Minggu, 13 November 2016

Materi Kuliah Ringkasan Ekonomi Tiga Sektor

1.   Ekonomi tiga sektor adalah perekonomian yang meliputi kegiatan dalam sektor perusahaan, rumah tangga dan pemerintah. Kegiatan pemerintah menimbulkan dua aliran pembayaran: (i) pajak yang dibayar oleh perusahaan-perusahaan dan rumah tangga kepada pemerintah, dan (ii) pengeluaran pemerintah. Kedua bentuk aliran pengeluaran/pendapatan ini akan mengubah pola aliran pusingan pendapatan dalam perekonomian. Dalam ekonomi tiga sektor belum terdapat kegiatan mengekspor dan mengimpor. Oleh karena itu, ekonomi tiga sektor dinamakan juga sebagai ekonomi tertutup.

2.   Dengan adanya pengeluaran pemerintah (G) maka pengeluaran agregat dalam perekonomian meliputi tiga komponen, yaitu: AE=C+I+G. Dengan perubahan ini syarat untuk mencapai keseimbangan dalam ekonomi tiga sektor adalah Y=C+I+G. Pajak menyebabkan boccoran terdiri dari dua komponen, yaitu: S+T, dan suntikan juga terdiri dari dua komponen, yaitu: I+G. Maka, syarat lain untuk mencapai keseimbanhan dalam kegiatan ekonomi Negara adalah: S+T=I+G.

3.   Pajak yang dipungut pemerintah dapat dibedakab menurut berbagai cara. Cara yang pertama adalah membedakannya secara berikut: pajak langung dan pajak tak langsung. Cara yang lain adalah membedakannya secara berikut: pajak regresif (contoh: pajak tetap), pajak proporsional dan pajak progresif. Dalam kenyataannya,  pajak yang selalu digunakan berbagai negara adalah pajak progresif. Dalam teori makroekonomi, yang selalu digunakan dalam analisis adalah pajak tetap dan pajak proporsional.

4.   Telah diterangkan dalam Bab Dua pengeluaran pemerintah dibedakan kepada pengeluaran konsumsi pemerintah dan pengeluaran untuk investasi. Dalam analisis mengenai keseimbangan pendapatan nasional, yang dimaksudkan dengan pengeluaran pemerintah adalah keseluruhan pengeluaran yang dilakukannya, yaitu pengeluaran yang meliputi konsumsi dan investasi. Faktor-faktor yang menentukan pengeluaran pemerintah adalah: prospek pendapatan dan pajak dan pendapatan pemerintah lain, keadaaan ekonomi masa kini dan masalah ekonomi yang dihadapi, pertimbangan-pertimbangan politik dan kestabilan keadaan ekonomi. Pengeluaran pemerintah digolongkan sebagai pengeluaran otonomi oleh karena jumlahnya tiak berkaitan langsung dengan pendapatan nasional.

5.   Pajak akan mempengaruhi pengeluaran agregat melalui efeknya ke atas pengeluaran konsumsi rumah tangga. Pajak akan mengurangi konsumsi dan tabungan rumah tangga. Dalam analisis dapat ditunjukkan dua bentuk efek pajak ke atas konsumsi dan tabungan, yaitu: (i) efek yang diakibatkan oleh pajak tetap dan (ii) efek yang diakibatkan oleh pajak proposional.




KESEIMBANGAN EKONOMI TIGA SEKTOR

                    i.            Efek pajak tetap T = T0; (Dimisalkan fungsi konsumsi adalah C = a + bY0):

Fungsi konsumsi dan                                      Fungsi konsumsi dan             
tabungan sebelum pajak:                                 tabungan sesudah pajak:

a.       C0 = a + bY                                               a. C1 = a – BT0 + bY                          
b.      b. S0 = -a + (1 – b) Y                                 b. S1 = -a – (1 – b) T0 = -a + (1 – b)Y

Kesimpulan:
a.       C0 - C1 = bT0 = MPC x Pajak
a.       S0 – S1 = (1 –b) T0 = MPS x Pajak

                  ii.            Efek pajak T = tY; (Diandaikan fungsi konsumsi asal adalah C = a + bY0d);

Fungsi konsumsi dan                                      Fungsi konsumsi dan
Tabungan sebelum pajak:                                tabungan sesudah pajak:

a.       C0 = a + bY                                               a. C1 = a + b (1 – t) Y
b.      S0 = -a + (1-b)Y                                        b. S1 = -a + (1 – b) (1 – t)Y

