Selasa, 08 Maret 2016

Biografi lengkap Bagong Kussudiardjo



Nama Lengkap : Bagong Kussudiardjo
Alias : Romo Gong
Profesi : Seniman
Agama : Kristen
Tempat tanggal Lahir : 9 Oktober 1928, Yogyakarta
Ayah : R. B. Tjondro Sentono
Ibu : Siti Aminah
Istri : Sofiana dan Yuli Sri Hastuti
Anak : Ida Manutranggana, Elia Gupita, Rondang Ciptasari, Otok Bima Sidharta, Purbasari Ayuwangi, Gregorius Djaduk Ferianto, Butet Kartaredjasa
Warga Negara : Indonesia

BIOGRAFI ROMO GONG
Bagong Kussudiardja Ialah koreografer dan juga pelukis kenamaan yang mana telah digelari begawan seni Indonesia. Bagong yang mana mememulai kariernya sebagai seorang penari Jawa klasik di Yogyakarta pada tahun 1954. Anak kedua dari empat bersaudara ini lalu berkenalan dengan seni melalui Sekolah Tari Kredo Bekso Wiromo, yang merupakan dipimpin oleh Pangeran Tedjokusumo, seniman tari ternama.
Romo Gong  memiliki darah bangsawan yang ia peroleh dari kakeknya, yakni Gusti Djuminah, yang konon katanya putra mahkota Sultan HB VII. Namun karena membelot, Gusti Djuminah terpaksa harus menjalani hukuman kurantil atau (pengasingan).

Bagong adalah seniman yang sangat proaktif yang cenderung memiliki ide sendiri dan  juga mengekspresikannya melalui seni tari. Menurutnya, tari Jawa harus tumbuh alami dan tidak bersifat statis. Selama hidup, Bagong juga mendirikan Padepokan Seni Bagong Kussudiardjo.

Dalam dunia tari Indonesia, sempat muncul aliran "Bagongisme", yang merujuk pada karakter tarian-tarian khas Bagong. Tarian ciptaan Bagong memiliki gerak-gerak yang dimanis, energik, dan hidup. Bagong tidak pernah berhenti berkarya sampai masa akhir hidupnya. Pria yang juga akrab dipanggil Romo Gong ini meninggal di tengah proses penciptaan sendratari, pertunjukan lintasan sejarah berjudul Jakarta Maju, Indonesia Maju yang akan dipentaskan Kamis malam 17 Juni 2004 ini, dalam rangka pembukaan Pekan Raya Jakarta (PRJ).

Dia menciptakan lebih dari 200 tari, dalam bentuk tunggal atau massal antara lain tari Layang-layang (1954), tari Satria Tangguh, Kebangkitan dan Kelahiran Isa Almasih (1968), Bedaya Gendeng (1980-an)dan masih banyak lainnya.

PENDIDIKAN
Taman Siswa Yogyakarta
Belajar ilmu tari modern dari Martha Graham, New York

KARIR
Koreografert
Pelukis


0 comments:

Posting Komentar