Tugas Bahasa
Indonesia Gurindam 12
DISUSUN OLEH:
Nama
: Muhammad Teguh Budianto
Kelas : XII IPS 1
Makna 12 pasal dalam Gurindam 12
1. Pasal Pertama Gurindam 12
Makna yang terkandung dalam Pasal Pertama adalah “ Memberi nasihat tentang agama atau (religius) ”
Contoh:
1.
“Barang siapa tiada memegang agama
Sekali-kali tiada boleh dibilang nama”
Artinya setiap manusia haruslah memiliki agama sebab agama sangatlah penting bagi kehidupan manusia, orang yang tidak mempunyai agama akan buta arah menjalankan hidupnya.
2. “Barang siapa mengenal yang empat
Maka yaitulah orang yang ma’rifat”
Artinya dalam mencapai akan kesempurnaan dalam menjalani hidup, maka manusia haruslah mengenal empat zat yang menjadikan manusia mula-mula. 4 tersebut adalah syari’at, tarikat, hakikat dan makrifat.
3. ”Barang siapa mengenal Allah SWT
Suruh dan tegaknya tiada ia menyalah”
Artinya, orang yang mengenal Allah SWT, harus melakukan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya, tidak akan melanggar aturannya
2. Pasal Kedua Gurindam 12
Sekali-kali tiada boleh dibilang nama”
Artinya setiap manusia haruslah memiliki agama sebab agama sangatlah penting bagi kehidupan manusia, orang yang tidak mempunyai agama akan buta arah menjalankan hidupnya.
2. “Barang siapa mengenal yang empat
Maka yaitulah orang yang ma’rifat”
Artinya dalam mencapai akan kesempurnaan dalam menjalani hidup, maka manusia haruslah mengenal empat zat yang menjadikan manusia mula-mula. 4 tersebut adalah syari’at, tarikat, hakikat dan makrifat.
3. ”Barang siapa mengenal Allah SWT
Suruh dan tegaknya tiada ia menyalah”
Artinya, orang yang mengenal Allah SWT, harus melakukan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya, tidak akan melanggar aturannya
2. Pasal Kedua Gurindam 12
Makna yang terkandung dalam Pasal adalah “ menceritakan tentang orang yang meninggalkan Sholat, Puasa, Zakat, dan Haji beserta akibatnya”
Contoh:
1. “Barang siapa mengenal yang tersebut
Tahulah ia makna takut”
Artinya, semakin seorang dekat dan mengetahui tentang agamanya pasti manusia tersebut akan takut dan orang tersebut harus menjalani Perintah-perintah-Nya dan wajib kita laksanakan
2. “Barang siapa meninggalkan sembahyang
Seperti rumah tiada bertiang”
Artinya, Orang yang tidak sembahyang bagaikan rumah yang tidak mempunyai tiang, shalat merupakan pegangan hidup.
3. “Barang siapa meninggalkan puasa
Tidaklah mendapat dua termasa”
Artinya, orang yang meninggalkan ibadah puasa akan kehilangan dunia dan akhirat, berarti Allah tidak akan menjaga orang itu.
4. “Barang siapa meninggalkan zakat
Tiadalah hartanya beroleh berkat”
Artinya, harta dari orang yang tidak membayar zakat tidak diridhai oleh Allah. Itupun jika di dunia hidupnya senang apabila tidak memberikan sebagian harta nya maka, hidupnya tidak akan terasa senang.
5. “Barang siapa meninggalkan haji
Tiadalah ia menyempurnakan janji”
Artinya, orang yang tidak naik haji (apalagi jika ia mampu) tidak menyempurnakan janjinya sebagai orang Islam.
3. Pasal Ketiga Gurindam 12
Tahulah ia makna takut”
Artinya, semakin seorang dekat dan mengetahui tentang agamanya pasti manusia tersebut akan takut dan orang tersebut harus menjalani Perintah-perintah-Nya dan wajib kita laksanakan
2. “Barang siapa meninggalkan sembahyang
Seperti rumah tiada bertiang”
Artinya, Orang yang tidak sembahyang bagaikan rumah yang tidak mempunyai tiang, shalat merupakan pegangan hidup.
