Senin, 24 September 2018

Lagu Terbaru Barasuara Berjudul Guna Manusia

   Www.deguh.comLagu Terbaru Barasuara Berjudul Guna Manusia. Siapa yang tidak mengenal Barasuara? Sebuah band indie rock yang berasal dari Jakarta dan sebuah band yang hadir dengan musik terbilang keras, namum kaya akan lirik dan sarat akan makna. Sebagian besar lirik lagu band yang satu ini di tulis oleh Iga Massardi, selaku sang vokalis sekaligus gitaris Barasuara serta putra dari penyair Yudhistira ANM Massardi. Darah seni Iga muncul dari sang ayah, oleh sebab itu dalam penulisan liriknya, Iga sangat berpengaruh besar di Barasuara.

   Beberapa waktu yang lalu Barasuara baru saja merilis sebuah single terbaru yang berjudul “Guna Manusia”. Lagu yang satu ini merupakan perkenalan menuju album penuh kedua mereka yang dijadwalkan akan segera rilis dalam waktu dekat ini. “Guna Manusia” kini telah dapat Anda dengar lewat berbagai macam layanan musik digital seperti halnya Spotify dan Apple Music.


   Dengan lagu terbaru mereka “Guna Manusia”, ternyata vokalis/gitaris yakni Iga Massardi, pemain bas Gerald Situmorang, gitaris TJ Kusuma, drummer Marco Steffiano, vokalis Asteriska, dan Puti Chitara mencoba untuk memberi pertanyaan besar kepada para penikmat musik Indonesia tentang apa saja peran manusia di muka bumi pada waktu belakangan ini. Hal ini tergambar jelas dari penggalan liriknya yang berbunyi, “Mencari guna manusia, tiap langkah rusak semua,” atau terdapat pula di, “Hitung mundur gerus tepian, hingga hunian tinggal lautan. Memanaskan dunia, mencair di utara. Kita di ujung masa.”

   Sebelum dirilis dalam bentuk single, Barasuara terlebih dahulu memperkenalkan “Guna Manusia” dan juga beberapa materi baru album kedua di hadapan para Penunggang Badai yang hadir di We The Fest 2018 beberapa bulan lalu. Apa sih Penunggang Badai itu? Penunggang Badai merupakan sebutan bagi para penggemar Band Barasuara.
Sukses terus untuk Barasuara dan karya-karya kalian akan selalu kami nantikan karena musik kalian kaya akan bahasa serta kaya akan makna tentang kehidupan yang nyata.

0 comments:

Posting Komentar