1. Jelaskan
secara singkat jelas dan sistematis berdasarkan kaidah ilmiah apa yang anda
ketahui tentang Pelaporan Keuangan
Publik.
2. Jelaskan
secara singkat jelas dan sistematis berdasarkan kaidah ilmiah apa yang anda
ketahui tentang Laporan Keuangan Publik.
3. Jelaskan
secara singkat jelas dan sistematis berdasarkan kaidah ilmiah apa yang anda
ketahui tentang Siklus Pelaporan
Keuangan Publik.
4. Jelaskan
secara singkat jelas dan sistematis berdasarkan kaidah ilmiah apa yang anda
ketahui tentang :
a. Apa
kendala dan hambatan dalam penyusunan Pelaporan Keuangan Publik
b. Apa
kendala dan hambatan penyusunan Laporan Keuangan Publik
c. Hubungan
Pelaporan Keuangan Publik Pemerintah Pusat dengan Pelaporan Keuangan Publik
Pemerintah Daerah
Jawaban
1.
Pengertian Pelaporan Keuangan
Pelaporan Keuangan
merupakan segala aspek yang berkaitan dengan penyediaan
dan penyampaian informasi keuangan. Aspek-aspek tersebut antara lain; lembaga yang terlibat (misalnya penyusunan standar, badan
pengawas dari pemerintah ataupun pasar
modal, organisasi profesi,
dan entitas pelapor), peraturan yang berlaku
termasuk PABU (Prinsip Akuntansi Berterima Umum atau Generally Accepted
Accounting Principles/GAAP).
Pelaporan Keuangan Publik adalah
pelaporan keuangan menyediakan informasi yang bisa digunakan untuk khalayak
umum maupun digunakan untuk tujuan khusus. Beberapa informasi yang disediakan
oleh pelaporan keuangan diantaranya :
a.
Laporan
keuangan
b.
Surat
presiden
c.
Jadwal
tambahan
d.
Propektus
e.
Laporan
diajukan dengan lembaga pemerintah
f.
Siaran
pers
g.
Prakiraan
manajemen
h.
Laporan
dampak sosial atau lingkungan.
Tujuan Pelaporan Keuangan
Secara spesifik, tujuan pelaporan keuangan
sektor publik adalah menyediakan informasi yang relevan dalam hal pengambilan
keputusan, dan juga menunjukkan akuntabilitas entitas atas sumber daya yang
dipercayakan, dengan cara:
1. Menyediakan informasi mengenai sumber
daya, alokasi, dan penggunaan sumber daya keuangan.
2. Menyediakan informasi mengenai bagaimana
entitas mendanai aktivitasnya dan memenuhi kebutuhan kasnya.
3. Menyediakan informasi yang berguna untuk
mengevaluasi kemampuan entitas dalam membiayai aktivitasnya dan memenuhi kewajiban
serta komitmennya.
4. Menyediakan informasi mengenai kondisi
keuangan suatu entitas dan perubahan yang terjadi.
5. Menyediakan informasi secara keseluruhan
yang berguna dalam mengevaluasi kinerja entitas menyangkut biaya jasa,
efisiensi, dan pencapaian tujuan.
Sistem Pelaporan Keuangan Sektor Publik
1.
Dasar kas (cash base)
Sistem
akuntansi dasar kas hanya mengakui arus kas masuk dan arus kas
keluar. Akun keuangan akhirnya akan dirangkum dalam buku kas. Laporan keuangan
tidak bisa dihasilkan apabila tidak ada data tentang aktiva dan kewajiban. Data yang
ada hanyalah perimbangan kas. Penjualan hanya dicatat saat kas diterima, sehingga
tidak ada pos piutang. Pembelian dicatat saat kas dibayarkan sehingga tidak ada
utang. Penyesuaian saham tidak dilakukan, karena akun tidak memerhatikan
pencatatan, dimana yang diperhatikan hanya kenyataan bahwa kas dibayar untulk
pembelian (sehingga tidak ada gambaran tentang penutupan saham/closingstock
figure.
keluar. Akun keuangan akhirnya akan dirangkum dalam buku kas. Laporan keuangan
tidak bisa dihasilkan apabila tidak ada data tentang aktiva dan kewajiban. Data yang
ada hanyalah perimbangan kas. Penjualan hanya dicatat saat kas diterima, sehingga
tidak ada pos piutang. Pembelian dicatat saat kas dibayarkan sehingga tidak ada
utang. Penyesuaian saham tidak dilakukan, karena akun tidak memerhatikan
pencatatan, dimana yang diperhatikan hanya kenyataan bahwa kas dibayar untulk
pembelian (sehingga tidak ada gambaran tentang penutupan saham/closingstock
figure.
2.
Dasar akrual (accrual base)
Definisi konsep akuntansi akrual sebagaimana tercantum pada
SSAP 2 adalah sebagai berikut:
Penerimaan dan biaya bertambah (diakui karena
diperoleh atau dimasukkan bukon sebagai uang yang diterima atau dibayarkan)
dalamjumlah yang sesuai satu sama lain, dapat dipertahankan atau dianggapbenar,
dan berkaitan dengan rekening laba dan rugi selama periodebersangkutan.
Penerapan dasar akrual akan sangat memengaruhi sistem
akuntansi yangdigunakan seperti penambahan pos-pos akrual dan berbagai formulir
pembukuan.
Penerapan dasar akrual lebih mengeutamakan laporan yang dihasikan untuk
kepentingan kreditor dan debitor. Pengetahuan yang lengkap tentang "siapa yang
meminjami uang dan berapa banyak", serta Pada saat vang sama. "siapa yang
dipinjami dan berapa banyak. Oleh karena itu, organisasi sektor publik akan
membuat catatan yang sangat teliti dari para debitor dan kreditor. Jadi, sistem
akuntansi yang dibangun dapat dipilah mana yang berorientasi utang dan mana yang
berorientasi piutang.
Penerapan dasar akrual lebih mengeutamakan laporan yang dihasikan untuk
kepentingan kreditor dan debitor. Pengetahuan yang lengkap tentang "siapa yang
meminjami uang dan berapa banyak", serta Pada saat vang sama. "siapa yang
dipinjami dan berapa banyak. Oleh karena itu, organisasi sektor publik akan
membuat catatan yang sangat teliti dari para debitor dan kreditor. Jadi, sistem
akuntansi yang dibangun dapat dipilah mana yang berorientasi utang dan mana yang
berorientasi piutang.
