SOAL!
- Sebutkan beberapa contoh negara yang memiliki keterbatasan sumber daya hingga harus megimpor suatu barang dari negara lain!
- Apa yang saudara ketahui perihal pergeseran selera dalam perdagangan, jelaskan!
- Setiap negara memiliki keunggulan dengan banyak teori perbedaan keunggulan mendukungnya, coba jelaskan teori keunggulan mutlak (Absolute Advantage) oleh Adam Smith!
- Jelaskan teori keunggulan komparatif (Comparative Advantage) oleh David Ricardo!
- Perdagangan internasional juga terjadi karena ada pergeseran teknologi, coba jelaskan dan berikan contohnya!
- Jelaskan apa yang dimaksud dengan sales contract!
- Jelaskan apa yang dimaksud dengan Letter of Credit!
- Sebutkan fungsi Bill of Lading!
- Jelaskan pengertian cara pembayaran dalam perdagangan internasional dengan menggunakan open account!
- Jelaskan perbedaaan syarat penyerahan barang antara FOB dan CIF!
JAWAB
1. Negara yang memiliki keterbatasan sumber daya hingga harus megimpor suatu barang dari negara lain ialah:
- Belgia
Dihimpit
oleh negara-negara berkekuatan ekonomi tinggi seperti Jerman, Perancis, dan
Inggris, tidak memberikan banyak kesempatan kepada Belgia untuk membangun basis
manufaktur yang kuat. Belgia juga merupakan negara dengan minim kekayaan alam,
dan harus mengimpor bahan baku mentah atau setengah jadi, yang kemudian diolah
untuk diekspor. Satu-satunya sumber daya alam yang dimiliki Belgia adalah batu
bara. Untuk bahan-bahan baku mentah, Belgia sangat bergantung pada impor dari
negara lain, sehingga Belgia pun sangat riskan terkena dampak kenaikan harga
pasar dan komoditas global. Meski begitu, Belgia berhasil menjadi salah satu
negara maju dalam hal ekonomi. Negeri ini mengekspor mesin dan peralatan, bahan
kimia, berlian yang telah diolah, produk logam, sampai makanan.
- Italia
Italia
tercatat mengimpor 99,7% bahan bakar padat, 92,5 % minyak, dan 91,2% gas alam.
Fakta itu sudah cukup menjelaskan bagaimana kondisi alam Italia secara
keseluruhan. Sumber daya alam Italia memang bisa dibilang terbatas, sehingga
kebutuhan bahan-bahan baku harus mengandalkan impor. Italia bahkan termasuk
sedikit memiliki gedung pencakar langit, seperti yang biasa ada di
negara-negara maju. Tapi, Italia termasuk negara maju, dengan tingkat
perekonomian yang besar, bahkan terkemuka di dunia. Negara ini mengekspor
produk-produk teknik, tekstil, pakaian, mesin otomotif, peralatan transportasi,
bahan kimia, logam halus, sampai barang barang mewah. Italia juga termasuk
salah satu negara yang memiliki kekuatan ekonomi terbesar di dunia.
- Jepang
Wilayah
Jepang memiliki banyak pegunungan serta gunung gunung api yang masih aktif.
Jepang juga cukup rentan dilanda bencana, seperti gempa bumi dan lainnya. Dari
sisi alam, bisa dibilang Jepang adalah negeri yang kurang beruntung. Negara ini
memang memiliki sumber daya alam, tapi jumlahnya sangat terbatas dan tidak
memadai untuk menopang pertumbuhan ekonomi negara dan jumlah penduduk yang
cukup besar. Karenanya, untuk kebutuhan bahan baku, Jepang sangat bergantung
pada impor luar negeri. Hebatnya, meski menghadapi masalah seperti itupun,
Jepang mampu membuktikan diri sebagai negara maju dan sangat hebat dalam
teknologi. Jepang mengeskpor banyak hasil usaha mereka ke berbagai negara,
mulai dari komputer, mobil, tembaga, besi, semikonduktor, dan lain-lain.
Produk-produk elektronik mereka juga masuk ke miliyaran rumah penduduk di
berbagai belahan dunia.
- Korea Selatan
Korea
Utara memang memiliki kandungan alam yang kaya berupa mineral. Namun, Korea
Selatan tidak memilki keberuntungan yang sama. Sumber daya alam di Korea
Selatan bisa dibilang sangat terbatas. Karenanya, sebagaimana Jepang, Korea
Selatan juga sangat bergantung pada bahan-bahan yang diimpor dari luar negeri
untuk menopang industri dalam negeri dan kebutuhan penduduk yang besar.
Kebangkitan Korea Selatan dalam industri dimulai pada era 1960 an. Selain
terkenal sebagai negeri gingseng, Korea Selatan juga terkenal sebagai negaraa
pengeskpor peralatan komunikasi nirkabel, komputer, baja, kapal, semikonduktor,
otomotif, petrokimia, sampai barang barang elektronik canggih. Saat ini, Korea
Selatan telah menjadi salah satu negara yang terus berkembang dengan
perekonomian yang besar.