3. “Barang siapa meninggalkan puasa
Tidaklah mendapat dua termasa”
Artinya, orang yang meninggalkan ibadah puasa akan kehilangan dunia dan akhirat, berarti Allah tidak akan menjaga orang itu.
4. “Barang siapa meninggalkan zakat
Tiadalah hartanya beroleh berkat”
Artinya, harta dari orang yang tidak membayar zakat tidak diridhai oleh Allah. Itupun jika di dunia hidupnya senang apabila tidak memberikan sebagian harta nya maka, hidupnya tidak akan terasa senang.
5. “Barang siapa meninggalkan haji
Tiadalah ia menyempurnakan janji”
Artinya, orang yang tidak naik haji (apalagi jika ia mampu) tidak menyempurnakan janjinya sebagai orang Islam.
3. Pasal Ketiga Gurindam 12
Makna yang terkandung dalam Pasal
Ketiga adalah“ tentang budi pekerti, yaitu menahan kata-kata yang tidak perlu
dan makan seperlunya ”
Contoh:
1. “Apabila terpelihara mata
“Sedikitlah cita-cita
Artinya,mata harus di pergunakan sebaik-baiknya jangan sampai kita meliahat apa yang dilarang oleh allah swt
2. “Apabila terpelihara kuping
Khabar yang jahat tiadalah damping”
“Sedikitlah cita-cita
Artinya,mata harus di pergunakan sebaik-baiknya jangan sampai kita meliahat apa yang dilarang oleh allah swt
2. “Apabila terpelihara kuping
Khabar yang jahat tiadalah damping”
Artinya, telinga harus dijauhkan dari segala macam bentuk gunjingan dan hasutan
4. Pasal keempat Gurindam 12
Makna yang terkandung dalam Pasal Keempat adalah “tentang tabiat yang mulia, yang muncul dari hati (nurani) dan akal pikiran (budi) ”
Contoh:
1. “Hati itu kerajaan di dalam tubuh
Jikalau zalim segala anggota tubuh pun rubuh”
Artinya, Jagalah hati dari perbuatan yang di larang oleh agama
2. “Apabila dengki sudah bertanah
Datanglah daripadanya beberapa anak panah”
Artinya, Hati yang dengki hanya akan merugikan diri sendiri
3. “ Mengumpat dam memuji hendaklah pikir
Di situlah banyak orang yang tergelincir”
Artinya, Berbicara harus dipikir supaya tidak celaka karenanya
4. “Bakhil jangan diberi singgah
Itulah perompak yang amat gagah”
Artinya, Sifat pelit akan menguras hartanya sendiri, berarti dengan menjadi dermawan justru harta kita akan bertambah
5. Pasal Kelima Gurindam 12
Jikalau zalim segala anggota tubuh pun rubuh”
Artinya, Jagalah hati dari perbuatan yang di larang oleh agama
2. “Apabila dengki sudah bertanah
Datanglah daripadanya beberapa anak panah”
Artinya, Hati yang dengki hanya akan merugikan diri sendiri
3. “ Mengumpat dam memuji hendaklah pikir
Di situlah banyak orang yang tergelincir”
Artinya, Berbicara harus dipikir supaya tidak celaka karenanya
4. “Bakhil jangan diberi singgah
Itulah perompak yang amat gagah”
Artinya, Sifat pelit akan menguras hartanya sendiri, berarti dengan menjadi dermawan justru harta kita akan bertambah
5. Pasal Kelima Gurindam 12
Makna yang Terkandung dalam Pasak
Kelima adalah “ tentang pentingnya pendidikan dan memperluas pergaulan dengan
kaum terpelajar ”
Contoh:
Contoh:
1.