Definisi konsep
akuntansi akrual sebagaimana tercantum pada SSAP 2 adalah sebagai berikut:
Penerimaan dan biaya bertambah (diakui karena diperoleh atau dimasukkan bukan
sebagai uang yang diterima atau dibayarkan) dalam jumlah yang sesuai satu sama
lain, dapat dipertahankan atau dianggap benar, dan berkaitan dengan rekening
laba dan rugi selama periode yang bersangkutan. Kepastian penerimaan secara
hokum sangat ditentukan dengan faktur yang telah diterbitkan.
Kepastian munculnya
biaya ditentukan dengan penerimaan jasa/barang. Penerapan dasar akrual lebih
mengutamakan laporan yang dihasilkan untuk kepentingan kreditor dan debitor.
Oleh karena itu, organisasi sektor publik akan membuat catatatan yang sangat
teliti dari para debitor dan kreditor. Jadi, system akuntansi yang dibangun
dapat dipilah mana yang berorientasi utang dan piutang.
Setiap organisasi publik
mempunyai daftar laporan yang jumlahnya mungkin berbeda satu dengan yang lain
karena perbedaan proses kerja organisasi. Namun ada juga persamaan karena alur
penerimaan dan pembayaran terjadi secara konsisten antarorganisasi.
Keunggulan dan Kelemahan Dasar Akrual
1.
Penerimaan dan pengeluaran dalam laporan
operasi berhubungan dengan penerimaan dan pemasukannya, yang berarti dasar
akrual memberikan alat ukur atas barang/jasa yang dikosumsi, diubah, serta diperoleh;
sementara dasar kas menyediakan alat ukur atas arus kas masuk dank as keluar.
2.
Dasar akrual menunjukkan
gambaran tentang pendapatan. Perubahan pendapatan Yng diperoleh menurut dasar
akrual dan besarnya biaya historis adalah alat ukur kinerja yang diterima.
3.
Dasar akrual dapat dijadikan alat ukur
modal. Secara historis, nilai modal yang diinvestasikan dalam organisasi public
akan berusaha dipertahankan. Gagsan mempertahankan modal ini dapat diartikan
bahwa pendapatan hanya diakui setelah modal dipertahankan seutuhnya.
Dalam dasar akrual, biaya historis sebuah asset merupakan nilai awal. Jika
asset tersebut merupakan modal organisasi, nilai awalnya adalah nilai modal
yang disetorkan. Apabila kemudian modal asset tersebut dijual dengan harga
melampaui nilai historisnya, keuntungan akan diakui sebagai pendapatan. Inilah
kelemahan biaya historis. Keuntungan yang didapatkan harus merupakan selisih
lebuh nilai jual dibandingkan nilai pasar asset pada saat itu. Nilai pasar
asset saat itu lebih riil digunakan kerena asset telah disusutkan dan digunakan
manfaatnya.
Beberapa masalah aplikasi dasar akrual dapat diidentifikasikan sebagai
berikut:
1.
Penetuan pos dan besaran transaksi dicatat
dalam jurnal yang dilakukan oleh individu yang bertugas mencatatnya. Pengaruh
subjektivitas individu pencatat transaksi cukup besar.
2.
Relevansi akuntansi
akrual menjadi terbatas ketika dikaitkan dengan nilai historis dan inflasi.
3.
Jika dibandingkan dengan
dasar kas, penyesuaian akrual membutuhkan prosedur administrasi yang lebih rumit
sehingga lebih mahal.
4.
Peluan terjadinya manipulasi keuangan
sulit dikendalikan. Peluang manipulasi ternuka ketika apabila pengeluaran uang
dilakukan tanpa melalui prosedur, terutama untuk pengeluaran uang dibawah
normal.
3.
Accounting Fund (Akuntansi Dana)
Akuntansi
dana merupakan salah satu alternative system akuntansi di sektor
public yang dikembangkan dari dasar kas dan prosedur pengendalian anggaran. Di
sector swasta, akuntansi dana tidak begitu populer karena kecilnya dana kas yang
disimpan. Namun, bagi sector public dana kas sector publik cukup penting dan
berpengaruh terhadap pengambilan keputusan. Besarnya dana kas sangatmempengaruhi anggaran organisasi sector public, sehingga sistem akuntansi lebih memprioritaskan pengelolaan dana.
public yang dikembangkan dari dasar kas dan prosedur pengendalian anggaran. Di
sector swasta, akuntansi dana tidak begitu populer karena kecilnya dana kas yang
disimpan. Namun, bagi sector public dana kas sector publik cukup penting dan
berpengaruh terhadap pengambilan keputusan. Besarnya dana kas sangatmempengaruhi anggaran organisasi sector public, sehingga sistem akuntansi lebih memprioritaskan pengelolaan dana.
Fungsi dan Permasalahan
Akuntansi Dana
Fungsi pertama akuntansi
dana adalah sebagai pengendalian anggaran. Dasar pemikirannya adalah manajer
tidak bias mengendalikan laporan bulanan, dan proses menghasilkan laporan
tersebur adalah sejak transaksi terjadi. Peranan manajer sangat menentukan
seberapa besar pencairan anggaran yang telah disepakati. Manajer dapat
mengendalikan kesesuaian catatan dengan anggaran yang disepakati. Akuntansi
dana berkonsentrasi pada pesanan yang dikirimkan. Pesanan yang diterima, yang
berkaitan dengan penerimaan tidak akan diperhitungakan sampai faktur
dikirimkan. Jadi, masalah pengendalian anggaran tidak mempengaruhi penerimaan.
Walaupun akuntansi dana
dapat mengendalikan anggaran, permasalahan penerapannya pada laporan keuangan
tidak dapat dihindarkan.laporan keunagn mengungkapkan pengeluaran yang didikung
bukti pemesanan. Pembatalan pemesanan secara hukum tidak akan berdampak
apa-apa.Permasalahan akuntansi akrual akan muncul dalam akuntansi dana. Manajer
akan mengalami masalah dengan pengeluaran anggran di bawah target dalam
bulan-bulan tertentu, dimana kekurangn tersebut akan ditutup pada bulan
berikutnya.
