1. Siapa
Bapak Akuntansi?
2. Sebutkan
prinsip-prinsip Akuntansi!
3. Sebutkan
bidang ilmu Akuntansi!
4. Sebutkan
profesi Akuntan!
5. Jelaskan
perbedaan tata buku dengan Akuntansi?
6. Ada
berapa proses didalam Akuntansi?
Jawaban
1. Bapak
Akuntansi adalah Fra Luca Bartolomeo de Pacioli
2. Prinsip-prinsip
Akuntansi sebagai berikut:
1. Prinsip Entitas Ekonomi (Economic Entity Principle)
Prinsip
Entitas Ekonomi atau yang sering juga disebut prinsip kesatuan entitas
merupakan konsep kesatuan usaha dimana akuntansi menganggap bahwa perusahaan
adalah sebuah kesatuan ekonomi yang berdiri sendiri dan terpisah dengan pribadi
pemilik ataupun entitas ekonomi yang lain. Akuntansi memisahkan dengan jelas
kekayaan atau aset perusahaan tidak boleh dicampur dengan kekayaan pribadi
pemilik perusahaan. Jadi seluruh pencatatan atas seluruh transaksi yang terjadi
tidak diperbolehkan bercampur antara pencatatan usaha dengan transaksi pemilik.
Hal ini juga
berlaku untuk kewajiban, kewajiban atau hutang pribadi perusahaan harus
dipisahkan dengan jelas dari kewajiban perusahaan sehingga ada pemisahan
tanggung jawab terhadap keuangan yang jelas
2. Prinsip Periode Akuntansi
Pada Prinsip
Periode Akuntansi atau yang juga disebut prinsip kurun waktu, penilaian dan
pelaporan keuangan perusahaan dibatasi oleh periode waktu tertentu, hal ini
bertujuan supaya informasi keuangan bisa dihasilkan tidak harus menunggu usaha
yang tengah dijalankan tutup. Umumnya, perusahaan menjalankan usahanya berdasarkan
periode periode akuntansi semisal dimulai tanggal 1 Januari hingga tanggal 31
Desember
3. Prinsip Biaya Historis
Prinsip
Biaya Historis mengharuskan setiap barang atau jasa yang diperoleh dicatat
berdasarkan semua biaya yang dikeluarkan dalam mendapatkannya. Apabila terjadi
proses tawar menawar, yang dinilai adalah harga jadi sesuai kesepakatan.
Berbagai cara bisa digunakan dalam menilai sebuah aset yang dibeli meliputi
nilai buku, nilai pasar, nilai ganti ataupun nilai tunai. Dalam standar GAAP,
Prinsip ini harus mempergunakan harga perolehan atau yang juga disebut juga
harga akuisisi didalam pencatatan perolehan aset (aktiva), Hutang, Modal
(equitas) dan biaya.
Lebih lanjut
harga perolehan adalah harga pertukaran yang telah disepakatai oleh kedua belah
pihak yang terlibat dalam transaksi. Semisal apabila perusahaan membeli tanah
yang harga pasaran dilokasi tersebut sebesar 100 juta, dan perusahaan
membelinya hanya dengan 80 juta, maka yang dicatat dan diakui adalah harga
tanah yang 80 juta, harga kesepakatan dengan penjualan.
Untuk lebih
jelas mengenai harga perolehan, Sebelumnya sudah saya bahas di: Perolehan
Aktiva Tetap
4. Prinsip Satuan Moneter
Prinsip
Satuan Moneter menyatakan bahwa pencatatan transaksi hanya yang dinyatakan
didalam bentuk mata uang tanpa melibatkan bagian non-kualitatif semisal mutu,
prestasi, kestrategisan usaha dan lain lainnya yang tidak bisa dilaporkan atau
tidak bisa dinilai dalam bentuk uang tidak bisa dilaporakan pada laporan
keuangan walau informasi informasi ini bisa jadi sangat relevan dan berpengaruh
terhadap pengambilan keputusan. Semua pencatatan hanya terbatas pada segala
yang bisa diukur dengan satuan uang.
5. Prinsip Kesinambungan Usaha (Going
Concern)
Prinsip ini
menganggap bahwa sebuah entitas bisnis berjalan secara terus menerus
berkesinambungan tanpa ada pembubaran atau penghentian kecuali terdapat
peristiwa tertentu yang bisa menyanggahnya
6. Prinsip Pengungkapan Penuh (Full
Disclosure Principle)
Laporan
keuangan harus menyajikan informasi informasi yang informatif serta dimaklumkan
sepenuhnya.
