Selasa, 12 Februari 2019

Contoh Soal Mata Kuliah Pelaporan Keuangan Publik


1.  Jelaskan secara singkat jelas dan sistematis berdasarkan kaidah ilmiah apa yang anda ketahui tentang Pelaporan Keuangan Publik.

2.  Jelaskan secara singkat jelas dan sistematis berdasarkan kaidah ilmiah apa yang anda ketahui tentang Laporan Keuangan Publik.

3.  Jelaskan secara singkat jelas dan sistematis berdasarkan kaidah ilmiah apa yang anda ketahui tentang Siklus Pelaporan Keuangan Publik.

4.   Jelaskan secara singkat jelas dan sistematis berdasarkan kaidah ilmiah apa yang anda ketahui tentang :
a.       Apa kendala dan hambatan dalam penyusunan Pelaporan Keuangan Publik
b.      Apa kendala dan hambatan penyusunan Laporan Keuangan Publik
c.       Hubungan Pelaporan Keuangan Publik Pemerintah Pusat dengan Pelaporan Keuangan Publik Pemerintah Daerah

Jawaban

1.      Pengertian Pelaporan Keuangan 
Pelaporan Keuangan merupakan segala aspek yang berkaitan dengan penyediaan dan penyampaian informasi keuangan. Aspek-aspek tersebut antara lain; lembaga yang terlibat (misalnya penyusunan standar, badan pengawas dari pemerintah ataupun pasar modalorganisasi profesi, dan entitas pelapor), peraturan yang berlaku termasuk PABU (Prinsip Akuntansi Berterima Umum atau Generally Accepted Accounting Principles/GAAP).

Pelaporan Keuangan Publik adalah pelaporan keuangan menyediakan informasi yang bisa digunakan untuk khalayak umum maupun digunakan untuk tujuan khusus. Beberapa informasi yang disediakan oleh pelaporan keuangan diantaranya :
a.       Laporan keuangan
b.      Surat presiden
c.       Jadwal tambahan
d.      Propektus
e.       Laporan diajukan dengan lembaga pemerintah
f.       Siaran pers
g.      Prakiraan manajemen
h.      Laporan dampak sosial atau lingkungan.

Tujuan Pelaporan Keuangan
Secara spesifik, tujuan pelaporan keuangan sektor publik adalah menyediakan informasi yang relevan dalam hal pengambilan keputusan, dan juga menunjukkan akuntabilitas entitas atas sumber daya yang dipercayakan, dengan cara:
1.    Menyediakan informasi mengenai sumber daya, alokasi, dan penggunaan sumber daya keuangan.
2.    Menyediakan informasi mengenai bagaimana entitas mendanai aktivitasnya dan memenuhi kebutuhan kasnya.
3.    Menyediakan informasi yang berguna untuk mengevaluasi kemampuan entitas dalam membiayai aktivitasnya dan memenuhi kewajiban serta komitmennya.
4.     Menyediakan informasi mengenai kondisi keuangan suatu entitas dan perubahan yang terjadi.
5.    Menyediakan informasi secara keseluruhan yang berguna dalam mengevaluasi kinerja entitas menyangkut biaya jasa, efisiensi, dan pencapaian tujuan.

Sistem Pelaporan Keuangan Sektor Publik
1.      Dasar kas (cash base)
Sistem akuntansi dasar kas hanya mengakui arus kas masuk dan arus kas
keluar. Akun keuangan akhirnya akan dirangkum dalam buku kas. Laporan keuangan
tidak bisa dihasilkan apabila tidak ada data tentang aktiva dan kewajiban. Data yang
ada hanyalah perimbangan kas. Penjualan hanya dicatat saat kas diterima, sehingga
tidak ada pos piutang. Pembelian dicatat saat kas dibayarkan sehingga tidak ada
utang. Penyesuaian saham tidak dilakukan, karena akun tidak memerhatikan
pencatatan, dimana yang diperhatikan hanya kenyataan bahwa kas dibayar untulk
pembelian (sehingga tidak ada gambaran tentang penutupan saham/closingstock
figure.
2.      Dasar akrual (accrual base)
Definisi konsep akuntansi akrual sebagaimana tercantum pada SSAP 2 adalah sebagai berikut:
Penerimaan dan biaya bertambah (diakui karena diperoleh atau dimasukkan bukon sebagai uang yang diterima atau dibayarkan) dalamjumlah yang sesuai satu sama lain, dapat dipertahankan atau dianggapbenar, dan berkaitan dengan rekening laba dan rugi selama periodebersangkutan.
Penerapan dasar akrual akan sangat memengaruhi sistem akuntansi yangdigunakan seperti penambahan pos-pos akrual dan berbagai formulir pembukuan.
Penerapan dasar akrual lebih mengeutamakan laporan yang dihasikan untuk
kepentingan kreditor dan debitor. Pengetahuan yang lengkap tentang "siapa yang
meminjami uang dan berapa banyak", serta Pada saat vang sama. "siapa yang
dipinjami dan berapa banyak. Oleh karena itu, organisasi sektor publik akan
membuat catatan yang sangat teliti dari para debitor dan kreditor. Jadi, sistem
akuntansi yang dibangun dapat dipilah mana yang berorientasi utang dan mana yang
berorientasi piutang.

Definisi konsep akuntansi akrual sebagaimana tercantum pada SSAP 2 adalah sebagai berikut: Penerimaan dan biaya bertambah (diakui karena diperoleh atau dimasukkan bukan sebagai uang yang diterima atau dibayarkan) dalam jumlah yang sesuai satu sama lain, dapat dipertahankan atau dianggap benar, dan berkaitan dengan rekening laba dan rugi selama periode yang bersangkutan. Kepastian penerimaan secara hokum sangat ditentukan dengan faktur yang telah diterbitkan.

