keimanan Nabi Ibrahim yang sangat kuat membuat nya tidak goyah, dengan penuh rasa keyakinan serta ketakwaan kepada Allah SWT, Nabi Ibrahim tetap melaksanakan perintah dari Allah SWT yaitu menyembelih anaknya. Nabi Ibrahim telah mengetahui bahwasannya setan memiliki tujuan untuk dapat menggodanya supaya melanggar perintah dari Allah SWT tersebut. Dengan mengetahui setan sedang menggoda dan menggangunya maka segera  Nabi Ibrahim mengambil tujuh buah batu kerikil lalu melemparnya ke arah setan tersebut. Pelemparan jumrah yang pertama kali itu disebut dengan nama Jumrah Ula.

Setan yang pada saat itu merasa gagal dalam hal menggoda Nabi Ibrahim , lalu ia menggoda Hajar selaku istri Nabi Ibrahim, setan sangat berusaha untuk dapat mempengaruhi Hajar untuk dapat menolak mengorbankan sang anaknya(Nabi Ismail) terlebih lagi Hajar merupakan seorang ibu yang pastinya tak akan tega membiarkan anaknya dikorbankan untuk disembelih. Pada saat ini setan mengalami kegagalan lagi, Hajar dengan tegas menolak dan lalu melempari setan dengan batu kerikil persis seperti apa yang dilakukan oleh suaminya (Nabi Ibrahim). Lokasi dari Hajar melempar jumrah itu dinamakan dengan Jumrah Wustha.

Dengan kegagalan yang dialami oleh setan pada saat menggoda kedua orang bertakwa yang mulia itu tak membuat setan dan juga iblis patah semangat, lalu mereka menggoda Nabi Ismail yang mana pada saat itu masih anak-anak dan juga dianggap masih rapuh akan keimannanya. Lagi-lagi untuk yang ketiga kalinya setan mengalami kegagalan ternyata Nabi Ismail yang pada saat itu masih kecil sangat teguh akan keimananya kepada Allah SWT dan juga kepatuhannya kepada sang (Nabi Ibrahim) ayahnya yang ternyata juga membuat semacam perlawanan.


Pada akhirnya Nabi Ibrahim, Hajar dan juga Nabi Ismail sama-sama melempari setan-setan dan iblis tersebut dengan menggunakan batu kerikil yang mana kemudian diabadikan menjadi lemparan Jumar Aqabah. Allah SWT lalu memuji upaya yang dilakukan oleh Nabi Ibraim dan juga keluarganya tersebut atas telah mematuhi akan perintah-Nya dan juga telah berhasil menghadapi ujian yang Allah SWT berikan dan pada akhirnya Allah SWT menggantikan Nabi Ismail yang akan dikurbankan dengan hewan kambing. Peristiwa ini lalu diabadikan dan juga menjadi kewajiban yang harus dilakukan oleh seluruh jama’ah haji yang melaksanakan ibadah haji.

Sekian informasi yang dapat penulis sampaikan mengenai sejarah singkat lempar jumrah Ula, Wusta dan jumrah Aqabah. Tujuan penulis menyampaikan ini adalah supaya kita lebih tau akan sejarah-sejarah yang berkaitan dengan agama kita Islam. Jangan hanya kita melaksanakan ibadah lempar jumrah, namun tak tau akan sejarahnya mengapa kita diwajibkan untuk melempar jumrah dan apa saja manfaatnya. Untuk itu sebagai umat muslim kita diwajibkan untuk selalu belajar,belajar dan belajar agar kaya akan ilmu pengetahuan serta wawasan yang sangat amat bermanfaat menunjang kehidupan kita. Penulis juga menyampaikan manfaatkanlah kesempatan emas Anda yang mana dapat berkunjung ke Baitullah guna melaksanakan ibadah haji sebab tak semua orang dapat berkunjung untuk beribadah disana. Gunakanlah waktu sebaik mungkin untuk selalu beribadah kepada Allah SWT dan carilah pahala sebanyak-banyaknyaa.



0 comments:

Posting Komentar