Prinsip
Pengungkapan Penuh merupakan prinsip dimana akuntansi menyajikan informasi yang
sangat lengkap dalam laporan keuangan. Namun, dikarenakan informasi infrmasi
yang disajikan adalah berupa ringkasan atas seluruh transaksi transaksi yang
terjadi dalam satu periode dan juga terdapat pada saldo saldo dari rekening
tertentu, maka tidak mungkin seluruhnya bisa tercover semua didalam laporan
keuangan. Untuk itu umumnya pada laporan keuangan diberi keterangan tambahan
terhadap informasi yang ada didalam laporan keuangan. bentuk bentuk informasi
tambahan seperti catatan kaki atau lampiran. isinya biasanya seperti ini:
Pada laporan
keuangan, ditulis dalam kurung "()" dibawah post yang bersangkutan
atau memakai rekening tertentu
Prinsip
Akuntansi yang digunakan
Perubahan
perubahan, semisal adanya perubahan didalam penerapan prinsip akuntansi,
taksiran, koreksi kesalahan, kesatuan usaha. Catatan ini sekaligus menunjukkan
bagaimana perlakuan terhadap perubahan yang terjadi tersebut
Kemungkinan
adanya laba atau rugi yang bersyarat
Kontrak
kontrak pembelian atau kontrak penting lainnya,
Keterangan
tambahan yang disusun untuk menunjukkan perhitungan yang lebih rinci dan detail
terhadap suatu jumlah tertentu yang dirasa penting dan material
Informasi
mengenai modal, seperti jumlah saham dan yang lainnya
7. Prinsip Pengakuan Pendapatan (Revenue Recognition Principle)
Pendaptan
adalah kenaikan harta yang diakibatkan oleh kegiatan usaha seperti penjualan,
penerimaan bagi hasil, persewaan dan yang lainnya. Adanya aliran masuk aktiva
atau harta yang ditimbulkan dari penyerahan baran ataupun jasa yang dilakukan
oleh sebuah entitas usaha selama periode tertentu.
Dasar yang
dipergunakan untuk mengukur besar kecilnya pendapatan adalah jumlah kas ataupun
setara kas (ekuivalennya) yang diperoleh atas transaksi penjualan dengan pihak
yang lain.
Pendapatan
diakui ketika terjadi penjualan barang ataupun jasa, dan ada kepastian tentang
jumlah besar kecilnya yang bisa diukur handal dengan harta yang diperoleh.
Namun ketentuan ini tidak selalu bisa diterapkan sehingga akhirnya muncul
ketentuan ketentuan lain untuk bisa mengakui pendapatan. Ketentuan lain ini
semisal pengakuan pendapatan ketika produksi telah selai, selama barang
diproduksi serta ketika kas atau yang setara kas telah diterima
8. Prinsip Mempertemukan (Matching Principle)
Prinsip
Matching dalam akuntansi maksudnya adalah biaya yang dipertemukan /
di"matching"kan dengan pendapatan yang diterima, ini dimaksudkan
untuk menetukan besar kecilnya penghasilan bersih ditiap periode.
Contoh dan
penjelasan lebih dalam Matching Principle pada postingan: Pendapatan diterima
Dimuka
Dalam prinsip
ini sangat bergantung pada penentuan pendapatan, jika pengakuan pendapatan
ditunda contohnya, maka pembebanan baya juga tidak bisa dlakukan hingga
pendapatan diakui
Ada beberapa
kesulitan pada prinsip ini semisal biaya biaya yang dikeluarkan tidak berhubungan
langsung dengan pendapatan yang diterima, semisal, biaya administrasi yang
tidak bisa dihubungakan dengan pendapatan perusahaan, Namun kasus seperti ini
masih bisa diatasi dengan cara membebankan biaya yang dikeluarkan tersebut
kedalam periode terjadinya pengeluaran, tidak disandingkan dengan pendapatan.
Biaya yang
tidak bisa disandingkan dengan pendapatan tersebut sering disebut dengan Period
Cost karena tidak memiliki keterkaitan yang langsung danjelas dengan pendapatan
yang diterima.
Contoh biaya
yang sulit dihubungkan dengan pendapatan yang lain semisal biaya biaya yang
telah dikeluarkan memiliki hubungan yang jelas dengan produksi tapi manfaatnya
tidak habis dalam satu periode, bermanfaat untuk beberapa periode. Untuk biaya
yang dikeluarkan ini pembebanannya ditunda. Permasalahan yang timbul adalah
bagaimana pengalokasian biaya setiap periodenya dimana manfaat dari biaya yang
dikeluarkan tersebut bermanfaat diperiode berikutnya. Contoh Pembelian Gudang
ataupun mesin yang bermanfaat untuk beberapa periode, bukan hanya bermanfaat
ketika pembelian aset tersebut terjadi.