Kepastian munculnya biaya ditentukan dengan penerimaan jasa/barang. Penerapan dasar akrual lebih mengutamakan laporan yang dihasilkan untuk kepentingan kreditor dan debitor. Oleh karena itu, organisasi sektor publik akan membuat catatatan yang sangat teliti dari para debitor dan kreditor. Jadi, system akuntansi yang dibangun dapat dipilah mana yang berorientasi utang dan piutang.

Setiap organisasi publik mempunyai daftar laporan yang jumlahnya mungkin berbeda satu dengan yang lain karena perbedaan proses kerja organisasi. Namun ada juga persamaan karena alur penerimaan dan pembayaran terjadi secara konsisten antarorganisasi.

Keunggulan dan Kelemahan Dasar Akrual
1.    Penerimaan dan pengeluaran dalam laporan operasi berhubungan dengan penerimaan dan pemasukannya, yang berarti dasar akrual memberikan alat ukur atas barang/jasa yang dikosumsi, diubah, serta diperoleh; sementara dasar kas menyediakan alat ukur atas arus kas masuk dank as keluar.
2.     Dasar akrual menunjukkan gambaran tentang pendapatan. Perubahan pendapatan Yng diperoleh menurut dasar akrual dan besarnya biaya historis adalah alat ukur kinerja yang diterima.
3.    Dasar akrual dapat dijadikan alat ukur modal. Secara historis, nilai modal yang diinvestasikan dalam organisasi public akan berusaha dipertahankan. Gagsan mempertahankan modal ini dapat diartikan bahwa pendapatan hanya diakui setelah modal dipertahankan seutuhnya.
Dalam dasar akrual, biaya historis sebuah asset merupakan nilai awal. Jika asset tersebut merupakan modal organisasi, nilai awalnya adalah nilai modal yang disetorkan. Apabila kemudian modal asset tersebut dijual dengan harga melampaui nilai historisnya, keuntungan akan diakui sebagai pendapatan. Inilah kelemahan biaya historis. Keuntungan yang didapatkan harus merupakan selisih lebuh nilai jual dibandingkan nilai pasar asset pada saat itu. Nilai pasar asset saat itu lebih riil digunakan kerena asset telah disusutkan dan digunakan manfaatnya.
Beberapa masalah aplikasi dasar akrual dapat diidentifikasikan sebagai berikut:
1.    Penetuan pos dan besaran transaksi dicatat dalam jurnal yang dilakukan oleh individu yang bertugas mencatatnya. Pengaruh subjektivitas individu pencatat transaksi cukup besar.
2.     Relevansi akuntansi akrual menjadi terbatas ketika dikaitkan dengan nilai historis dan inflasi.
3.     Jika dibandingkan dengan dasar kas, penyesuaian akrual membutuhkan prosedur administrasi yang lebih rumit sehingga lebih mahal.
4.    Peluan terjadinya manipulasi keuangan sulit dikendalikan. Peluang manipulasi ternuka ketika apabila pengeluaran uang dilakukan tanpa melalui prosedur, terutama untuk pengeluaran uang dibawah normal.

3.      Accounting Fund (Akuntansi Dana)
Akuntansi dana merupakan salah satu alternative system akuntansi di sektor
public yang dikembangkan dari dasar kas dan prosedur pengendalian anggaran. Di
sector swasta, akuntansi dana tidak begitu populer karena kecilnya dana kas yang
disimpan. Namun, bagi sector public dana kas sector publik cukup penting dan
berpengaruh terhadap pengambilan keputusan. Besarnya dana kas sangatmempengaruhi anggaran organisasi sector public, sehingga sistem akuntansi lebih memprioritaskan pengelolaan dana.

Fungsi dan Permasalahan Akuntansi Dana
Fungsi pertama akuntansi dana adalah sebagai pengendalian anggaran. Dasar pemikirannya adalah manajer tidak bias mengendalikan laporan bulanan, dan proses menghasilkan laporan tersebur adalah sejak transaksi terjadi. Peranan manajer sangat menentukan seberapa besar pencairan anggaran yang telah disepakati. Manajer dapat mengendalikan kesesuaian catatan dengan anggaran yang disepakati. Akuntansi dana berkonsentrasi pada pesanan yang dikirimkan. Pesanan yang diterima, yang berkaitan dengan penerimaan tidak akan diperhitungakan sampai faktur dikirimkan. Jadi, masalah pengendalian anggaran tidak mempengaruhi penerimaan.

Walaupun akuntansi dana dapat mengendalikan anggaran, permasalahan penerapannya pada laporan keuangan tidak dapat dihindarkan.laporan keunagn mengungkapkan pengeluaran yang didikung bukti pemesanan. Pembatalan pemesanan secara hukum tidak akan berdampak apa-apa.Permasalahan akuntansi akrual akan muncul dalam akuntansi dana. Manajer akan mengalami masalah dengan pengeluaran anggran di bawah target dalam bulan-bulan tertentu, dimana kekurangn tersebut akan ditutup pada bulan berikutnya.

Dalam akuntansi dana manajer dapat mengirimkan pesanan beberapa hari sebelum akhir tahun untuk memenuhi anggaran. Akuntansi dana memberikan peluang kontribusi ke cadangan umum pada akhir tahun dan menjadikan kontribusi itu sebagai pembiayaan. Jika akuntansi dana yang diterapkan selama periode tertentu, pengubahan menjadi akrual biasanya dilakukan pada akhir tahun dan penyesuaian akunnya