- Singapura
Dalam
hal kekayaan alam, bisa dibilang Singapura tidak ada apa-apanya dibandingkan
Indonesia. Dalam hal luas wilayah, Singapura hanya setara dengan salah satu
kota besar di Indonesia. Tapi dalam hal kemajuan negara dan tingkat ekonomi,
Indonesia kalah telak jika dibandingkan dengan Singapura. Singapura tidak
memiliki kekayaan alam yang bisa diandalkan. Bahkan negara itu pernah sampai mengimpor
air dari Malaysia, untuk memenuhi kebutuhan penduduk disana. Tetapi, meski
begitu, Singapura menjadi negara maju dengan perekonomian yang makmur.
Singapura mengekspor makanan dan minuman, obat-obatan, bahan kimia, dan minyak
halus. Sebanyak 48 persen ekspor Singapura merupakan barang hasil olahan ulang
yang kemudian di ekspor. Singapura juga memiliki kontribusi sebesar 10 % dalam
produksi semikonduktor di dunia.
- Swiss
Mirip
Belgia, Swiss dikelilingi oleh negara-negara industri utama seperti Jerman,
Perancis, dan Italia. Yang menjadi masalah, juga mirip Belgia, Swiss tidak
memiliki sumber daya alam yang bisa diandalkan, sehingga sangat bergantung pada
hasil impor. Karena kesadaran itu pula, Swiss pun memusatkan perhatian usahanya
pada industri pertanian. Negara ini memiliki keunggulan dalam hal proses
pengolahan makanan, memproduksi makanan multinasional, selain juga hebat dalam
meproduksi jam tangan mewah. Diantara merek terkenal produksi mereka adalah
Rolex dan Swatch. Sementara eskpor utama Swiss adalah bahan kimia, mesin, jam
tangan, produk pertanian, dan bahan makanan.
- Taiwan
Jepang
menjajah Taiwan selama 50 tahun, dan selama setengah abad itu Jepang bisa
dibilang menguras habis sumber daya alam yang ada di Taiwan. Ketika perang
dunia 2 berakhir, Taiwan menghadapi krisis sumber daya alam, sehingga mereka
terpaksa mengimpor bahan baku dari luar negeri. Karenanya sebanyak 90 %
kebutuhan industri Taiwan diperoleh dari negara asing. Meski begitu, Taiwan
mampu mengolah keterbatasannya hingga menjadi negara maju dengan industri yang
membumbung pesat, khususnya dalam bidang semikonduktor. Pada 2010, Taiwan
bahkan sukses menjadi produsen semikonduktor nomor satu dunia, menggeser Jepang
yang semula menduduki peringkat tersebut. Dalam hal ekspor, Taiwan mengandalkan
ekspor komputer, barang elektronik, mesin, tekstil, plastik, semi konduktor,
optik, bahan kimia dan lain-lain.
2. Pergeseran
selara dalam perdagangan merupakan salah satu dampak dari perdagangan
internasional, yang mana pergeseran selara masyarakat dalam memenuhi kebutuhan
sandang , pangan dan papan. Masyarakat sudah mulai tidak melirik produk lokal
dan berbondong-bondong membeli produk asing tanpa diuji dulu apakah barang
tersebut layak atau tidak. Masyarakat lebih cenderung mementingkan gengsi daripada
kebutuhan sendiri, karena memberi barang impor akan menambah kesehjateraan
sosial secara tidak langsung. Adapun contoh pergeseran selera adalah masyarakat
zaman sekarang mementingkan gengsi untuk membeli donat pinggiran jalan yang
berharga kisaran 1-2 ribu Rupiah dan lebih memilih mengonsumsi produk luar
dengan harga rata-rata perbuah 10-15 ribu Rupiah padahal cita rasa yang
ditawarkan sama hanya beda dari segi tekstur dan varian toping.
3.Menurut
Adam Smith, teori keunggulan mutlak adalah keunggulan alamiah yang diperoleh
suatu negara yang memiliki sumber daya alam yang tidak dimiliki oleh negara
lain baik dari segi kualitas maupun kuantitas. Contoh: pada zaman dahulu
Indonesia dijajah oleh negara asing karena memiliki keunggulan mutlak akan
rempah rempah, dan di zaman sekarang, di era globalisasi ini Indonesia memiliki
keunggulan mutlak akan hasil hutan yang tidak tertandingi seperti karet, buah
lokal, hasil kayu, dll.