Dalam akuntansi dana
manajer dapat mengirimkan pesanan beberapa hari sebelum akhir tahun untuk
memenuhi anggaran. Akuntansi dana memberikan peluang kontribusi ke cadangan
umum pada akhir tahun dan menjadikan kontribusi itu sebagai pembiayaan. Jika
akuntansi dana yang diterapkan selama periode tertentu, pengubahan menjadi
akrual biasanya dilakukan pada akhir tahun dan penyesuaian akunnya
2.
Laporan
keuangan merupakan suatu gambaran kondisi keuangan perusahaan.
Penilaian kondisi keuangan perusahaan dapat dilakukan dengan melakukan analisis
terhadap laporan keuangan yang telah diterapkan oleh perusahaan sehingga
diperoleh informasi yang berguna bagi pihak intern dan pihak ekstern perusahaan
dalam rangka pengambilan keputusan. Para pemegang saham yang merupakan pihak
ekstern mengandalkan laporan keuangan perusahaan untuk mengetahui perkembangan
usaha dan mengevaluasi kinerja keuangan yang berhasil dicapai oleh perusahaan
tempat mereka menginvestasikan sahamnya. Sedangkan pihak intern perusahaan,
yaitu pimpinan perusahaan / manajer, menggunakan laporan keuangan untuk
mengetahui posisi keuangan perusahaannya pada periode yang lalu sehingga dapat
menyusun rencana yang lebih baik dan menentukan kebijaksanaan – kebijaksanaan
yang lebih tepat.
Pentingnya laporan keuangan dimana memberikan informasi
sehubungan dengan posisi keuangan dan hasil – hasil yang telah dicapai oleh
perusahaan yang bersangkutan, dapat lebih berarti bagi pihak – pihak yang
berkepentingan apabila laporan keuangan diperbandingkan untuk dua periode atau
lebih dan dilakukan analisis lebih lanjut sehingga dapat diperoleh data yang
lebih jelas dalam mendukung keputusan yang akan diambil. Selain itu, dengan
menganalisa laporan keuangan suatu perusahaan, akan diperoleh semua jawaban
yang berhubungan dengan masalah posisi keuangan dan hasil – hasil yang dicapai
oleh perusahaan yang bersangkutan.
Tujuan khusus
Laporan Keuangan menurut APB Statement No.
4 adalah menyajikan posisi keuangan, hasil usaha, dan perubahan posisi keuangan
lainnya secara wajar dan sesuai dengan prinsip-pinsip akuntansi yang berlaku
umum (GAAP), sedangkan tujuan umum laporan keuangan menurut APB Statement No. 4 adalah :
1.
Memberikan informasi
yang terpercaya tentang sumberdaya ekonomi dan kewajiban perusahaan.
2.
Memberikan
informasi yang terpercaya tentang sumber kekayaan bersih yang berasal dari
kegiatan usaha dalam mencari laba.
3.
Memungkinkan
untuk menaksir potensi perusahaan dalam menghasilkan laba.
4.
Memberikan
informasi yang diperlukan lainnya tentang perubahan aktiva dan kewajiban, dan
5.
Mengungkapkan
informasi releva lainnya yang dibutuhkan para pemakai laporan.
Pernyataan
Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 1 menjelaskan bahwa tujuan laporan
keuangan adalah menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan,
kinerja, serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi
sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan.
Urutan laporan keuangan berdasarkan proses
penyajiannya adalah :
1. Laporan Laba Rugi (Income Statement) merupakan laporan yang sistematis
tentang pendapatan dan beban perusahaan untuk satu periode waktu tertentu.
Laporan laba rugi ini akhirnya memuat informasi mengenai hasil usaha
perusahaan, yaitu laba atau rugi bersih yang merupakan hasil dari pendapatan
dikurangi beban.
2. Laporan Modal Pemilik (Statement of Owner’s Equity) adalah sebuah laporan yang
menyajikan ikhtisar perubahan dalam modal pemilik suatu perusahaan untuk satu
periode waktu tertentu (Laporan Perubahan Modal). Modal pemilik akan bertambah
dengan adanya investasi (Setoran Modal) dan laba bersih, sebaliknya modal
pemilik akan berkurang dengan adanya prive (penarikan/pengambilan
uang tunai untuk kepentingan pribadi pemilik) dan rugi bersih. Pada perusahaan
perseroan (Coorporation), Laporan laba ditahan (retained earnings statement) dibuat untuk menyajikan
ikhtisar peruabahan dalam saldo laba ditahan. Dividen kas maupun dividen saham
yang diumumkan sepanjang periode akan mengurangi besarnya saldo laba ditahan.
3. Neraca (Balance Sheet)
adalah sebuah laporan yang sistematis tentang posisi aktiva, kewajiban, dan
modal perusahaan per tanggal tertentu. Tujuan neraca adalah untuk menggambarkan
posisi keuangan perusahaan.
4. Laporan Arus Kas (Statement of Cash
Flow) adalah sebuah laporan yang menggambarkan arus kas masuk dan arus kas
keluar secara terperinci dari masing-masing aktivitas, mulai dari aktivitas
operasi, aktivitas investasi, sampai pada aktivitas pendanaan (pembiayaan)
untuk satu periode waktu tertentu. Laporan arus kas menunjukkan besarnya
kenaikan dan penurunan bersih kas dari seluruh aktivitas selama periode
berjalan serta saldo kas yang dimiliki perusahaan sampai dengan akhir periode.
Seperti yang telah disebutkan
diatas, secara umum, akuntansi dapat didefinisikan sebagai sebuah system
informasi yang memberikan laporan kepada para pengguna informais akuntansi atau
kepada pihak-pihak yang memiliki kepentingan (stakekholders)
terhadap hasil kinerja dan kondisi keuangan suatu perusahaan. Akuntansi juga
sering dianggap sebagai bahasa bisnis, dimana informasi bisnis dikomunikasikan
kepada stakeholders melalui laporan akuntansi. Mula-mula
suati transaksi bisnis akan diidentifikasi (dianalisis), dicatat, dan barulah
dilaporkan lewat laporan akuntansi yang merupakan media komunikasi informasi
akuntansi. Transaksi bisnis disini dapat diartikan sebagai suatu
kejadian-kejadian atau peristiwa ekonomi yang mempengaruhi perubahan posisi
keuangan perusahaan.