2.      Laporan keuangan merupakan suatu gambaran kondisi keuangan perusahaan. Penilaian kondisi keuangan perusahaan dapat dilakukan dengan melakukan analisis terhadap laporan keuangan yang telah diterapkan oleh perusahaan sehingga diperoleh informasi yang berguna bagi pihak intern dan pihak ekstern perusahaan dalam rangka pengambilan keputusan. Para pemegang saham yang merupakan pihak ekstern mengandalkan laporan keuangan perusahaan untuk mengetahui perkembangan usaha dan mengevaluasi kinerja keuangan yang berhasil dicapai oleh perusahaan tempat mereka menginvestasikan sahamnya. Sedangkan pihak intern perusahaan, yaitu pimpinan perusahaan / manajer, menggunakan laporan keuangan untuk mengetahui posisi keuangan perusahaannya pada periode yang lalu sehingga dapat menyusun rencana yang lebih baik dan menentukan kebijaksanaan – kebijaksanaan yang lebih tepat.
Pentingnya laporan keuangan dimana memberikan informasi sehubungan dengan posisi keuangan dan hasil – hasil yang telah dicapai oleh perusahaan yang bersangkutan, dapat lebih berarti bagi pihak – pihak yang berkepentingan apabila laporan keuangan diperbandingkan untuk dua periode atau lebih dan dilakukan analisis lebih lanjut sehingga dapat diperoleh data yang lebih jelas dalam mendukung keputusan yang akan diambil. Selain itu, dengan menganalisa laporan keuangan suatu perusahaan, akan diperoleh semua jawaban yang berhubungan dengan masalah posisi keuangan dan hasil – hasil yang dicapai oleh perusahaan yang bersangkutan.

   Tujuan khusus Laporan Keuangan menurut APB Statement No. 4 adalah menyajikan posisi keuangan, hasil usaha, dan perubahan posisi keuangan lainnya secara wajar dan sesuai dengan prinsip-pinsip akuntansi yang berlaku umum (GAAP), sedangkan tujuan umum laporan keuangan menurut APB Statement No. 4 adalah :

1.      Memberikan informasi yang terpercaya tentang sumberdaya ekonomi dan kewajiban perusahaan.
2.      Memberikan informasi yang terpercaya tentang sumber kekayaan bersih yang berasal dari kegiatan usaha dalam mencari laba.
3.      Memungkinkan untuk menaksir potensi perusahaan dalam menghasilkan laba.
4.      Memberikan informasi yang diperlukan lainnya tentang perubahan aktiva dan kewajiban, dan
5.      Mengungkapkan informasi releva lainnya yang dibutuhkan para pemakai laporan.

   Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 1 menjelaskan bahwa tujuan laporan keuangan  adalah menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja, serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan.

Urutan laporan keuangan berdasarkan proses penyajiannya adalah :
1.      Laporan Laba Rugi (Income Statement) merupakan laporan yang sistematis tentang pendapatan dan beban perusahaan untuk satu periode waktu tertentu. Laporan laba rugi ini akhirnya memuat informasi mengenai hasil usaha perusahaan, yaitu laba atau rugi bersih yang merupakan hasil dari pendapatan dikurangi beban.
2.      Laporan Modal Pemilik (Statement of Owner’s Equity) adalah sebuah laporan yang menyajikan ikhtisar perubahan dalam modal pemilik suatu perusahaan untuk satu periode waktu tertentu (Laporan Perubahan Modal). Modal pemilik akan bertambah dengan adanya investasi (Setoran Modal) dan laba bersih, sebaliknya modal pemilik akan berkurang dengan adanya prive (penarikan/pengambilan uang tunai untuk kepentingan pribadi pemilik) dan rugi bersih. Pada perusahaan perseroan (Coorporation), Laporan laba ditahan (retained earnings statement) dibuat untuk menyajikan ikhtisar peruabahan dalam saldo laba ditahan. Dividen kas maupun dividen saham yang diumumkan sepanjang periode akan mengurangi besarnya saldo laba ditahan.
3.      Neraca (Balance Sheet) adalah sebuah laporan yang sistematis tentang posisi aktiva, kewajiban, dan modal perusahaan per tanggal tertentu. Tujuan neraca adalah untuk menggambarkan posisi keuangan perusahaan.
4.      Laporan Arus Kas (Statement of Cash Flow) adalah sebuah laporan yang menggambarkan arus kas masuk dan arus kas keluar secara terperinci dari masing-masing aktivitas, mulai dari aktivitas operasi, aktivitas investasi, sampai pada aktivitas pendanaan (pembiayaan) untuk satu periode waktu tertentu. Laporan arus kas menunjukkan besarnya kenaikan dan penurunan bersih kas dari seluruh aktivitas selama periode berjalan serta saldo kas yang dimiliki perusahaan sampai dengan akhir periode.


   Seperti yang telah disebutkan diatas, secara umum, akuntansi dapat didefinisikan sebagai sebuah system informasi yang memberikan laporan kepada para pengguna informais akuntansi atau kepada pihak-pihak yang memiliki kepentingan (stakekholders) terhadap hasil kinerja dan kondisi keuangan suatu perusahaan. Akuntansi juga sering dianggap sebagai bahasa bisnis, dimana informasi bisnis dikomunikasikan kepada stakeholders melalui laporan akuntansi. Mula-mula suati transaksi bisnis akan diidentifikasi (dianalisis), dicatat, dan barulah dilaporkan lewat laporan akuntansi yang merupakan media komunikasi informasi akuntansi. Transaksi bisnis disini dapat diartikan sebagai suatu kejadian-kejadian atau peristiwa ekonomi yang mempengaruhi perubahan posisi keuangan perusahaan.
Informasi akuntansi yang dibutuhkan oleh para pengguna laporan keuangan sangat berbeda-beda (bervariasi) tergantung pada jenis keputusan yang hendak diambil. Para pengguna informasi akuntansi ini dikelompokkan ke dalam dua kategori, yaitu pemakai internal (internal users) dan pemakai eksternal (eksternal users).