Sebagai efek
dari prinsip ini adalah dipergunakan Accrual Basis didalam pembebanan biaya,
yang akhirnya memunculkan jurnal penyesuaian pada setiap akhir periode untuk
mempertemukan pendapatan dan biaya
9. Prinsip Konsistensi (Consistency
Principle)
Prinsip
Konsistensi adalah prinsip dimana metode metode atau prinsip akuntansi yang
dipergunakan dalam pelaporan keuangan tetap digunakan secara konsisten, tidak
berubah ubah metode dan prosedur. Hal ini berguna agar laporan keuangan yang
dihasilkan bisa dibandingkan dengan laporan keuangan pada periode periode
sebelumnya sehingga bisa memberikan manfaat lebih bagi user sebagai dasar
pengambilan keputusan.
Metode dan
prosedur yang dipergunakan perusahaan dalam proses akuntansi harus dilakukan
dan diterapkan secara konsisten dari periode ke periode, sehingga bisa dengan
cepat diketahui apabila ada perbedaan perbedaan dengan metode yang sama
Prinsip ini
tentu tidak bermaksud untuk melarang sebuah pergantian metode akuntansi,
perusahaan boleh mengadakan pergantian metode yang dipakainya namun perusahaan
harus menjelaskan dalam laporan keuangan mengapa terdapat pergantian metode,
apakah alasan alasan pergantian metode tersebut bisa diterima atau tidak.
10. Prinsip Materialitas
Penerapan
akuntansi didasarkan pada teori untuk menyeragamkan seluruh aturan, namun
kenyataannya tidak semua penerapan akuntansi itu mentaati teori teori yang ada,
Maka dari itu tak jarang terjadi adanya pengungkapan informasi yang sifatnya
material ataupun material
3. Bidang ilmu Akuntansi:
1. Financial Accounting / Akuntansi
Keuangan
2. Management Accounting / Akuntansi
Manajemen
3. Cost Accounting / Akuntansi Biaya
4. Tax Accounting / Akuntansi Pajak
5. Auditing / Akuntansi Pemeriksaan
6. Budgetary Accounting / Akuntansi
Anggaran
7. Government Accounting / Akuntansi
Pemerintahan
8. Education Accounting / Akuntansi
Pendidikan
9. Accounting System / Sistem Akuntansi
10. International Accounting / Akuntansi
Internasional
4. Ada empat jenis profesi
akuntan, sebagai berikut:
1. Akuntan Perusahaan
(Intern)
Akuntan perusahaan (intern) adalah akuntan yang bekerja di
suatu perusahaan dan bertanggung jawab terhadap masalah akuntansi di perusahaan
tersebut. Ruang lingkup tugas dari akuntan perusahaan adalah:
a. menyusun sistem akuntansi yang diperlukan perusahaan;
b. menyusun laporan keuangan bagi pihak intern dan ekstern;
c. menyusun anggaran perusahaan;
d. melakukan pemeriksaan terhadap pelaksanaan sistem akuntansi
dan anggaran;
e. menyelesaikan masalah-masalah perpajakan, seperti
penghitungan pajak.
2. Akuntan Publik
Akuntan publik adalah akuntan yang memberikan jasa dalam
bidang akuntansi bagi perusahaan atau organisasi bisnis dan nonbisnis. Akuntan
publik bersifat independen (bebas) tidak seperti akuntan perusahaan yang
terikat pada kepentingan perusahaan. Jasa akuntan publik yang utama adalah
memeriksa laporan keuangan suatu organisasi apakah telah sesuai dengan SAK.
Akuntan publik juga menawarkan jasa konsultasi di bidang manajemen, perpajakan,
penyusunan laporan keuangan, dan sebagainya. Agar bisa menjadi akuntan publik,
seseorang harus lulus ujian profesi dan memiliki nomor register akuntan yang
dikeluarkan oleh Departemen Keuangan RI.
3. Akuntan Pemerintah
Akuntan pemerintah adalah akuntan yang bekerja pada
lembagalembaga pemerintah dan bertugas mengendalikan, dan memeriksa penggunaan
keuangan atau kekayaan negara dan membuat laporan hasil pemeriksaan. Akuntan
pemerintah umumnya bekerja di Departemen
Keuangan (Direktorat Jenderal Pengawasan Keuangan Negara), Badan
Pemeriksa Keuangan (BPK), dan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP).
4. Akuntan Pendidik
Akuntan pendidik adalah akuntan yang memiliki tugas utama
mengajarkan dan mengembangkan akuntansi, misalnya dosen dan guru mata pelajaran
akuntansi.