Informasi akuntansi yang dibutuhkan oleh para pengguna
laporan keuangan sangat berbeda-beda (bervariasi) tergantung pada jenis
keputusan yang hendak diambil. Para pengguna informasi akuntansi ini
dikelompokkan ke dalam dua kategori, yaitu pemakai internal (internal users) dan pemakai eksternal (eksternal users).
Tujuan Laporan Keuangan ialah di dalam
Statement of Financial Accounting Concepts (SFAC) Nomor 1 dinyatakan bahwa
pelaporan keuangan harus menyajikan informasi yang:
1.
Berguna bagi
investor dan kreditur yang ada dan yang potensial dan pemakai lainnya dalam
membuat keputusan untuk investasi, pemberian kredit dan keputusan lainnya.
Informasi yang dihasilkan itu harus memadai bagi mereka yang mempunyai
pengetahuan yang cukup tentang kegiatan dan usaha perusahaan dan
peristiwa-peristiwa ekonomi, serta bermaksud untuk menelaah informasi-informasi
itu secara sungguh-sungguh.
2.
Dapat
membantu investor dan kreditur yang ada dan yang potensial dan pemakai lainnya
untuk menaksir jumlah, waktu, dan ketidakpastian dari penerimaan uang dimasa
yang akan dating yang berasal dari dividen atau bunga dan dari penerimaan uang
yang berasal dari penjaualn, peluanasan, atau jatuh temponya surat-surat
berharga atau pinjaman-pinjaman. Oleh karena itu renacana penerimaan dan
pengeluaran uang (cash flow) seorang kreditur atau
investor itu berkaitan dengan cash flow dari
perusahaan, pelaporan keuangan harus menyajikan informasi untuk membantu
investor, kreditur, dan pihak-pihak lainnya untuk memperkirakan jumlah, waktu
dan ketidakpastian dari aliran kas masuk (sesudah dikurangi kas keluar) di masa
dating untuk perusahaan tersebut.
3.
Menunjukkan
sumber-sumber ekonomi dari suatu perusahaan, klaim atas sumber-sumber tersebut
(kewajiban perusahaan untuk mentransfer sumber-sumber ke perusahaan lain dan ke
pemilik perusahaan), dan pengaruh dari transaksi-trasaksi, kejadian-kejadian
dan keadaan-keadaan yang mempengaruhi sumber-sumber dan klaim atas
sumber-sumber tersebut.
Berikut adalah definisi dari masing-masing kesepuluh
unsur laporan keuangan sebagaimana yang telah dirumuskan oleh FASB dalam SFAC
No. 6:
Ø Aktiva adalah manfaat ekonomi yang mungkin terjadi di
masa depan, yang diperoleh atau dikendalikan oleh entitas sebagai hasil dari
transaksi atau peristiwa di masa lalu.
Ø Kewajiban adalah pengorbanan atas manfaat
ekonomi yang mungkin terjadi di masa depan, yang timbul dari kewajiban entitas
pada saat ini, untuk menyerahkan aktiva atau memberikan jasa kepada entitas
lainnya di masa depan sebagai hasil dari transaksi atau peristiwa di masa lalu.
Ø Ekuitas adalah kepemilikan atau kepentingan
residu dalam aktiva entitas, yang masih tersisa setelah dikurangi dengan
kewajibannya.
Ø Investasi oleh pemilik adalah kenaika ekuits (aktiva
bersih) entitas yang dihasilkan dari penyerahan sesuatu yang bernilai oleh
entitas lain untuk memperoleh atau meningkatkan bagian kepemilikannya. Aktiva
adalah bentuk yang paling umum yang diterima sebagai investasi oleh pemilik,
tetapi investasi yang diterima dari entitas lain ini bisa juga meliputi jasa
atau sebaliknya dalam bentuk pemenuhan atau konversi kewajiban entitas.
Ø Distribusi kepada pemilik adalah penurunan ekuitas (aktiva
bersih) entitas yang disebabkan oleh penyerahan aktiva, jasa, atau terjadinya
kewajiban entitas kepada pemilik. Distribusi kepada pemilik ini akan menurunkan
bagian kepemilikan (modal) entitas.
Ø Laba Komprehensif adalah perubahan dalam ekuitas
entitas sepanjang suatu periode sebagai akibat dar transaksi dan peristiwa
serta keadaan-keadaan lainnya yang bukan bersumber dari pemilik. Ini meliputi
seluruh perubahan dalam ekuitas yang terjadi sepanjang suatu periode, tidak
termasuk perubahan yang diakibatkan oleh investasi pemilik dan distribusi
kepada pemilik.
Ø Pendapatan adalah arus kas masuk aktiva atau
peningkatan lainnya atas aktiva atau penyelesaian kewajiban entitas (atau kombinasi
dari keduanya) dari pengiriman barang, pemberian jasa, atau aktivitas lainnya
yang merupakan operasi utama atau operasi sentral perusahaan.
Ø Beban adalah arus kas keluar aktiva atau
penggunaan lainnya atas aktiva atau tejadinya (munculnya)kewajiban entitas
(atau kombinasi dari keduanya) yang disebabkan oleh pengiriman atau pembuatan
barang, pemberian jasa, atau aktivitas lainnya yang merupakan operasi utama
atau operasi sentral perusahaan.
Ø Keuntungan adalah kenaikan dalam ekuitas
(aktiva bersih) entitas yang ditimbulkan oleh transaksi feriferal (transaksi
diluar operasi utama atau operasi sentral perusahaan) atau transaksi incidental
(transaksi yang kejadiannya jarang) dan dari seluruh transaksi lainnya serta
pristiwa maupun keadaan lainnya yang mempengaruhi entitas, tidak termasuk yang
berasal dari pendapatan atau investasi oleh pemilik.
Ø Kerugian adalah penurunan dalam ekuitas
(aktiva bersih) entitas yang ditimbulkan oleh transaksi feriferal (transaksi
diluar operasi utama atau operasi sentral perusahaan) atau transaksi incidental
(transaksi yang kejadiannya jarang) dan dari seluruh transaksi lainnya serta
pristiwa maupun keadaan lainnya yang mempengaruhi entitas, tidak termasuk yang
berasal dari beban atau distribusi kepada pemilik.