“Jika hendak mengenal orang berbangsa
Lihat kepada budi dan bahasa”
Artinya, Orang yang mulia dan berbangsa dapat kita lihat dari perilaku dan tutur katanya
2. “Jika hendak mengenal orang mulia
Lihatlah kepada kelakuan dia”
Artinya, Untuk mengetahui apakah orang itu mulia maka lihatlah sikapnya
3. “Jika hendak mengenal orang yang berilmu
Bertanya dan belajar tiadalah jemu”
Artinya, Orang yang pandai tidak pernah jemu untuk belajar dan memetik pelajaran dari hidupnya di dunia
4. “Jika hendak mengenal orang yang berakal
Di dalam dunia mengambil bekal”
Artinya, Orang yang berakal adalah orang yang teleh mempersipkan bekal waktu hidp di dunia ini
6. Pasal Keenam Gurindam 12
Lihat kepada budi dan bahasa”
Artinya, Orang yang mulia dan berbangsa dapat kita lihat dari perilaku dan tutur katanya
2. “Jika hendak mengenal orang mulia
Lihatlah kepada kelakuan dia”
Artinya, Untuk mengetahui apakah orang itu mulia maka lihatlah sikapnya
3. “Jika hendak mengenal orang yang berilmu
Bertanya dan belajar tiadalah jemu”
Artinya, Orang yang pandai tidak pernah jemu untuk belajar dan memetik pelajaran dari hidupnya di dunia
4. “Jika hendak mengenal orang yang berakal
Di dalam dunia mengambil bekal”
Artinya, Orang yang berakal adalah orang yang teleh mempersipkan bekal waktu hidp di dunia ini
6. Pasal Keenam Gurindam 12
Makna Yang Terkandung dalam Pasal
Keenam adalah “ tentang pergaulan, yang menyarankan untuk mencari sahabat yang
baik, demikian pula guru sejati yang dapat mengajarkan mana yang baik dan buruk
”
Contoh:
Contoh:
1.
“Cahari olehmu akan sahabat
Yang boleh dijadikan obat”
Artinya, sahabat yang setia dan dapat membantu kita
2. “Cahari olehmu akan guru
Yang boleh tahukan tiap seteru”
Artinya, Carilah guru yang serba tahu dan tidak menyembunyikan hal-hal buruk
3. “Cahari olehmu akan isteri
Yang boleh menyerahkan diri”
Artinya, Istri yang patut diambil adalah istri yang berbakti
7. Pasal Ketujuh Gurindam 12
Yang boleh dijadikan obat”
Artinya, sahabat yang setia dan dapat membantu kita
2. “Cahari olehmu akan guru
Yang boleh tahukan tiap seteru”
Artinya, Carilah guru yang serba tahu dan tidak menyembunyikan hal-hal buruk
3. “Cahari olehmu akan isteri
Yang boleh menyerahkan diri”
Artinya, Istri yang patut diambil adalah istri yang berbakti
7. Pasal Ketujuh Gurindam 12
Makna yang terkandung dalam Pasal
Ketujuh adalah “ berisi nasihat agar orang tua membangun akhlak dan budi
pekerti anak-anaknya sejak kecil dengan sebaik mungkin. Jika tidak, kelak orang
tua yang akan repot sendiri”
Contoh:
Contoh:
1.
“Apabila banyak berkata-kata
Di situlah jalan masuk dusta”
Artinya, Orang yang banyak bicara memperbesar kemungkinan berdusta
2. “Apabila banyak berlebih-lebihan suka
Itu tanda hampirkan duka”
Artinya, Terlalu mengharapkan sesuatu akan menimbulkan kekecewaan yang mendalam saat sesuatu itu tidak seperti yang diharapkan
3. “Apabila kita kurang siasat
Itulah tanda pekerjaan hendak sesat”
Artinya, Setiap pekerjaan harus ada persiapannya
4. “Apabila anak tidak dilatih
Jika besar bapanya letih”
Artinya, Anak yang tidak di didik semasa kecilnya akan menyebabkan saat anak itu sudah tumbuh dewasa akan membangkan orang tua
8. Pasal Kedelapan Gurindam 12
Di situlah jalan masuk dusta”
Artinya, Orang yang banyak bicara memperbesar kemungkinan berdusta
2. “Apabila banyak berlebih-lebihan suka
Itu tanda hampirkan duka”
Artinya, Terlalu mengharapkan sesuatu akan menimbulkan kekecewaan yang mendalam saat sesuatu itu tidak seperti yang diharapkan
3. “Apabila kita kurang siasat
Itulah tanda pekerjaan hendak sesat”
Artinya, Setiap pekerjaan harus ada persiapannya
4. “Apabila anak tidak dilatih
Jika besar bapanya letih”
Artinya, Anak yang tidak di didik semasa kecilnya akan menyebabkan saat anak itu sudah tumbuh dewasa akan membangkan orang tua
8. Pasal Kedelapan Gurindam 12
Makna yang Terkandung dalam Pasal
Kedelapan adalah“ berisi nasihat agar orang tidak percaya pada orang yang culas
dan tidak berprasangka buruk terhadap seseorang ”
Contoh:
Contoh:
1.
