Assalamualaikum
warahmatullahi wabarakatu, salah satu tempat yang sangat mengandung sejarah
yang sangat wajib untuk dapat Anda dikunjungi sebagai jamaah haji ialah Mina.
Dimakah letak mina itu? Mina berlokasi
sejauh 5 Km dari pusat kota Makkah. Mina didatangi oleh pada jama’ah haji yaitu
bertepatan pada tanggal 8 Dzulhijah ataupun pada sehari sebelum jama’ah
melaksanakan wukuf di padang Arafah. Para jama’ah haji dituntut untuk dapat
berada di sini selama sehari semalam guna bisa melakukan shalat Dzuhur, Ashar,
Maghrib, Isya dan juga Subuh. Kemudian setelah para jama’ah melaksanakan shalat
Subuh yakni pada tanggal 9 Dzulhijah,maka para jama’ah haji akan segera
berangkat ke Padang Arafah.
Para
jama’ah haji yang datang kembali ke Mina pada saat seusai melaksanakan kegiatan
Wukuf di Arafah, sebab para jama’ah haji akan melakukan suatu rangkaian ibadah
yaitu lempar jumroh. Tempat ataupun lokasi untuk melempar jumroh adalah
terdapat di daerah Mina, yaitu Jumrah Aqabah, Jumrah Wusta dan juga Jumrah Ula.
Kita
sebagai umat muslim haruslah mengetahui segala macam sejarah akan agama kita
salah satunya seperti pada saat sekarang Anda baca ini sebuah artikel yang akan
membawa Anda mengenal sejarah akan Ritual jumrah. Lempar jumrah awalnya bermula
pada saat Nabi Ibrahim digoda oleh setan yang pada saat itu Nabi Ibrahim hendak
melaksanakan perintah dari Allah SWT untuk dapat menyembelih Nabi Ismail
(anaknya). Setan yang mana sangat bermaksud untuk dapat menggoda Nabi Ibrahim
supaya menghentikan niatnya itu. Setan berusaha agar Nabi Ibrahim tidak jadi
menyembelih Nabi Ismail (anaknya).
Akan
tetapi, keimanan Nabi Ibrahim yang sangat kuat membuat nya tidak goyah, dengan
penuh rasa keyakinan serta ketakwaan kepada Allah SWT, Nabi Ibrahim tetap
melaksanakan perintah dari Allah SWT yaitu menyembelih anaknya. Nabi Ibrahim
telah mengetahui bahwasannya setan memiliki tujuan untuk dapat menggodanya
supaya melanggar perintah dari Allah SWT tersebut. Dengan mengetahui setan
sedang menggoda dan menggangunya maka segera
Nabi Ibrahim mengambil tujuh buah batu kerikil lalu melemparnya ke arah
setan tersebut. Pelemparan jumrah yang pertama kali itu disebut dengan nama Jumrah Ula.
Setan
yang pada saat itu merasa gagal dalam hal menggoda Nabi Ibrahim , lalu ia
menggoda Hajar selaku istri Nabi Ibrahim, setan sangat berusaha untuk dapat
mempengaruhi Hajar untuk dapat menolak mengorbankan sang anaknya(Nabi Ismail)
terlebih lagi Hajar merupakan seorang ibu yang pastinya tak akan tega
membiarkan anaknya dikorbankan untuk disembelih. Pada saat ini setan mengalami
kegagalan lagi, Hajar dengan tegas menolak dan lalu melempari setan dengan batu
kerikil persis seperti apa yang dilakukan oleh suaminya (Nabi Ibrahim). Lokasi
dari Hajar melempar jumrah itu dinamakan dengan Jumrah Wustha.
Dengan
kegagalan yang dialami oleh setan pada saat menggoda kedua orang bertakwa yang
mulia itu tak membuat setan dan juga iblis patah semangat, lalu mereka menggoda
Nabi Ismail yang mana pada saat itu masih anak-anak dan juga dianggap masih
rapuh akan keimannanya. Lagi-lagi untuk yang ketiga kalinya setan mengalami
kegagalan ternyata Nabi Ismail yang pada saat itu masih kecil sangat teguh akan
keimananya kepada Allah SWT dan juga kepatuhannya kepada sang (Nabi Ibrahim) ayahnya
yang ternyata juga membuat semacam perlawanan.
Pada
akhirnya Nabi Ibrahim, Hajar dan juga Nabi Ismail sama-sama melempari setan-setan
dan iblis tersebut dengan menggunakan batu kerikil yang mana kemudian
diabadikan menjadi lemparan Jumar Aqabah.
Allah SWT lalu memuji upaya yang dilakukan oleh Nabi Ibraim dan juga
keluarganya tersebut atas telah mematuhi akan perintah-Nya dan juga telah berhasil
menghadapi ujian yang Allah SWT berikan dan pada akhirnya Allah SWT
menggantikan Nabi Ismail yang akan dikurbankan dengan hewan kambing. Peristiwa ini
lalu diabadikan dan juga menjadi kewajiban yang harus dilakukan oleh seluruh
jama’ah haji yang melaksanakan ibadah haji.
Sekian
informasi yang dapat penulis sampaikan mengenai sejarah singkat lempar jumrah
Ula, Wusta dan jumrah Aqabah. Tujuan penulis menyampaikan ini adalah supaya
kita lebih tau akan sejarah-sejarah yang berkaitan dengan agama kita Islam.
Jangan hanya kita melaksanakan ibadah lempar jumrah, namun tak tau akan
sejarahnya mengapa kita diwajibkan untuk melempar jumrah dan apa saja
manfaatnya. Untuk itu sebagai umat muslim kita diwajibkan untuk selalu
belajar,belajar dan belajar agar kaya akan ilmu pengetahuan serta wawasan yang
sangat amat bermanfaat menunjang kehidupan kita. Penulis juga menyampaikan
manfaatkanlah kesempatan emas Anda yang mana dapat berkunjung ke Baitullah guna
melaksanakan ibadah haji sebab tak semua orang dapat berkunjung untuk beribadah
disana. Gunakanlah waktu sebaik mungkin untuk selalu beribadah kepada Allah SWT
dan carilah pahala sebanyak-banyaknyaa.
0 comments:
Posting Komentar