SUSUNAN LAPORAN KEUANGAN
Laporan Neraca (Balance Sheet)
Seperti namanya, laporan neraca (balance sheet) berguna untuk menimbang posisi
keuangan perusahaan. Ada sisi kiri untuk Aset dan sisi kanan untuk Kewajiban
dan Ekuitas. Dalam istilah akuntansi kadang-kadang aset disebut sebagai
Aktiva, sedang Kewajiban disebut sebagai Pasiva (atau liabilities). Perlu diperhatikan penggambaran kiri
dan kanan hanyalah kiasan. Bisa saja laporan aset dilaporkan lebih dulu
di posisi atas, setelah itu laporan kewajiban di bawahnya. Tak usah pusing
dengan istilah-istilah ini. Yang penting kita paham bahwa konsep dasarnya
adalah adanya aset (harta yang dimiliki perusahaan) akan menyebabkan adanya
kewajiban (harta yang dimiliki oleh pemodal dan orang lain).
Ada aturan akuntansi penting yaitu kedua sisi neraca
harus bernilai sama. Maka disebut seimbang (balance). Aturan ini
agar kita bisa mengecek di mana letak posisi harta perusahaan agar bisa
dipantau kesehatan keuangannya. Dari neraca inilah orang lain dapat
membaca di mana, kemana, dan kapan keuangan perusahaan berubah.
Aset adalah harta yang dimiliki perusahaan, yang
terdiri dari: kas atau setara kas, benda tak bergerak (seperti tanah, gedung)
dan juga barang bergerak seperti kendaraan, dan bahkan ada juga harta non fisik
(seperti nilai yang dibayar untuk akuisisi anak perusahaan). Aset juga meliputi
piutang perusahaan, pajak yang sudah dibayar di muka, serta biaya-biaya yang
sudah dibayar di muka. Prinsipnya segala sesuatu yang berniai yang bisa diakui
milik perusahaan itulah disebut aset.
Kewajiban dan Ekuitas menunjukkan asal muasal harta
perusahaan berasal. Kewajiban terdiri dari: hutang perusahaan pada pihak lain,
pajak yang belum dibayar, uang muka dari pihak lain, biaya sewa yang masih
berjalan. Ekuitas sendiri menunjukkan hak milik dari pemegang saham
yang terdiri dari dua komponen, yaitu: modal usaha dan nilai laba usaha
(atau kerugian usaha). Prinsipnya segala sesuatu yang bisa diakui milik pihak
lain akan masuk neraca bagian kanan, atau Kewajiban dan Ekuitas ini.
Yang dimaksud dengan Neraca adalah laporan yang berisi
harta (asset), utang atau kewajiban-kewajiban pada pihak lain (liebilities)
beserta modal (capital) dari suatu perusahaan pada saat tertentu. Oleh karena
itu Neraca terdiri dari tiga kelompok, yaitu aktiva, kewajiban, dan modal.
Laporan Laba/Rugi (Income Statement)
Seperti namanya, laporan ini mengungkap bagaimana
kinerja perusahaan, apakah menghasilkan keuntungan atau kerugian. Di dalam
laporan ini kita dapat melihat jumlah pendapatan bersih (net revenues/sales),
serta biaya (beban) untuk mewujudkan penjualan tersebut baik berupa bahan baku
dan biaya utama lainnya. Setelah dikurangi beban pokok inilah akhirnya kita
bisa membaca yang namanya laba kotor (gross profit/income). Laba
kotor artinya laba yang diperoleh dari hasil operasi penjualan sebelum
dikurangi biaya-biaya lain yang tidak berhubungan dengan penjualan.
Dari sana kita bisa tahu biaya administrasi untuk
menjalankan perusahaan, biaya pemasaran, dll. Setelah dikurangi biaya rutin
perusahaan inilah maka kita akan mendapatkan yang namanya laba usaha (operating income). Tapi nilai ini belum dipotong oleh
pajak, biaya laba/rugi kurs dll. Setelah dikurangi biaya pajak dan kurs inilah
maka kita akan mendapatkan nilai akhir yang bernama laba bersih (net income). Angka inilah yang merupakan
keuntungan/kerugian perusahaan. Nilai akhir dari laba bersih inilah yang
kemudian bisa diatribusikan kepada pemegang saham. Dalam laporan ini biasanya
kita juga bisa mendapatkan data laba bersih per saham. Seandainya ada
perusahaan yang tidak mencantumkan angka ini, bisa kita hitung sendiri dengan
cara membagi laba bersih dengan jumlah saham beredar.
Laporan laba/rugi menggambarkan sumber-sumber
penghasilan yang diperoleh perusahaan dalam menjalankan usahanya, dan jenis-jenis
beban yang harus ditanggung perusahaan. Jadi, laporan laba/rugi adalah laporan
yang menunjukkan pendapatan dan beban pada akhir periode akuntansi.
Laporan laba rugi atau perhitungan laba rugi dapat
disajikan dalam dua bentuk, yaitu sebagai berikut.
1. Bentuk Langsung (Single Step)
Penyajian laporan laba/rugi dengan
bentuk single step dilakukan dengan menjumlahkan semua
pendapatan menjadi satu, demikian pula bebannya. Setelah itu dicari selisihnya
untuk mengetahui laba dan rugi..
2. Bentuk Bertahap (Multiple Step)
Penyajian laporan laba/rugi dengan
bentuk multiple step dilakukan dengan memisahkan antara
pendapatan usaha dan pendapatan di luar usaha, serta memisahkan pula antara
beban usaha dan beban di luar usaha. Setelah itu mencari selisihnya sehingga
akan diperoleh laba atau rugi bersih usaha.
Berikut
adalah contoh Laporan Laba Rugi Bentuk Langsung (Single Step).
Laporan Perubahan Ekuitas/Modal (Capital Statement)
Disamping penyusunan neraca dan laporan laba rugi,
pada akhir periode akuntansi biasannya juga disusun laporan yang menunjukkan
sebab-sebab perubahan modal perusahaan.. Laporan perubahan modal merupakan
laporan yang menunjukkan adanya perubahan modal yaitu dari modal awal menjadi
modal akhir. Hal-hal yang perlu diperhitungkan atau yang memengaruhi dalam
penyusunan laporan perubahan modal antara lain:
1.