Kesimpulan:
a.       C0 – C1 = btY= MPC x Pajak
a.       S0 – S1 = (1 –b) tY = MPS x Pajak

6.      Secara grafik efek pajak ke atas fungsi konsumsi, fungsi tabungan adalah seperti ditunjukkan dibawah ini (C0 dan S0 adalah konsumsi dan tabungan sebelum pajak, dan C1 dan S1 adalah konsumsi dan tabungan sesudah pajak tetap. C2 dan S2 adalah fungsi konsumsi dari tabungan efek pajak proporsional bertingkat):

7.      Keseimbangan pendapan nasional dapat ditunjukkan melalui dua pendekaatan, yaitu (i) pendekatan pengeluaran agregat-agregat penawaran agregar (atau Y = C + I + G), dan (ii) pendekatan suntikan-bocoran (I + G = S + T). Secara fisik keseimbangan tersebut adalah seperti yang ditunjukkan diatas (untuk pajak tetap dan proporsional).

8.      Multiplier dalam ekonomi tiga sektor dapat dibedakan kepada dua jenis:

                                i.            Multiplier dalam sistem pajak tetap.
                              ii.            Multiplier dalam sistem pajak proporsional.

Dalam sistem pajak tetap, multiplier adalah sama dengan multiplier dalam ekonomi dua sektor, yaitu:

Mtp     =          1
                              ________
                                                                                               1 – b


Dalam sistem pajak proporsional multiplier dapat dihitung dengan formula berikut:

Mtp     =          1
    ___________
       1 – b (1 – t)

9.      Apabila sepenuhnya diatur oleh pasaran bebas, perekonomian negara tidak akan (i) dapat secara terus menerus mencapai kesempatan kerja penuh, (ii) tingkat naik-turun kegiatan ekonomi (economi fluctuations) adalah besar atau tingkat ketidakstabilanya tinggi, dan (iii) tidak dapat mengalami pertumbuhan yang selalu teguh dalam jangka panjang.

10.  Dibandingkan dengan tingkat kesempatan kerja penuh, kegiatan ekonomi yang sebenarnya dapat mencapai salah satu dari tiga keadaan berikut: (i) pengeluaran agregat rendah dan pengangguran berlaku, (ii) pengeluaran agregar terlalu tinggi dan melebihi tingkat kesempatan kerja penuh sehingga menyebabkan inflasi, dan (iii) pengeluaran agregat adalah sama dengan yang diperlukan untuk mencapai kesempatan kerja penuh dan pengangguran hanya meliputi pengangguran normal. Yang kerap berlaku adalah keadaan yang dinyatakan dalam (i).

11.  Pemerintah dapat menimbulkan pengaruh yang penting ke atas pencapaian kegiatan ekonomi. Melalui kebijakan pemerintah, pengeluaran agregat dapat dipengaruhinya, yaitu: (i) meningkatkan pengeluaran agregat pada waktu pengangguran atau mengurangi pengeluaran agregat pada waktu inflasi; (ii) usaha dalam (i) akan menyebabkan perubahan kegiatan ekonomi dari waktu ke waktu menjadi lebih stabil; dan (iii) dalam janga panjang pertumbuhan ekonomi akan berjalan dengan lebih pesat.

12.  Salah satu cara untuk mempengaruhi pengeluaran agregat adalah dengan melaksanakan kebijakan fiskal, yaitu langkah-langkah pemerintah dalam perpajakan dan pengeluarannya untuk mempengaruhi tingkat kegiatan ekonomi. Dasar fiskal dibedakan kepada: penstabil otomatik dan dasar fiskal diskresioner.

13.  Jenis-jenis penstabil otomatik yang utama adalah:
i.  Pajak proporsional dan pajak agresif.
ii. Program asuransi pengangguran.
iii. Sistem harga minimum.

14.  Kebijakan Fiskal diskesioner dilakukan dengan (i) menambah pengeluaran agregat pada waktu penganguran, atau (ii) menguranginya pada waktu inflasi. Alat yang digunakan untuk menjalankan kebijkan fiskal diskresioner adalah:
i.        Mengubah jumlah dan persentasi pajak.
ii.      Mengubah pengeluaran pemerintah.
iii.    Secara serentak melakukan perubahan dalam pajak dan pengeluaran pemerintah.


0 comments:

Posting Komentar