Tak ada bulan hingga aroma
Hanya ada sebuah pena
Yang merayu tuk ungkapkan rasa
Sejak Senja menghilang
Banyak orang-orang berdatang
Menari bagaikan barisan ilalang
Yang ingin dicicipi para belalang
Bintang tak ada
Begitu juga dengan purnama
Hanya ada setitik cinta
Terbelah oleh jiwa dan raga
Biasanya ada kunang-kunang
Ingin diambil tuk dijadikan penerang
Tak ada guna memakan tulang
Apalagi merebus kerang
Malam sunyi memuai rindu
Hanya ada engkau dan aku
Bukan hanya ada satu
Tapi rindu yang beribu menyerangku
Dulu kita pernah bersatu
Bumi bulat hancur tak tentu rudu
Andai Purnama menyala ragu
Mending pergi jau-jau
0 comments:
Posting Komentar