Besarnya
modal awal periode,
2.
Adanya laba
atau rugi usaha,
3.
Adanya
pengambilan pribadi pemilik atau prive,
4.
Adanya
investasi tambahan dari pemilik,
5.
Besarnya
modal akhir periode.
Laporan perubahan modal hanya lazim
berlaku dibuat pada perusahaan perseorangan, persekutuan atau firma, dan CV.
Sementara itu, untuk perusahaan berbentuk perseroan terbatas (PT) istilah untuk
laporan perubahan modal adalah laporan laba ditahan (returned
earning statement).
Berikut adalah contoh Laporan
Perubahan Modal.
Laporan Arus Kas
Inilah laporan penting lain yang berguna sebagai
mekanisme kontrol apakah pelaporan laba/rugi atau neraca tadi benar. Seperti
kita ketahui, kalau ada penjualan barang kepada perusahaan lain, biasanya
perusahan tidak langsung menerima dana yang bisa dimasukkan kas, tetapi
transaksi penjualan ini akan dimasukkan dalam posisi akuntansi. Inilah gunanya
laporan arus kas, di sini kita bisa mengontrol apakah penjualan menghasilkan kas
atau tidak. Dalam laporan arus ini ada tiga macam laporan utama berikut:
Ø Arus kas dalam aktivitas operasi, berupa penerimaan/pengeluaran uang
yang didapat dari jual/beli barang atau jasa, juga pembayaran kas untuk
pemasok, karyawan, dll.
Ø Arus kas dalam aktivitas investasi, berupa penerimaan/pengeluaran uang
dari komponen yang dianggap sebagai unsur investasi. Unsur yang dianggap
investasi biasanya kegiatan keuangan lain guna mendapatkan imbal balik baik
langsung atau tidak langsung. Kegiatan investasi misalnya pembelian tanah,
pembangunan pabrik, atau juga penyertaan modal di perusahaan lain.
Ø Arus kas dalam aktivitas pendanaan, berupa penerimaan/pengeluaran uang
dari komponen yang dianggap sebagai pendanaan (financing). Suatu
misal perusahaan bisa menjual barang kepada perusahaan lain, seluruh stok
habis, tapi sayangnya pembayaran baru selesai tiga bulan berikutnya. Maka
perusahaan melakukan operasi pendanaan (baca: hutang ke bank) untuk mendapatkan
kas segar guna membiayai produksi dan menyediakan stok guna penjualan
berikutnya. Seiring perusahaan mendapatkan pembayaran maka mereka bisa membayar
kepada bank yang masuk dalam operasi investasi ini.
3.
Siklus Pelaporan
Keuangan Publik terdiri dari :
1.
Transaksi
Merupakan
suatu kegiatan yang dapat mengubah posisi keuangan suatu entitas dan
pencatatannya memerlukan data, bukti atau dokumen pendukung dalam kegiatan
operasi suatu entitas (jual-beli). Pencatatan transa ksi akuntansi
adalah:
a.
Pemegang
Kas - Bendahara Rutin (Belanja Administrasi Umum, BelanjaOperasi dan Pemeliharaan
Sarana dan Prasarana Fisik )
b.
Pemegang
Kas-Bendahara Proyek (Belanja Modal)
c.
Pemegang
Kas-Bendahara Gaji
d.
Pemegang
Kas-Bendahara Penerima
Jenis
Transaksi menurut jenisnya terbagi menjadi
a.
Transaksi
Kas, transaksi yang mengakibatkan pertambahan ataupengurangan kas. Contohnya
Penerimaan Piutang, Pembayaran Belanja Gaji, dll
b.
Transaksi
Non-kas, transaksi yang mengakibatkan perubahan pada aset,utang, pendapatan,
belanja tapi tidak mempengaruhi kas. Contohnyapenerimaan aktiva tetap dari
Donatur, Pembebasan Utang.
2.
Analisis Bukti Transaksi
Dalam
setiap transaksi selalu disertai dengan bukti pendukung yang berisi informasi
tentang kegiatan transaksi tersebut Dari bukti transaksi ini, nantinya akan
dianalisis kemudian digunakan untuk dasar pencatatan.
Fungsi
pokok bukti transaksi adalah sebagai perekam pertama setiap transaksi yang
dilakukan perusahaan. Dengan adanya bukti transaksi, setiap kegiatan yang
dilakukan oleh perusahaan yang terkait dengan keuangan dapat didokumentasikan
dan dipertanggungjawabkan secara akuntansi.
Bukti
transaksi suatu perusahaan secara garis besar dibedakan antara bukti intern dan bukti ekstern :
1.
Bukti intern
merupakan
bukti pencatatan untuk transaksi yang terjadi di dalam perusahaan itu sendiri.
Misalnya memo yang dibuat oleh manajer bagian pembukuan
2.
Bukti ekstern,
merupakan
bukti pencatatan untuk transaksi yang terjadi antara perusahaan dan pihak lain
di luar perusahaan. Misalnya, bukti pengeluaran kas, bukti penerimaan kas,
bukti penjualan, dan bukti pembelian.
Contoh
Bukti Transaksi, antara lain :
a.
Kwitansi
adalah catatan untuk transaksi penerimaan dan pengeluaran sejumlah uang.
b.
Faktur
(Invoice) adalah bukti transaksi pembelian atau penjualan barang dagangan (secara kredit). Faktur asli untuk bukti transaksi
pembelian kredit. Copy faktur untuk bukti penjualan kredit.
c.
Nota
debit adalah bukti transaksi pengembalian barang yang sudah dibeli (retur
pembelian). Nota debit dibuat oleh pihak pembeli.
d.
Nota
kredit adalah bukti transaksi penerimaan kembali barang yang telah dijual
(retur penjualan) Nota Kredit dibuat oleh penjual ketika barang yang dijual
dikembalikan oleh pembeli.
e.
Nota
kontan adalah bukti pencatatan transaksi pembelian atau penjualan yang
dilakukan secara tunai.
f.