4.Teori
keunggulan komparatif oleh David Ricardo adalah kemampuan dimana negara
tersebut mempunyai spesialisasi di bidang tertentu dengan produksi yang
intensif serta biaya produksi yang relatif rendah. Contoh: Indonesia sebagai
penghasil beras dengan tingkat produksi pertahun 1 juta ton dengan biaya
produksi 500 juta Rupiah sedangkan Thailand dengan produksi beras pertahun
mencapai 1,5 juta ton dengan biaya produksi 400 juta Rupiah, berdasarkan contoh
diatas dapat diambil kesimpulan bahwa Indonesia yang adalah negara agraris
masih membutuhkan biaya yang besar dalam memproduksi suatu barang sedangkan
Thailand dengan produksi beras yang lebih tinggi akan tetapi biaya yang
ditimbulkan tidaklah sebanyak biaya yang dikeluarkan Indonesia.
5. Sekarang
dunia telah memasuki revolusi industri ke 4, kemajuan teknologi bukanlah hal
yang awam lagi, semua aktivitas masyarakat didunia, tidak bisa dijauhkan dari
produk-produk teknologi. Perdagangan internasional juga disebabkan oleh adanya
teknologi yang kian maju. Dahulu kala, perdagangan internasional harus
dilakukan disatu tempat sesuai dengan kontrak yang dibuat, sekarang perdagangan
internasional dapat dilakukan dimana saja akibat dari kemajuan teknologi yang
semakin mukhtahir. Alat alat penunjang kegiatan suatu pemerintahan diproduksi
semakin bagus oleh negara –negara maju, sedangkan negara negara yang berkembang
hanya dapat mengonsumsi produk unggulan negara maju salah satunya produk
teknologi.
6. Sales
contract atau kontrak penjualan adalah dokumen/surat persetujuan antara penjual
dan pembeli yang merupakan follow up dari purchase order yang diminta importer.
Isinya mengenai syarat-syarat pembayaran barang yang akan dijual, seperti
harga, mutu, jumlah, cara pengangkutan, pembayaran asuransi dan sebagainya.
7. Letter of credit adalah suatu surat yang dikeluarkan oleh
suatu bank atas permintaan importir yang ditujukan kepada eksportir di luar
negeri yang menjadi relasi importir tersebut, yang memberikan hak kepada
eksportir itu untuk menarik wesel-wesel atas importir yang bersangkutan. Sistem
pembayaran dengan L/C merupakan cara yang paling aman bagi eksportir untuk
memperoleh hasil dari penjualan barangnya, sepanjang eskportir dapat
menyerahkan dokumen-dokumen sesuai dengan yang syaratkan dalam L/C.
8. Adapun
fungsi Bill of Lading adalah:
a. Bukti
tanda penerimaan barang, yaitu barang barang yang diterima oleh carrier atau
shipper ke suatu tempat tujuan dan selanjutnya menyerahkan barang tersebut
kepada pihak penerima consignee atau importer
b. Bukti
pemilikan atas barang, yang menyatakan bahwa orang yang memegang B/L merupakan
pemilik dari barang-barang yang tercantum pada B/L
c. Bukti
perjanjian pengangkutan dan penyerahan barang antara pihak pengangkut dengan
pengiriman.
9. Adapun
sistem pembayaran menggunakan pembayaran kemudian harus memiliki prasyarat
sebagai berikut:
a.
Ada
kepercayaan penuh antara eksportir dan importir
b.
Barang-barang
dan dokumen akan langsung dikirim kepada pembeli
c.
Eksportir
kelebihan dana
d.
Eksportir
yakin tidak ada peraturan dinegara importir yang melarang transfer pembayaran.
Dan
mekanisme pembayaran dalam pembayaran kemudian adalah:
a. Penjual
meyerahkan barang tertentu kepada pembeli
b. Barang
dikirimkan kepada pembeli
c. Penjual
mengirimkan dokumen-dokumen komersial kepada pembeli
d. Pembeli
meyerahkan sejumlah uang tertentu kepada penjual
10. FOB (Free
On Board)
Penyerahan barang dilakukan oleh penjual
dalam keadaan sudah mendapatkan izin ekspor dan titik peralihan tanggung jawab
terhadap barang terjadi ketika barang sudah berada di atas kapal CIF (Cost,
Insurance and Freight).
Penyerahan barang dilakukan oleh penjual
hingga barang tersebut berada diatas kapal dan biaya transportasi ditanggung
oleh penjual hingga barang tersebut tiba di pelabuhan tujuan termasuk asuransi
terhadap barang tersebut sepenuhnya ditanggung oleh penjual.
Perbedaan
keduannya adalah FOB tidak bertanggung jawab ketika barang di atas kapal dan
dalam perjalanan ke pelabuhan tujuan serta asuransi terhadap barang tersebut
bukanlah tanggung jawab penjual melainkan pembeli, sedangkan CIF
bertanggungjawab atas biaya transpportasi hingga ke pelabuhan tujuan dan
asuransi terhadap barang sepenuhnya menjadi milik penjual hingga barang tersebu
sampai di dermaga tujuan.
0 comments:
Posting Komentar