Tujuan Laporan Keuangan ialah di dalam Statement of Financial Accounting Concepts (SFAC) Nomor 1 dinyatakan bahwa pelaporan keuangan harus menyajikan informasi yang:
1.      Berguna bagi investor dan kreditur yang ada dan yang potensial dan pemakai lainnya dalam membuat keputusan untuk investasi, pemberian kredit dan keputusan lainnya. Informasi yang dihasilkan itu harus memadai bagi mereka yang mempunyai pengetahuan yang cukup tentang kegiatan dan usaha perusahaan dan peristiwa-peristiwa ekonomi, serta bermaksud untuk menelaah informasi-informasi itu secara sungguh-sungguh.
2.      Dapat membantu investor dan kreditur yang ada dan yang potensial dan pemakai lainnya untuk menaksir jumlah, waktu, dan ketidakpastian dari penerimaan uang dimasa yang akan dating yang berasal dari dividen atau bunga dan dari penerimaan uang yang berasal dari penjaualn, peluanasan, atau jatuh temponya surat-surat berharga atau pinjaman-pinjaman. Oleh karena itu renacana penerimaan dan pengeluaran uang (cash flow) seorang kreditur atau investor itu berkaitan dengan cash flow dari perusahaan, pelaporan keuangan harus menyajikan informasi untuk membantu investor, kreditur, dan pihak-pihak lainnya untuk memperkirakan jumlah, waktu dan ketidakpastian dari aliran kas masuk (sesudah dikurangi kas keluar) di masa dating untuk perusahaan tersebut.
3.      Menunjukkan sumber-sumber ekonomi dari suatu perusahaan, klaim atas sumber-sumber tersebut (kewajiban perusahaan untuk mentransfer sumber-sumber ke perusahaan lain dan ke pemilik perusahaan), dan pengaruh dari transaksi-trasaksi, kejadian-kejadian dan keadaan-keadaan yang mempengaruhi sumber-sumber dan klaim atas sumber-sumber tersebut.



Berikut adalah definisi dari masing-masing kesepuluh unsur laporan keuangan sebagaimana yang telah dirumuskan oleh FASB dalam SFAC No. 6:
Ø  Aktiva adalah manfaat ekonomi yang mungkin terjadi di masa depan, yang diperoleh atau dikendalikan oleh entitas sebagai hasil dari transaksi atau peristiwa di masa lalu.
Ø  Kewajiban adalah pengorbanan atas manfaat ekonomi yang mungkin terjadi di masa depan, yang timbul dari kewajiban entitas pada saat ini, untuk menyerahkan aktiva atau memberikan jasa kepada entitas lainnya di masa depan sebagai hasil dari transaksi atau peristiwa di masa lalu.
Ø  Ekuitas adalah kepemilikan atau kepentingan residu dalam aktiva entitas, yang masih tersisa setelah dikurangi dengan kewajibannya.
Ø  Investasi oleh pemilik adalah kenaika ekuits (aktiva bersih) entitas yang dihasilkan dari penyerahan sesuatu yang bernilai oleh entitas lain untuk memperoleh atau meningkatkan bagian kepemilikannya. Aktiva adalah bentuk yang paling umum yang diterima sebagai investasi oleh pemilik, tetapi investasi yang diterima dari entitas lain ini bisa juga meliputi jasa atau sebaliknya dalam bentuk pemenuhan atau konversi kewajiban entitas.
Ø  Distribusi kepada pemilik adalah penurunan ekuitas (aktiva bersih) entitas yang disebabkan oleh penyerahan aktiva, jasa, atau terjadinya kewajiban entitas kepada pemilik. Distribusi kepada pemilik ini akan menurunkan bagian kepemilikan (modal) entitas.
Ø  Laba Komprehensif adalah perubahan dalam ekuitas entitas sepanjang suatu periode sebagai akibat dar transaksi dan peristiwa serta keadaan-keadaan lainnya yang bukan bersumber dari pemilik. Ini meliputi seluruh perubahan dalam ekuitas yang terjadi sepanjang suatu periode, tidak termasuk perubahan yang diakibatkan oleh investasi pemilik dan distribusi kepada pemilik.
Ø  Pendapatan adalah arus kas masuk aktiva atau peningkatan lainnya atas aktiva atau penyelesaian kewajiban entitas (atau kombinasi dari keduanya) dari pengiriman barang, pemberian jasa, atau aktivitas lainnya yang merupakan operasi utama atau operasi sentral perusahaan.
Ø  Beban adalah arus kas keluar aktiva atau penggunaan lainnya atas aktiva atau tejadinya (munculnya)kewajiban entitas (atau kombinasi dari keduanya) yang disebabkan oleh pengiriman atau pembuatan barang, pemberian jasa, atau aktivitas lainnya yang merupakan operasi utama atau operasi sentral perusahaan.
Ø  Keuntungan adalah kenaikan dalam ekuitas (aktiva bersih) entitas yang ditimbulkan oleh transaksi feriferal (transaksi diluar operasi utama atau operasi sentral perusahaan) atau transaksi incidental (transaksi yang kejadiannya jarang) dan dari seluruh transaksi lainnya serta pristiwa maupun keadaan lainnya yang mempengaruhi entitas, tidak termasuk yang berasal dari pendapatan atau investasi oleh pemilik.
Ø  Kerugian adalah penurunan dalam ekuitas (aktiva bersih) entitas yang ditimbulkan oleh transaksi feriferal (transaksi diluar operasi utama atau operasi sentral perusahaan) atau transaksi incidental (transaksi yang kejadiannya jarang) dan dari seluruh transaksi lainnya serta pristiwa maupun keadaan lainnya yang mempengaruhi entitas, tidak termasuk yang berasal dari beban atau distribusi kepada pemilik.