Cek
(cheque) adalah suatu surat perintah yang tidak bersyarat kepada bank untuk
membayar sejumlah uang tertentu saat waktu surat tersebut diserahkan kepada
bank, lalu ditandatangani oleh pihak yang menjadi nasabah suatu bank serta mempunyai simpanan pada bank
tersebut dalam bentuk giro.
g.
Bukti
kas masuk dan bukti kas keluar adalah bukti kas masuk yaitu bukti atas
penerimaan uang ataupun kas yang dilengkapi dengan buktinya.Seperti contohnya:
kwitansi dan nota. Bukti kas keluar yaitu suatu bukti transaksi pengeluaran kas
ataupun pembayaran
h.
Bukti
memorial adalah suatu bukti transaksi yang dikeluarkan oleh pimpinan perusahaan
ataupun orang yang diberi wewenang untuk kejadian-kejadian yang berlangsung
didalam internal perusahaan tersebut dan umumnya terjadi pada akhir periode
seperti memo untuk mencatat gaji para pegawai yang masih dibayar.
3. Mencatat Data Transaksi
Pencatatan data transaksi dilakukan oleh bendahara dalam
jurnal
1. Pencatatan Transaksi Ke Dalam Jurnal Harian
Setelah
menganalisis bukti-bukti transaksi yang ada, saatnya mencatat bukti-bukti
tersebut ke dalam jurnal harian. Jurnal merupakan catatan yang disusun secara
sistematis dan didasarkan pada kronologis transaksi-transaksi yang dilakukan.
Fungsi dari adanya jurnal ini adalah:
Digunakan
untuk mencatat semua transaksi yang dilakukan berdasarkan pada bukti yang ada.
· Fungsi historis,
sehingga transaksi-transaksi yang ada dapat dicatta berdasarkan waktu
kejadiannya.
· Fungsi analisis,
setiap transaki yang dilakukan dan dicatat dalam jurnal merupakan hasil analisa
dari bukti-bukti yang tersedia.
· Fungsi
intruktif, artinya pencatatan yang dilakukan di dalam jurnal dapat digunakan
sebagai intruksi untuk melakukan posting debet atau kredit ke buku besar.
Memberikan
informasi terkait dengan transaksi-transaksi yang sudah dilakukan. Dalam pembagiannya,
jurnal terdiri dari dua jenis yaitu:
·
Jurnal
Umum : Yaitu jurnal yang mencatat seluruh transaksi ke dalam sebuah kesatuan
berdasarkan pada urutan waktu.
·
Jurnal
Khusus : Jenis jurnal ini biasanya digunakan untuk mencatat transaksi-transaksi
yang dilakukan secara spesifik berdasar pada jenis dan kebutuhan perusahaan.
Berikut ini beberapa jenis jurnal khusus
yang sering digunakan di perusahaan :
·
Jurnal
penjualan
·
Jurnal
penerimaan kas
·
Jurnal
pengeluaran kas
·
Jurnal
pembelian
2.
Melakukan
Posting Ke Dalam Buku Besar
Berikut
ini langkah-langkah untuk memposting dari jurnal ke dalam buku besar:
· Pindahkan
tanggal transaksi dari jurnal ke lajur perkiraan yang berkaitan di dalam buku
besar.
· Pindahkan jumlah
debet dan kredit yang ada di jurnal ke lajur debet atau kredit perkiraan yang
ada di buku besar.
· Catat nomor kode
akun pada kolom referensi jurnal sebagai tanda jumlah jurnal yang sudah
dipindahkan ke dalam buku besar.
· Catat nomor
halaman jurnal pada kolom referensi yang ada di dalam buku besar setiap pemidah-bukuan.
4.
Mengelompokkan
dan Mengikhtisarkan Data yang dicatat (Posting)
Sama
hal-nya dengan posting pada perusahaan swasta, posting dalam hal ini.juga
mengelompokkan berdasarkan daftar nama akun yang ada pada buku besar. Dalam
buku besar terdapat akun-akun perusahaan, kemudian transaksi yang berkaitan
dengan akun-akun ini dikelompokkan sesuai
dengan namanya inilah yang dimaksud dengan posting kebuku besar.
5.
Penerbitan
Laporan dan Catatannya
Selama
satu periode akuntansi, transaksi dicatat dan dikelompokkan dalam buku besar
yang kemudian sesuai dengan catatan tersebut, dibuat laporan keuangan yang
nantinya disampaikan pada pihak pihak yang berkepentingan. Laporan keuangan
Sektor Publik yang telah disusun tersebut kemudian dianalisi untuk menilai
kebenaran dan reliabilitasnya.
Masing-masing
tahapan dalam siklus akuntansi keuangan sektor publik itu akan dijelaskan
sebagai berikut :
1.
Transaksi
Pengertian
transaksi adalah persetujuan jual beli antara satu pihak dengan pihak lain.
Dalam hal lain, transaksi yang dimaksud adalah transaksi antara organisasi
sektor publik dan pihak lain. Transaksi-transaksi yang terjadi inilah yang
nantinya akan dilaporkan dalam laporan keuangan organisasi
2.
Analisis Bukti
Transaksi
Dalam
setiap transaksi selalu disertai bukti pendukung yang berisi informasi tentang
kegiatan transaksi tersebut. Dari bukti transaksi inilah kemudian dianalisis
dan digunakan sebagai dasar pencatatan.
3.
Mencatat Data
Transaksi
Seperti
telah dijelaskan diatas, dari analisis bukti transaksi tersebut akan dilakuakn
pencatatan atas transaksi yang telah terjadi.pencatatan data transaksi
dilakukan oleh bendahara dalam jurnal.
4.
Mengelompokkan
dan Mengikhtisarkan Data yang Dicatat (Posting)
Dalam
buku besar terdapat daftar nama kelompok akun yang ada pada suatu organisasi.
Berdasarkan nama akun yang ada, catatan atas transaksi tersebut dikelompokkan
sesuai dengan namannya masing-masing. Hal ini yang disebbut posting.
5.
Kertas Kerja
Kertas kerja merupakan kertas yang dibuat selama proses
pemeriksaan, yang meliputi semua bukti yang dikumpulkan auditor untuk
memperlihatkan pekerjaan yang dilaksanakan, metode dan prosedur yang dijalankan
serta kesimpulan yang diambil.
6.