“Barang siapa khianat akan dirinya
Apalagi kepada lainnya”
Artinya, orang yang ingkar dan aniaya terhadap dirinya sendiri tidak dapat dipercaya
2. “Kepada dirinya ia aniaya
Orang itu jangan engkau percaya”
Artinya, jangan percaya terhadap orang yang suka menganiyaya orang lain
3. “Lidah suka membenarkan dirinya
Daripada yang lain dapat kesalahannya”
Artinya, Jangan suka menyalahkan orang lain, dan mengganggpa bahwa diri kita paling benar.
4. “Daripada memuji diri hendaklah sabar
Biar daripada orang datangnya kabar”
Artinya, Pujian tidak usah dibuat sendiri tapi tunggulah datangnya dari orang lain
Orang yang suka menampakkan jasa
Apalagi kepada lainnya”
Artinya, orang yang ingkar dan aniaya terhadap dirinya sendiri tidak dapat dipercaya
2. “Kepada dirinya ia aniaya
Orang itu jangan engkau percaya”
Artinya, jangan percaya terhadap orang yang suka menganiyaya orang lain
3. “Lidah suka membenarkan dirinya
Daripada yang lain dapat kesalahannya”
Artinya, Jangan suka menyalahkan orang lain, dan mengganggpa bahwa diri kita paling benar.
4. “Daripada memuji diri hendaklah sabar
Biar daripada orang datangnya kabar”
Artinya, Pujian tidak usah dibuat sendiri tapi tunggulah datangnya dari orang lain
Orang yang suka menampakkan jasa
9.
Pasal ke Sembilan Gurindam 12
Makna Yang Terkandung dalam Pasal
Kesembilan adalah “ berisi nasihat tentang moral pergaulan pria wanita dan
tentang pendidikan. Hendaknya dalam pergaulan antara pria wanita ada
pengendalian diri dan setiap orang selalu rajin beribadah agar kuat imannya ”
Contoh:
Contoh:
1.
“Tahu pekerjaan tak baik tetapi dikerjakan
Bukannya manusia yaitulah syaitan”
Artinya, Manusia yang sudah mengetahui bahwa pekerjaan yang di larang oleh allah swt, maka manusia tersebut tidak dapat di katakan manusia
2. “Kejahatan seorang perempuan tua
Itulah iblis punya penggawa”
Artinya, Kejahatan seorang perempuan tua bagaikan pimpinan setan
3. “Kepada segala hamba-hamba raja
Di situlah syaitan tempatnya manja”
Artinya, Jangan engkau tergoda akan kekayaan pada raja
4. “Kebanyakan orang yang muda-muda
Di situlah syaitan tempat bergoda”
Artinya, Semasa muda jagalah iman kita jangan sampai tergoda oleh rayuan setan
10. Pasal ke Sepuluh Gurindam 12
Bukannya manusia yaitulah syaitan”
Artinya, Manusia yang sudah mengetahui bahwa pekerjaan yang di larang oleh allah swt, maka manusia tersebut tidak dapat di katakan manusia
2. “Kejahatan seorang perempuan tua
Itulah iblis punya penggawa”
Artinya, Kejahatan seorang perempuan tua bagaikan pimpinan setan
3. “Kepada segala hamba-hamba raja
Di situlah syaitan tempatnya manja”
Artinya, Jangan engkau tergoda akan kekayaan pada raja
4. “Kebanyakan orang yang muda-muda
Di situlah syaitan tempat bergoda”
Artinya, Semasa muda jagalah iman kita jangan sampai tergoda oleh rayuan setan
10. Pasal ke Sepuluh Gurindam 12
Makna yang Terkandung dalam Pasal