SUSUNAN LAPORAN KEUANGAN
Laporan Neraca (Balance Sheet)
Seperti namanya, laporan neraca (balance sheet) berguna untuk menimbang posisi keuangan perusahaan. Ada sisi kiri untuk Aset dan sisi kanan untuk Kewajiban dan Ekuitas. Dalam istilah akuntansi kadang-kadang aset disebut sebagai Aktiva, sedang Kewajiban disebut sebagai Pasiva (atau liabilities). Perlu diperhatikan penggambaran kiri dan kanan  hanyalah kiasan. Bisa saja laporan aset dilaporkan lebih dulu di posisi atas, setelah itu laporan kewajiban di bawahnya. Tak usah pusing dengan istilah-istilah ini. Yang penting kita paham bahwa konsep dasarnya adalah adanya aset (harta yang dimiliki perusahaan) akan menyebabkan adanya kewajiban (harta yang dimiliki oleh pemodal dan orang lain).
Ada aturan akuntansi penting yaitu kedua sisi neraca harus bernilai sama. Maka disebut seimbang (balance). Aturan ini agar kita bisa mengecek di mana letak posisi harta perusahaan agar bisa dipantau kesehatan keuangannya. Dari neraca inilah orang lain dapat membaca di mana, kemana, dan kapan keuangan perusahaan berubah.
Aset adalah harta yang dimiliki perusahaan, yang terdiri dari: kas atau setara kas, benda tak bergerak (seperti tanah, gedung) dan juga barang bergerak seperti kendaraan, dan bahkan ada juga harta non fisik (seperti nilai yang dibayar untuk akuisisi anak perusahaan). Aset juga meliputi piutang perusahaan, pajak yang sudah dibayar di muka, serta biaya-biaya yang sudah dibayar di muka. Prinsipnya segala sesuatu yang berniai yang bisa diakui milik perusahaan itulah disebut aset.
Kewajiban dan Ekuitas menunjukkan asal muasal harta perusahaan berasal. Kewajiban terdiri dari: hutang perusahaan pada pihak lain, pajak yang belum dibayar, uang muka dari pihak lain, biaya sewa yang masih berjalan. Ekuitas sendiri menunjukkan hak milik dari pemegang saham yang terdiri dari dua komponen, yaitu: modal usaha dan nilai laba usaha (atau kerugian usaha). Prinsipnya segala sesuatu yang bisa diakui milik pihak lain akan masuk neraca bagian kanan, atau Kewajiban dan Ekuitas ini.
Yang dimaksud dengan Neraca adalah laporan yang berisi harta (asset), utang atau kewajiban-kewajiban pada pihak lain (liebilities) beserta modal (capital) dari suatu perusahaan pada saat tertentu. Oleh karena itu Neraca terdiri dari tiga kelompok, yaitu aktiva, kewajiban, dan modal.


Laporan Laba/Rugi (Income Statement)
Seperti namanya, laporan ini mengungkap bagaimana kinerja perusahaan, apakah menghasilkan keuntungan atau kerugian. Di dalam laporan ini kita dapat melihat jumlah pendapatan bersih (net revenues/sales), serta biaya (beban) untuk mewujudkan penjualan tersebut baik berupa bahan baku dan biaya utama lainnya. Setelah dikurangi beban pokok inilah akhirnya kita bisa membaca yang namanya laba kotor (gross profit/income). Laba kotor artinya laba yang diperoleh dari hasil operasi penjualan sebelum dikurangi biaya-biaya lain yang tidak berhubungan dengan penjualan.
Dari sana kita bisa tahu biaya administrasi untuk menjalankan perusahaan, biaya pemasaran, dll. Setelah dikurangi biaya rutin perusahaan inilah maka kita akan mendapatkan yang namanya laba usaha (operating income). Tapi nilai ini belum dipotong oleh pajak, biaya laba/rugi kurs dll. Setelah dikurangi biaya pajak dan kurs inilah maka kita akan mendapatkan nilai akhir yang bernama laba bersih (net income). Angka inilah yang merupakan keuntungan/kerugian perusahaan. Nilai akhir dari laba bersih inilah yang kemudian bisa diatribusikan kepada pemegang saham. Dalam laporan ini biasanya kita juga bisa mendapatkan data laba bersih per saham. Seandainya ada perusahaan yang tidak mencantumkan angka ini, bisa kita hitung sendiri dengan cara membagi laba bersih dengan jumlah saham beredar.
Laporan laba/rugi menggambarkan sumber-sumber penghasilan yang diperoleh perusahaan dalam menjalankan usahanya, dan jenis-jenis beban yang harus ditanggung perusahaan. Jadi, laporan laba/rugi adalah laporan yang menunjukkan pendapatan dan beban pada akhir periode akuntansi.
Laporan laba rugi atau perhitungan laba rugi dapat disajikan dalam dua bentuk, yaitu sebagai berikut.
1.      Bentuk Langsung (Single Step)
Penyajian laporan laba/rugi dengan bentuk single step dilakukan dengan menjumlahkan semua pendapatan menjadi satu, demikian pula bebannya. Setelah itu dicari selisihnya untuk mengetahui laba dan rugi..

2.      Bentuk Bertahap (Multiple Step)
Penyajian laporan laba/rugi dengan bentuk multiple step dilakukan dengan memisahkan antara pendapatan usaha dan pendapatan di luar usaha, serta memisahkan pula antara beban usaha dan beban di luar usaha. Setelah itu mencari selisihnya sehingga akan diperoleh laba atau rugi bersih usaha.
Berikut adalah contoh Laporan Laba Rugi Bentuk Langsung (Single Step).
Laporan Perubahan Ekuitas/Modal (Capital Statement)
Disamping penyusunan neraca dan laporan laba rugi, pada akhir periode akuntansi biasannya juga disusun laporan yang menunjukkan sebab-sebab perubahan modal perusahaan.. Laporan perubahan modal merupakan laporan yang menunjukkan adanya perubahan modal yaitu dari modal awal menjadi modal akhir. Hal-hal yang perlu diperhitungkan atau yang memengaruhi dalam penyusunan laporan perubahan modal antara lain:
1.      Besarnya modal awal periode,
2.      Adanya laba atau rugi usaha,
3.      Adanya pengambilan pribadi pemilik atau prive,
4.      Adanya investasi tambahan dari pemilik,
5.      Besarnya modal akhir periode.