Penerbitan
Laporan dan Catatannya
Selama
satu periode akuntansi,transaksi dicatat dan dikelompokkan ke dalam buku besar
dan kemudian,berdasarkan catatan tersebut, dibuatlah laporan keuangan yang akan
disampaikan kepada pihak-pihak yang berkepentingan.
4.
A.Hambatan dan
kendala dalam informasi akuntansi dan pelaporan keuangan pemerintah, yaitu:
1.
Materialitas
Walaupun
idealnya memuat semua informasi, laporan keuangan pemerintah hanya diharuskan
memuat informasi yang memenuhi kriteria materialitas. Informasi dipandang
material apabila kelalaian untuk mencantumkan atau kesalahan dalam mencatat
informasi tersebut dapat mempengaruhi keputusan ekonomi pengguna yang diambil
atas dasar laporan keuangan.
2.
Pertimbangan Biaya dan Manfaat
Manfaat
yang dihasilkan informasi sehausnya melebihi biaya penyusunannya. Oleh
karena itu, laporan keuangan pemerintah tidak semestinya menyajikan segala
informasi yang manfaatnya lebih kecil dari biaya penyusunannya. Namun demikian,
evaluasi biaya dan manfaat merupakan proses pertimbangan yang substansial.
Biaya itu juga tidak harus dipikul oleh pengguna informasi yang menikmati
manfaat. Manfaat mungkin juga dinikmati oleh pengguna lain disamping
mereka yang menjadi tujuan informasi, misalnya penyediaan informasi lanjutan
kepada kreditor mungkin akan mengurangi biaya yang dipikul oleh suatu entitas
pelaporan.
3.
Keseimbangan antar Karakteristik Kualitatif
Keseimbangan
antar karakteristik kualitatif diperlukan untuk mencapai suatu keseimbangan
yang tepat diantara berbagai tujuan normatif yang diharapkan dipenuhi oleh
laporan keuangan pemerintah. Kepentingan relatif antar karakteristik
dalam berbagai kasus berbeda, terutama antara relevansi dan keandalan.
Penentuan tingkat kepentingan antara dua karakteristik kualitatif tersebut
merupakan masalah pertimbangan profesional.
Sedangkan
untuk mewujudkan informasi laporan keuangan yang dapat dibandingkan dengan
laporan keuangan periode sebelumnya atau laporan keuangan entitas pelaporan
lain pada umumnya serta dapat dipahami oleh pengguna dan dinyatakan dalam
bentuk serta istilah yang disesuaikan dengan batas pemahaman para pengguna
untuk mempelajari informasi yang dimaksud, tidak terdapat kendala sebagaimana
menyediakan informasi relevan dan andal sepanjang pembuat laporan keuangan
menguasai teknik pembuatan dan penyajian laporan keuangan sesuai dengan standar
akuntansi pemerintah yang berlaku.
B.
Hambatan dan kendalaDi
dalam penyusunan laporan keuangan yang berkualitas, terdapat 4 (empat)kendala
yaitu :
a.
Cost – benefits
b.
Materialism
c.
Conservatism
d.
Industrial practice
Cost – benefits
Informasi harus memiliki manfaat yang lebih besar daripada
biaya yang dikeluarkan untuk menghasilkan informasi tersebut. Permasalahannya
adalah kita sulit mengukur manfaat dan sebuah informasi, namun relatif lebih
mudah menghitung biaya yang dikeluarkan untuk mempersiapkan informasi tersebut.
Materialism
Akuntansi hanya menyajikan informasi penting, yaitu informasi
yang dapat mempengaruhi keputusan pengguna.
Conservatism
Merupakan prinsip ke hati-hatian dalam suatu keadaan tidak pasti untuk menghindari optimisme yang berlebihan dan manajemen dan pemilik perusahaan.
Merupakan prinsip ke hati-hatian dalam suatu keadaan tidak pasti untuk menghindari optimisme yang berlebihan dan manajemen dan pemilik perusahaan.
Conservatism mempunyai 2 (dua) kaidah pokok, yaitu :
a. Tidak
boleh mengantisipasi laba sebelum terjadi, tetapi harus mengakui kerugian yang sangat
mungkin terjadi.
Contoh :Dalam kasus hukum kemungkinan >60% memenangkan
sejumlah uang, hal ini tidak boleh dicatat sebagai harta sebelum benar benar
diterima uangnya, sedangkan bila >60% kalah dan harus membayar tambahan, maka
kerugian dan kewajiban harus segera dibukukan.
b. Apabila
dihadapkan pada 2 atau lebih pilihan metode akuntansi, maka akuntan harus memilih
metode yang paling tidak menguntungkan bagi perusahaan.
Contoh:
Pada saat inflasi (harga meningkat) maka didalam penilaian perusahaan harus menggunakan metode LIFO bukan FIFO
Pada saat inflasi (harga meningkat) maka didalam penilaian perusahaan harus menggunakan metode LIFO bukan FIFO
Industri praktisMasing-masing industri
memiliki karakteristik pelaporan yang berbeda, hal ini akan menimbulkan
kesulitan pengguna membandingkan laporan keuangan perusahaan yang satu dengan
yang lainnya.
C.
Hubungan Pelaporan Keuangan Publik
Pemerintah Pusat dengan Pelaporan Keuangan Publik Pemerintah Daerah adalah
dalam pengelolaan, dimana Pemerintah Daerah sebagai pihak yang ditugasi untuk
menjalankan roda pemerintahan, pembangunan dan pelayanan sosial masyarakat,
wajib menyampaikan laporan pertanggungjawaban keuangan daerahnya. Karena
Pemerintah Daerah dituntut agar pengelolaan keuangan daerah dilakukan secara
benar yang harus dilakukan dalam menjadikan tujuan pemerintahan yang bersih dan
baik adalah kemampuan mengontrol kebijakan secara ekonomis,efisien, efektif,
transparan dan akuntabel dalam pelaksanaan pengelolaan keuangan yang handal.
Karena pada hakikatnya uang yang dikelola oleh pemerintah itu berasal dari
masyarakat, oleh karena itu pengelolaannya harus dioptimalkan dan dapat
dipertanggungjawabkan serta mendatangkan manfaat bagi seluruh masyarakat.
0 comments:
Posting Komentar