Selalu ada cerita pada saat menonton langsung sebuah pertandingan sepakbola ataupun menonton pertandingan futsal. Selalu saja ada drama tak terduga yang selalu terjadi. Hal ini terbukti dengan pertandingan yang baru saja terjadi beberapa jam yang lalu dalam ajang PRO FUTSAL LEAGUE 2018 yang mana kota kelahiranku Pontianak menjadi tuan rumah pada pekan pertama event futsal terbesar di Indonesia ini.
Pada pertandingan tadi siang mempertemukan tim kebanggaan masyarakat Pontianak yakni Kancil BBK VS IPC Pelindo yang kick off pada pukul 11.00 WIB. Pertandingan kali ini sangatlah menegangkan dan sangat seru untuk ditonton dikabarkan bahwa penonton yang menghadiri pertandingan kali ini berjumlah sekitar 3000 penonton yang mana didominasi oleh para penonton yang mendukung tim Kancil BBK Pontianak.
Pertandingan babak pertama ditutup dengan skor imbang 1-1. Pada pertandingan babak kedua berlangsung nyatanya pertandingan jauh lebih seru dengan jual beli serangan dari kedua tim. Akan tetapi, IPC Pelindo berhasil menambah gol hingga sempat unggul dengan skor 3-1.
Tim Kancil BBK Pontianak tidak tinggal diam dan mereka bangkit lewat gol Samuel Eko Putra lewat eksekusi titik putih. Lalu tidak butuh waktu lama sang pahlawan membuktikan ketajamannya lewat tendangan keras diakhir pertandingan yang tersisa kurang dari 30 detik yakni Dias Riansyah yang membuat Gor Pangsuma bergemuruh menyambut gol Diaz untuk menyelamatkan Kancil BBK Pontianak dari kekalahan dan pertandingan kali ini berakhir dengan skor imbang 3-3.
Dengan supporter yang sangat fanatik dan sangat antusias terutama yang turut hadir dari pertandingan kemarin yang mempertemukan Kancil BBK Pontianak VS Mataram FC (27/01) dan pertandingan tadi yang mempertemukan Kancil BBK Pontianak VS IPC Pelindo (28/01) para elkha mania yakni penduduk setia Persipon sangat semangat memberikan dukungan untuk Kancil BBK yang dari menit awal hingga pertandingan usai selalu bernyanyi memberikan semangat untuk para pemain dilapangan.
Dengan antusias masyarakat Pontianak yang sangat tinggi dengan gelaran Liga Futsal Profesional Indonesia, maka seharusnya pemerintah sadar bahwa masyarakat Pontianak menginginkan GOR serta fasilitas olahraga yang sangat baik agar olahraga khususnya futsal di Kota Pontianak dan umumnya diprovinsi Kalimantan Barat semakin maju dan tidak ketinggalan dari provinsi lain. Pada akhir artikel ini saya sebagai penulis mengatakan bahwa Pontianak siap dan pantas menjadi tuan rumah PRO LEAGUE FUTSAL 2018. SEMANGAT TERUS KANCIL BBK bawa harum nama Kalbar di kancah Nasional.