5. Tata buku adalah urusan catat-mencatat dan
hitung-menghitung keuangan di perniagaan
sedangkan akutansi adalah pengukuran,penjabaran, atau
pemberian kepastian mengenai informasi yang akan membantu
manajer,investor,otoritas pajak dan pembuat keputusan lain untuk membuat
alokasi sumber daya keputusan didalam perusahaan,organisasi, dan lembaga
pemerintah
6. Teradapat 3 proses didalam Akuntansi:
1. Tahap Pencatatan dan Penggolongan
(Pencatatan Bukti Transaksi Keuangan)
Untuk memulai semua proses tentu saja kita membutuhkan data
secara otentik dan akuntable, karena itulah pada tahap pertama kita harus
mencatat setiap transaksi keuangan yang terjadi, pencatatan yang detail akan
sangat memudahkan menganalisis arus kas (cash flow) perusahaan.
Setelah data-data kita catat berdasarkan bukti transaksi
berupa nota/kwitansi atau tanda transaksi lain maka step selanjutnya kita
menggolongkan pengeluaran tersebut.
Tujuan penggolongan tersebut untuk memudahkan kita dalam
menganalisis data keuangan tersebut. Step-step pencatatan serta penggolongan
transaksi keuangan tersebut antara lain :
1. Pembuatan/penyusunan bukti-bukti
transaksi, baik transaksi internal ataupun eksternal perusahaan.
2. Pencatatan setiap transaksi pada
jurnal tertentu (jurnal umum atau khusus).
3. Catat hasil pencatatan di jurnal
tersebut ke laporan buku besar.
2. Tahap Peringkasan
Laporan Keuangan
Tahap kedua adalah meringkas laporan yang telah kita buat
tadi. Tujuan peringkasan laporan keuangan agar memudahkan kita dalam
menganalisis data. Semakin ringkas dan jelas maka semakin bagus. Pada tahap
peringkasan ini kita harus melalui dalam beberapa step seperti berikut ini:
1. Merancang neraca saldo, datanya
berasal dari saldo-saldo di buku besar.
2. Menyusun jurnal penyesuaian, tahap
ini bertujuan untuk menyesuaikan/menyelaraskan fakta / keadaan yang
sesungguhnya di akhir periode, serta menyusun neraca lajur yang digunakan untuk
mempermudah dalam proses penyusunan laporan keuangan.
3. Pembuatan jurnal penutup, pembuatan
ini bertujuan untuk mengetahui tingkat laba dan rugi perusahaan (neraca
keseimbangan) serta untuk menutup perkiraan / temporary account.
4. Membuat neraca saldo setelah
penutupan, di perlukan untuk mengecek pencatatan kembali pada periode
selanjutnya.
5. Menggunakan informasi dari data
tersebut untuk pengambilan keputusan/kebijakan. Misalnya untuk perluasan usaha,
investasi, dll.
6. Menyusun jurnal pembalik, berfungsi
untuk mengantisipasi kesalahan pencatatan pada periode selanjutnya.
3. Tahap Laporan Keuangan
atau Financial Statements
Tahap paling akhir ialah pembuatan/perumusan laporan keuangan
atau financial statements. Laporan tersebut hasil dari analisis di tahap kedua
tadi. Ada beberapa tahap untuk melakukan analisa laporan keuangan, tahap
laporan keuangan sebagai berikut :
1. Laporan Neraca (Balance Sheets)
adalah laporan keuangan untuk menunjukkan posisi assets atau aktiva,
Liabilities atau hutang, serta Equity atau modal.
2. Laporan Rugi Laba (Income Statments)
adalah laporan keuangan yang terdiri dari seluruh beban pengeluaran serta
pendapatan/income sehingga diperoleh nilai laba dan rugi.
3. Laporan Perubahan Modal (Equity
Statements) adalah inti dari laporan keuangan yang berisi informasi tentang
perubahan modal perusahaan, misal jumlah modal yang disetor di awal (capital
stock), saldo laba periode berjalan (current earning), tambahan modal disetor
(paid-in capital), serta saldo laba ditahan (reatained earning).
4. Laporan Arus Kas (Cash Flow
Statments) adalah bagian dari laporan keuangan dalam periode tertentu yang
berisi aliran dana kas baik masuk ataupun keluar. Biasanya di golongkan
berdasarkan arus kas dari aktivasi investasi, aktivasi operasi, serta aktivasi
pendanaan.
5. Catatan atas Laporan Keuangan adalah
laporan tambahan yang berisi catatan informasi yang lebih detail tentang akun
tertentu sehingga memberikan nilai yang lebih komprehensif dari suatu laporan
finansial perusahaan.
0 comments:
Posting Komentar