Simpang Lima Gumul
ataupun yang mana disingkat dengan sebutan SLG merupakan salah satu monument
atau bangunan yang telah menjadi ikon dari Kabupaten Kediri yang mana bentuk
dari monument ini disebut-sebut menyerupai bangunan Arc de Triomphe yang mana
berada di Paris, Perancis. Simpang Lima Gumul pada nyatanya mulai dibangun pada
tahun 2003 serta baru diresmikan pada tahun 2008, yang mana bangunan ini
digagas oleh seorang Bupati Kediri pada saat itu,yakni Sutrisno. Bangunan monument ini terletak di sebuah Desa
yang bernama Tugurejo, Kecamatan Ngasem, Kabupaten Kediri, Jawa Timur, tepatnya
SLG berada di pusat pertemuan antara
lima jalan yang menuju ke Gampengrejo, Pagu, Pare, Pesantren dan Plosoklaten,
Kediri.
Apabila Arc de
Triomphe dibangun guna menghormati para pejuang-pejuang yang mana bertempur
dimedan perang dan juga berani mati buat Perancis dalam hal Revolusi Perancis
dan juga dalam hal Perang Napoleon, akan tetapi belumlah ada kejelasan mengapa
dan untuk menghormati siapakah Monumen Simpang Lima Gumul Kediri ini dibangun.
Teguh juga dapat informasi dari beberapa sumber yang menyatakan, bahwasannya
Simpang Lima Gumul ini didirikan dalam rangka terinspirasi dari Jongko
Jojoboyo,yakni raja dari Kerajaan Kediri abad ke-12 yang ingin menyatukan lima
wilayah di Kabupaten Kediri.
Poto SLG pada malam hari:
Poto SLG pada malam hari:
Kini SLG bukan hanya menjadi ikon kota Kediri akan
tetapi telah menjadi pusat kegiatan
ekonomi di Kabupaten Kediri, sehingga banyak pihak yang berharap perekonomian
di Kabupaten Kediri semakin melaju. Simpang Lima Gumul memiliki luas bangunan
selebar 37 hektar secara keseluruhan, dengan luas bangunan mencapai kurang
lebih 804 meter persegi dan juga tinggi nya mencapai 25 meter yang terdiri dari
6 buah lantai, serta ditumpu 3 tangga setinggi 3 meter dari lantai dasar. Lalu
berapakah biaya dalam Pembangunan monumen Simpang Lima Gumul ini? Yakni telah
menghabiskan biaya lebih dari Rp 300 milyar.
Pada bagian sisi
SLG terdapat relief–relief yang mana menggambarkan dalam hal sejarah Kediri
hingga kesenian dan kebudayaannya. Di salah satu sudut monumen terdapat sebuah
arca (patung) Ganesha, salah satu dewa yang banyak dipuja oleh umat Hindu
dengan gelar sebagai Dewa Pengetahuan dan Kecerdasan, Dewa Pelindung, Dewa
Penolak Bala dan Dewa Kebijaksanaan.
Kawasan objek
wisata ini tidaklah pernah sepi akan pengunjung apalagi pada saat malam hari.
Pada hari sabtu dan minggu pagi, kawasan ini juga ramai oleh pengunjung yang
berolaraga lari pagi (jogging), pengunjung yang rekreasi, maupun pengunjung
pasar Sabtu-Minggu di Tugu. Pemerintah Kediri juga telah merencanakan akan
membangun hotel, mall, pertokoan, pusat grosir, dan pusat produk – produk
unggulan dan cinderamata di kawasan Monumen Simpang Lima Gumul. Semoga
bermanfaat ya teman-temanku.
0 comments:
Posting Komentar