Laporan perubahan modal hanya lazim berlaku dibuat pada perusahaan perseorangan, persekutuan atau firma, dan CV. Sementara itu, untuk perusahaan berbentuk perseroan terbatas (PT) istilah untuk laporan perubahan modal adalah laporan laba ditahan (returned earning statement).

Berikut adalah contoh Laporan Perubahan Modal.
Laporan Arus Kas
Inilah laporan penting lain yang berguna sebagai mekanisme kontrol apakah pelaporan laba/rugi atau neraca tadi benar. Seperti kita ketahui, kalau ada penjualan barang kepada perusahaan lain, biasanya perusahan tidak langsung menerima dana yang bisa dimasukkan kas, tetapi transaksi penjualan ini akan dimasukkan dalam posisi akuntansi. Inilah gunanya laporan arus kas, di sini kita bisa mengontrol apakah penjualan menghasilkan kas atau tidak. Dalam laporan arus ini ada tiga macam laporan utama berikut:
Ø  Arus kas dalam aktivitas operasi, berupa penerimaan/pengeluaran uang yang didapat dari jual/beli barang atau jasa, juga pembayaran kas untuk pemasok, karyawan, dll.
Ø  Arus kas dalam aktivitas investasi, berupa penerimaan/pengeluaran uang dari komponen yang dianggap sebagai unsur investasi. Unsur yang dianggap investasi biasanya kegiatan keuangan lain guna mendapatkan imbal balik baik langsung atau tidak langsung. Kegiatan investasi misalnya pembelian tanah, pembangunan pabrik, atau juga penyertaan modal di perusahaan lain.
Ø  Arus kas dalam aktivitas pendanaan, berupa penerimaan/pengeluaran uang dari komponen yang dianggap sebagai pendanaan (financing). Suatu misal perusahaan bisa menjual barang kepada perusahaan lain, seluruh stok habis, tapi sayangnya pembayaran baru selesai tiga bulan berikutnya. Maka perusahaan melakukan operasi pendanaan (baca: hutang ke bank) untuk mendapatkan kas segar guna membiayai produksi dan menyediakan stok guna penjualan berikutnya. Seiring perusahaan mendapatkan pembayaran maka mereka bisa membayar kepada bank yang masuk dalam operasi investasi ini.

3.             Siklus Pelaporan Keuangan Publik terdiri dari :
1.      Transaksi
Merupakan suatu kegiatan yang dapat mengubah posisi keuangan suatu entitas dan pencatatannya memerlukan data, bukti atau dokumen pendukung dalam kegiatan operasi suatu entitas (jual-beli). Pencatatan transa ksi akuntansi
adalah:
a.       Pemegang Kas - Bendahara Rutin (Belanja Administrasi Umum, BelanjaOperasi dan Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Fisik )
b.      Pemegang Kas-Bendahara Proyek (Belanja Modal)
c.       Pemegang Kas-Bendahara Gaji
d.      Pemegang Kas-Bendahara Penerima



 


















Jenis Transaksi menurut jenisnya terbagi menjadi
a.       Transaksi Kas, transaksi yang mengakibatkan pertambahan ataupengurangan kas. Contohnya Penerimaan Piutang, Pembayaran Belanja Gaji, dll
b.      Transaksi Non-kas, transaksi yang mengakibatkan perubahan pada aset,utang, pendapatan, belanja tapi tidak mempengaruhi kas. Contohnyapenerimaan aktiva tetap dari Donatur, Pembebasan Utang.

2.      Analisis Bukti Transaksi
Dalam setiap transaksi selalu disertai dengan bukti pendukung yang berisi informasi tentang kegiatan transaksi tersebut Dari bukti transaksi ini, nantinya akan dianalisis kemudian digunakan untuk dasar pencatatan.
Fungsi pokok bukti transaksi adalah sebagai perekam pertama setiap transaksi yang dilakukan perusahaan. Dengan adanya bukti transaksi, setiap kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan yang terkait dengan keuangan dapat didokumentasikan dan dipertanggungjawabkan secara akuntansi.
Bukti transaksi suatu perusahaan secara garis besar dibedakan  antara bukti intern dan bukti ekstern :
1.      Bukti intern
merupakan bukti pencatatan untuk transaksi yang terjadi di dalam perusahaan itu sendiri. Misalnya memo yang dibuat oleh manajer bagian pembukuan
2.      Bukti ekstern,
merupakan bukti pencatatan untuk transaksi yang terjadi antara perusahaan dan pihak lain di luar perusahaan. Misalnya, bukti pengeluaran kas, bukti penerimaan kas, bukti penjualan, dan bukti pembelian.
Contoh Bukti Transaksi, antara lain :
a.    Kwitansi adalah catatan untuk transaksi penerimaan dan pengeluaran sejumlah uang.
b.    Faktur (Invoice) adalah bukti transaksi pembelian atau penjualan barang dagangan   (secara kredit). Faktur asli untuk bukti transaksi pembelian kredit. Copy faktur untuk bukti penjualan kredit.
c.    Nota debit adalah bukti transaksi pengembalian barang yang sudah dibeli (retur pembelian). Nota debit dibuat oleh pihak pembeli.
d.   Nota kredit adalah bukti transaksi penerimaan kembali barang yang telah dijual (retur penjualan) Nota Kredit dibuat oleh penjual ketika barang yang dijual dikembalikan oleh pembeli.
e.    Nota kontan adalah bukti pencatatan transaksi pembelian atau penjualan yang dilakukan secara tunai.
f.     Cek (cheque) adalah suatu surat perintah yang tidak bersyarat kepada bank untuk membayar sejumlah uang tertentu saat waktu surat tersebut diserahkan kepada bank, lalu ditandatangani oleh pihak yang menjadi nasabah  suatu bank serta mempunyai simpanan pada bank tersebut dalam bentuk giro.
g.    Bukti kas masuk dan bukti kas keluar adalah bukti kas masuk yaitu bukti atas penerimaan uang ataupun kas yang dilengkapi dengan buktinya.Seperti contohnya: kwitansi dan nota. Bukti kas keluar yaitu suatu bukti transaksi pengeluaran kas ataupun pembayaran
h.    Bukti memorial adalah suatu bukti transaksi yang dikeluarkan oleh pimpinan perusahaan ataupun orang yang diberi wewenang untuk kejadian-kejadian yang berlangsung didalam internal perusahaan tersebut dan umumnya terjadi pada akhir periode seperti memo untuk mencatat gaji para pegawai yang masih dibayar.