Kesepuluh adalah “ berisi nasihat keagamaan dan budi pekerti, yaitu kewajiban
anak untuk menghormati orang tuanya ”
Contoh:
Contoh:
1. “Dengan bapak jangan durhaka
Supaya Allah tidak murka”
Artinya, Jangan durharka terhadap bapa
2. “Dengan ibu hendaklah hormat
Supaya badan dapat selamat”
Artinya, Setiap anak harus hormat dan patuh terhadap ibunya karena surga di telapak kaki ibu dan ibu mempertaruhkan nyawanya untuk melahirkan anaknya
11. Pasal sebelas Gurindam 12
Contoh:
Supaya Allah tidak murka”
Artinya, Jangan durharka terhadap bapa
2. “Dengan ibu hendaklah hormat
Supaya badan dapat selamat”
Artinya, Setiap anak harus hormat dan patuh terhadap ibunya karena surga di telapak kaki ibu dan ibu mempertaruhkan nyawanya untuk melahirkan anaknya
11. Pasal sebelas Gurindam 12
Contoh:
1. “Hendaklah berjasa
Kepada yang sebangsa”
Artinya, Berjasalah bagi negara dan bangsa, optimalkan setiap kemampuan yang kita punya sehingga kita bisa mengharumkan nama bangsa
2. “Hendak jadi kepala
Buang perangai yang cela”
Artinya, Jadilah pemimpin yang tidak mempunyai sikap tercela
12. Pasal dua belas Gurindam 12
Contoh :
1. “Raja mufakat dengan menteri
Seperti kebun berpagarkan duri”
Artinya, Hubungan raja dengan menteri adalah saling menjaga satu sama lain, dan harus bekerjasama
Seperti kebun berpagarkan duri”
Artinya, Hubungan raja dengan menteri adalah saling menjaga satu sama lain, dan harus bekerjasama
2. “Betul hati kepada raja
Tanda jadi sebarang kerja”
Artinya, Raja yang baik atau raja yang mendapat petunjuk dari Allah adalah raja yang adil terhadap rakyatnya
Tanda jadi sebarang kerja”
Artinya, Raja yang baik atau raja yang mendapat petunjuk dari Allah adalah raja yang adil terhadap rakyatnya
3.
“Hukum adil atas rakyat
Tanda raja beroleh inayat”
Artinya, Hukum harus didasari oleh hak asasi manusia
Tanda raja beroleh inayat”
Artinya, Hukum harus didasari oleh hak asasi manusia
Muhammad Teguh Budianto
4.
“Kasihkan orang yang berilmu
Tanda rahmat atas dirimu”
Artinya, Orang yang berilmu akan dikaruniai oleh Allah dan dihormati orang lain
Tanda rahmat atas dirimu”
Artinya, Orang yang berilmu akan dikaruniai oleh Allah dan dihormati orang lain
5.
“Hormat akan orang yang pandai
Tanda mengenal kasa dan cindai”
Artinya, Hormatilah setiap manusia
Tanda mengenal kasa dan cindai”
Artinya, Hormatilah setiap manusia
6.
“Ingatkan dirinya mati
Itulah asal berbuat bakti”
Artinya, apabila manusia mengingat kematiannya nanti, ia akan lebih berbakti pada Allah
Itulah asal berbuat bakti”
Artinya, apabila manusia mengingat kematiannya nanti, ia akan lebih berbakti pada Allah
7. “Akhirat itu terlalu nyata
Kepada hati yang tidak buta”
Artinya, Orang yang tidak buta hatinya tahu kalau akhirat itu benar-benar ada.
Kepada hati yang tidak buta”
Artinya, Orang yang tidak buta hatinya tahu kalau akhirat itu benar-benar ada.
Muhammad Teguh Budianto
0 comments:
Posting Komentar