3.      Mencatat Data Transaksi
Pencatatan data transaksi dilakukan oleh bendahara dalam jurnal
1.    Pencatatan Transaksi Ke Dalam Jurnal Harian
Setelah menganalisis bukti-bukti transaksi yang ada, saatnya mencatat bukti-bukti tersebut ke dalam jurnal harian. Jurnal merupakan catatan yang disusun secara sistematis dan didasarkan pada kronologis transaksi-transaksi yang dilakukan. Fungsi dari adanya jurnal ini adalah:
Digunakan untuk mencatat semua transaksi yang dilakukan berdasarkan pada bukti yang ada.
·      Fungsi historis, sehingga transaksi-transaksi yang ada dapat dicatta berdasarkan waktu kejadiannya.
·      Fungsi analisis, setiap transaki yang dilakukan dan dicatat dalam jurnal merupakan hasil analisa dari bukti-bukti yang tersedia.
·      Fungsi intruktif, artinya pencatatan yang dilakukan di dalam jurnal dapat digunakan sebagai intruksi untuk melakukan posting debet atau kredit ke buku besar.
Memberikan informasi terkait dengan transaksi-transaksi yang sudah dilakukan. Dalam pembagiannya, jurnal terdiri dari dua jenis yaitu:
·         Jurnal Umum : Yaitu jurnal yang mencatat seluruh transaksi ke dalam sebuah kesatuan berdasarkan pada urutan waktu.
·         Jurnal Khusus : Jenis jurnal ini biasanya digunakan untuk mencatat transaksi-transaksi yang dilakukan secara spesifik berdasar pada jenis dan kebutuhan perusahaan.
Berikut ini beberapa jenis jurnal khusus yang sering digunakan di perusahaan :
·         Jurnal penjualan
·         Jurnal penerimaan kas
·         Jurnal pengeluaran kas
·         Jurnal pembelian

2.        Melakukan Posting Ke Dalam Buku Besar
Berikut ini langkah-langkah untuk memposting dari jurnal ke dalam buku besar:
·      Pindahkan tanggal transaksi dari jurnal ke lajur perkiraan yang berkaitan di dalam buku besar.
·      Pindahkan jumlah debet dan kredit yang ada di jurnal ke lajur debet atau kredit perkiraan yang ada di buku besar.
·      Catat nomor kode akun pada kolom referensi jurnal sebagai tanda jumlah jurnal yang sudah dipindahkan ke dalam buku besar.
·      Catat nomor halaman jurnal pada kolom referensi yang ada di dalam buku besar setiap pemidah-bukuan.

4.      Mengelompokkan dan Mengikhtisarkan Data yang dicatat (Posting)
Sama hal-nya dengan posting pada perusahaan swasta, posting dalam hal ini.juga mengelompokkan berdasarkan daftar nama akun yang ada pada buku besar. Dalam buku besar terdapat akun-akun perusahaan, kemudian transaksi yang berkaitan dengan akun-akun ini dikelompokkan sesuai  dengan namanya inilah yang dimaksud dengan posting kebuku besar.



5.      Penerbitan Laporan dan Catatannya
Selama satu periode akuntansi, transaksi dicatat dan dikelompokkan dalam buku besar yang kemudian sesuai dengan catatan tersebut, dibuat laporan keuangan yang nantinya disampaikan pada pihak pihak yang berkepentingan. Laporan keuangan Sektor Publik yang telah disusun tersebut kemudian dianalisi untuk menilai kebenaran dan reliabilitasnya.


   Masing-masing tahapan dalam siklus akuntansi keuangan sektor publik itu akan dijelaskan sebagai berikut :

1.      Transaksi
Pengertian transaksi adalah persetujuan jual beli antara satu pihak dengan pihak lain. Dalam hal lain, transaksi yang dimaksud adalah transaksi antara organisasi sektor publik dan pihak lain. Transaksi-transaksi yang terjadi inilah yang nantinya akan dilaporkan dalam laporan keuangan organisasi
2.      Analisis Bukti Transaksi
Dalam setiap transaksi selalu disertai bukti pendukung yang berisi informasi tentang kegiatan transaksi tersebut. Dari bukti transaksi inilah kemudian dianalisis dan digunakan sebagai dasar pencatatan.
3.      Mencatat Data Transaksi
Seperti telah dijelaskan diatas, dari analisis bukti transaksi tersebut akan dilakuakn pencatatan atas transaksi yang telah terjadi.pencatatan data transaksi dilakukan oleh bendahara dalam jurnal.
4.      Mengelompokkan dan Mengikhtisarkan Data yang Dicatat (Posting)
Dalam buku besar terdapat daftar nama kelompok akun yang ada pada suatu organisasi. Berdasarkan nama akun yang ada, catatan atas transaksi tersebut dikelompokkan sesuai dengan namannya masing-masing. Hal ini yang disebbut posting.
5.      Kertas Kerja
Kertas kerja merupakan kertas yang dibuat selama proses pemeriksaan, yang meliputi semua bukti yang dikumpulkan auditor untuk memperlihatkan pekerjaan yang dilaksanakan, metode dan prosedur yang dijalankan serta kesimpulan yang diambil.
6.      Penerbitan Laporan dan Catatannya
Selama satu periode akuntansi,transaksi dicatat dan dikelompokkan ke dalam buku besar dan kemudian,berdasarkan catatan tersebut, dibuatlah laporan keuangan yang akan disampaikan kepada pihak-pihak yang berkepentingan.

4.           A.Hambatan dan kendala dalam informasi akuntansi dan pelaporan keuangan pemerintah, yaitu:

1.      Materialitas
Walaupun idealnya memuat semua informasi, laporan keuangan pemerintah hanya diharuskan memuat informasi yang memenuhi kriteria materialitas.  Informasi dipandang material apabila kelalaian untuk mencantumkan atau kesalahan dalam mencatat informasi tersebut dapat mempengaruhi keputusan ekonomi pengguna yang diambil atas dasar laporan keuangan.

2.      Pertimbangan Biaya dan Manfaat
Manfaat yang dihasilkan informasi sehausnya melebihi biaya penyusunannya.  Oleh karena itu, laporan keuangan pemerintah tidak semestinya menyajikan segala informasi yang manfaatnya lebih kecil dari biaya penyusunannya. Namun demikian, evaluasi biaya dan manfaat merupakan proses pertimbangan yang substansial.  Biaya itu juga tidak harus dipikul oleh pengguna informasi yang menikmati manfaat.  Manfaat mungkin juga dinikmati oleh pengguna lain disamping mereka yang menjadi tujuan informasi, misalnya penyediaan informasi lanjutan kepada kreditor mungkin akan mengurangi biaya yang dipikul oleh suatu entitas pelaporan.

3.      Keseimbangan antar Karakteristik Kualitatif
Keseimbangan antar karakteristik kualitatif diperlukan untuk mencapai suatu keseimbangan yang tepat diantara berbagai tujuan normatif yang diharapkan dipenuhi oleh laporan keuangan pemerintah.  Kepentingan relatif antar karakteristik dalam berbagai kasus berbeda, terutama antara relevansi dan keandalan. Penentuan tingkat kepentingan antara dua karakteristik kualitatif tersebut merupakan masalah pertimbangan profesional.
Sedangkan untuk mewujudkan informasi laporan keuangan yang dapat dibandingkan dengan laporan keuangan periode sebelumnya atau laporan keuangan entitas pelaporan lain pada umumnya serta dapat dipahami oleh pengguna dan dinyatakan dalam bentuk serta istilah yang disesuaikan dengan batas pemahaman para pengguna untuk mempelajari informasi yang dimaksud, tidak terdapat kendala sebagaimana menyediakan informasi relevan dan andal sepanjang pembuat laporan keuangan menguasai teknik pembuatan dan penyajian laporan keuangan sesuai dengan standar akuntansi pemerintah yang berlaku.

B.       Hambatan dan kendalaDi dalam penyusunan laporan keuangan yang berkualitas, terdapat 4 (empat)kendala yaitu :
a.       Cost – benefits
b.      Materialism
c.       Conservatism
d.      Industrial practice

Cost – benefits
Informasi harus memiliki manfaat yang lebih besar daripada biaya yang dikeluarkan untuk menghasilkan informasi tersebut. Permasalahannya adalah kita sulit mengukur manfaat dan sebuah informasi, namun relatif lebih mudah menghitung biaya yang dikeluarkan untuk mempersiapkan informasi tersebut.
Materialism
Akuntansi hanya menyajikan informasi penting, yaitu informasi yang dapat mempengaruhi keputusan pengguna.
Conservatism
Merupakan prinsip ke hati-hatian dalam suatu keadaan tidak pasti untuk menghindari optimisme yang berlebihan dan manajemen dan pemilik perusahaan.

Conservatism mempunyai 2 (dua) kaidah pokok, yaitu :
a.       Tidak boleh mengantisipasi laba sebelum terjadi, tetapi harus mengakui kerugian yang sangat mungkin terjadi.
Contoh :Dalam kasus hukum kemungkinan >60% memenangkan sejumlah uang, hal ini tidak boleh dicatat sebagai harta sebelum benar benar diterima uangnya, sedangkan bila >60% kalah dan harus membayar tambahan, maka kerugian dan kewajiban harus segera dibukukan.
b.      Apabila dihadapkan pada 2 atau lebih pilihan metode akuntansi, maka akuntan harus memilih metode yang paling tidak menguntungkan bagi perusahaan.
Contoh:
Pada saat inflasi (harga meningkat) maka didalam penilaian perusahaan harus menggunakan metode LIFO bukan FIFO
Industri praktisMasing-masing industri memiliki karakteristik pelaporan yang berbeda, hal ini akan menimbulkan kesulitan pengguna membandingkan laporan keuangan perusahaan yang satu dengan yang lainnya.

C.    Hubungan Pelaporan Keuangan Publik Pemerintah Pusat dengan Pelaporan Keuangan Publik Pemerintah Daerah adalah dalam pengelolaan, dimana Pemerintah Daerah sebagai pihak yang ditugasi untuk menjalankan roda pemerintahan, pembangunan dan pelayanan sosial masyarakat, wajib menyampaikan laporan pertanggungjawaban keuangan daerahnya. Karena Pemerintah Daerah dituntut agar pengelolaan keuangan daerah dilakukan secara benar yang harus dilakukan dalam menjadikan tujuan pemerintahan yang bersih dan baik adalah kemampuan mengontrol kebijakan secara ekonomis,efisien, efektif, transparan dan akuntabel dalam pelaksanaan pengelolaan keuangan yang handal. Karena pada hakikatnya uang yang dikelola oleh pemerintah itu berasal dari masyarakat, oleh karena itu pengelolaannya harus dioptimalkan dan dapat dipertanggungjawabkan serta mendatangkan manfaat bagi seluruh masyarakat.


0 comments:

Posting Komentar